
1st December 2010
|
 |
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
|
|
∞∞∞Gubernur Kaltim Didesak Mundur∞∞∞
SAMARINDA, Kompas.com
Quote:
Ratusan massa yang tergabung dalam Front Kaltim Mengguggat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Kaltim, Rabu (1/12). Mereka menuntut Gubernur Awang Faroek Ishak mundur karena dinilai tidak serius memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk mendapatkan Blok Mahakam.
"Sampai saat ini Mahakam masih dikuasai asing. Padahal blok itu ada di depan hidung kita. Ini bukti bahwa gubernur tidak serius memperjuangkan aspirasi rakyat. Karena itu, jika dalam proses negosiasi yang sekarang sedang berlangsung ternyata gubernur gagal mendapatkan Mahakam, gubernur harus mundur,” teriak Sumijan, Koordinator Front Kaltim Menggugat.
Dalam aksi massa yang berlangsung di bawah guyuran hujan, ratusan massa yang datang dengan menggunakan delapan truk meneriakkan yel-yel anti perusahaan asing.
“Blok Mahakam telah menghasilkan hampir seribu triliun rupiah. Tapi uang itu bukan untuk kesejahteraan rakyat Kaltim atau rakyat Indonesia, tapi kesejahteraan bangsa lain,” lanjut Sumijan dalam orasinya yang berlangsung sekitar satu jam tersebut.
Aksi demo yang berlangsung mulai pukul 09.00 WITA itu juga diwarnai dengan pemasangan sepanduk sepanjang sekitar 100 meter, diikat di sepanjang pagar depan kantor gubernur. Akibatnya, seluruh akses masuk ke kantor gubernur, khusunya yang melewati pintu-pintu utama tertutup.
Selain berisi tanda tangan dari warga masyarakat, dalam spanduk itu juga berisi berbagai tulisan, seperti “Pak Gubernur Jangan Tidur Terus”, “Kaltim Lemah oleh Asing”, Blok Mahakam Harus Direbut dan lain sebagainya.
Aksi berakhir sekitar pukul 12.00 WITA setelah para pendemo gagal menemui gubernur lantaran tengah ke luar kota. “Kita akan kembali lagi untuk menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih besar,” ancam Sumijan.
Seperti diketahui, sekarang ini tengah dilakukan negosiasi untuk mendapatkan Blok Mahakam seiring akan berakhirnya kontrak Total di Blok itu tahun 2017 mendatang. Total sudah mengajukan perpanjangan kontrak. Sementara Pertamina dan Pemprov Kaltim juga berminat untuk mengelola blok tersebut.
|
|