
29th November 2010
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Korsel-AS Mulai Berlatih Perang

YEONPYEONG - Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengabaikan peringatan Korea Utara (Korut) tentang latihan perang. Kemarin (28/11), sesuai dengan jadwal, mereka mulai melancarkan latihan perang gabungan di wilayah selatan Laut Kuning. Korsel mengevakuasi seluruh jurnalis dari Pulau Yeonpyeong, tapi mengimbau warga di pulau-pulau terluar untuk tetap bertahan.
Dari Seoul, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Korsel merilis instruksi agar seluruh awak media meninggalkan Yeonpyeong. Sejak tembakan artileri Korut, Selasa (23/11) lalu, tidak kurang dari 400 jurnalis bertahan di pulau yang menjadi sasaran tembak Pyongyang tersebut. Kemarin Kemenhan mengharuskan seluruh wartawan itu meninggalkan Yeonpyeong sebelum Minggu malam. Sedangkan warga setempat diminta bersembunyi di bunker bawah tanah selama minimal 40 menit.
"Pada tahap ini, kami tidak bisa meramalkan aksi provokatif macam apa yang akan dilancarkan Korut," terang Kemenhan dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Agence France-Presse. Sebab katanya, Korut sudah menentang latihan perang gabungan AS-Korsel itu sejak awal. Seoul tidak ingin jatuh korban jiwa lagi di Yeonpyeong seperti Selasa lalu. Karena itu, Kemenhan mengimbau para wartawan mematuhi imbauan. Militer Korsel menegaskan bahwa mereka tidak bisa menjamin keselamatan jurnalis.
Namun, Seoul justru mengimbau para penduduk Yeonpyeong untuk tidak meninggalkan pulau tersebut secara permanen. Eksodus massal warga Yeonpyeong yang diikuti penduduk di beberapa pulau perbatasan Korsel-Korut itu membuat Seoul khawatir. "Jika kita meninggalkan Yeonpyeong dan empat pulau lain di sekitarnya, seluruh Korsel juga akan terpukul mundur," papar Kim Moo-sung, pimpinan Partai Grand National (GNP).
Tidak ingin lima pulau terluar Korsel itu kosong dan negerinya hancur, pemerintahan Presiden Lee Myung-bak pun memutar otak. Konon, mereka bakal merancang program insentif untuk mempertahankan eksistensi pulau-pulau terluar itu. Sampai kemarin, arus eksodus dari Yeonpyeong yang juga menjadi pangkalan militer Korsel, masih terus terjadi. Konon, di antara total penduduk sekitar 1.500 orang, hanya tersisa tidak lebih dari 20 orang di sana.
Otoritas Yeonpyeong memprediksi, kerugian akibat tembakan artileri Korut pekan lalu mencapai 5 triliun won atau sekitar Rp 38,9 triliun. Kemarin orang pertama GNP itu mengajukan anggaran perbaikan Yeonpyeong kepada pemerintah pusat. Dia berharap pemerintah bisa membangun kembali pulau yang porak-poranda diterjang artileri Korut tersebut. "Kita harus bisa mempertahankan eksistensi lima pulau terluar dengan cara apapun. Termasuk lewat paket insentif," tandas Kim pula.
Sementara itu, Tiongkok yang menentang latihan perang gabungan Korsel-AS, mereaksi simulasi militer itu dengan lebih lunak. Jika sebelumnya sempat mengancam Korsel dengan aksi militer, pemerintahan Presiden Hu Jintao justru mengusulkan dialog kemarin. Beberapa jam setelah latihan perang gabungan yang melibatkan kapal induk AS USS George Washington dan enam kapal perang Korsel itu dihelat, Beijing mengajak dua Korea dan tiga negara kuat rapat darurat.
Dalam pernyataan resmi, juru runding nuklir Wu Dawei menyerukan kepada Jepang, AS dan Rusia, untuk bergabung dengan Tiongkok dan Korsel serta Korut membahas ketegangan Semenanjung Korea. "Masyarakat internasional, terutama anggota dialog enam negara, sangat prihatin melihat ketegangan di wilayah ini. Karena itu, Tiongkok mengajak para juru runding (enam negara) untuk berdialog di Beijing pada awal Desember," urai Dawei seperti dikutip Associated Press.
Namun, proposal Tiongkok itu menuai tanggapan dingin. Seoul dan Washington yang tidak mau duduk satu meja dengan Pyongyang, menentang usul Beijing. Dua negara sekutu tersebut hanya mau berdialog dengan Korut jika mereka meninggalkan nuklir. Kemarin, Jepang juga mengindikasikan penolakan. "Kami akan merespon ajakan itu setelah berkoordinasi dengan AS dan Korsel," tandas Tetsuro Fukuyama, wakil kepala kabinet Jepang. (hep/c3/dos)
|