Foto-foto Bung Karno banyak yang telah 'melegenda' seperti adegan saat berpidato di Lapangan Ikada tahun 60an lampau. Bahasa tubuhnya tegas, wajahnya terlihat berwibawa 'menyihir' massa untuk tidak beranjak saat mendengar sang proklamator berorasi berjam-jam.
Foto tersebut telah dicetak ribuan kali, menghiasai sampul majalah, poster, buku, mural atau apapun yang bisa dibuat untuk mencetak wajah sang putra fajar.
Di lain kesempatan, Bung Karno terekam sangat manusiawi, dekat dengan keluarga, bercengkrama dan melepas kepenatan jauh dari berbagai atribut pemimpin besar revolusi.
Soekarno, begitu dia diberi nama oleh keluarganya, juga terekam dekat dengan berbagai pemimpin dunia saat itu. Berdiri sejajar dan mampu mengangkat dagu, menunjukan jati diri ke Indonesiaan di antara negara-negara besar tanpa malu.
Ia terlihat santai di antara Gandhi, Gamal Abdul Nasser, Bros Tito ataupun John F. Kennedy. Dalam sebuah adegan, Soekarno menyulut rokok bersama Gandhi dan terlihat melempar humor untuk memecah kebekuan. Bung Karno terekam mampu mendominasi percakapan di antara pemimpin besar lain saat itu.
Gambaran tersebut merupakan sebagian dari foto-foto yang akan dipamerkan dalam Pameran Foto Bung Karno: Aku Melihat Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM), 13-25 Juni 2011.
�Ini adalah pameran foto Bung Karno. Ada 110 foto Pak Karno yang kita kumpulkan dari masyarakat. Dari kecil hingga yang kita kenal sekarang,� kata HE Sjahrial, Ketua Panitia Pameran Photo Perjuangan Bung Karno kepada wartawan di Galeri Cipta II, TIM, Jl Cikini Raya, Minggu (12/6/2011).
Untuk mengumpulkan 110 karya foto tersebut, panitia 'berburu' foto ke berbagai daerah. Tidak heran, banyak frame foto yang belum banyak dikenal masyarakat luas, dimunculkan di sini.
�Kebanyakan ini dari Yayasan Bung Karno dan Ipphos. Tetapi ada juga yang dari wartawan lokal yang sempat merekam Pak Karno. Banyak foto yang belum terpublish ada di sini,� ucap seorang staff pameran.
Rencananya, pameran ini akan dibuka oleh Megawati Soekarno Putri, besok Senin (13/6/2011). Keluarga besar Bung Karno dipastikan hadir. Begitu pula undangan seperti figur publik, politisi, birokrat maupun kalangan aktivis.
�Selain foto, ada beberapa koleksi Bung Karno turut dipamerkan. Bentuknya apa, saya sendiri belum melihat. Sepertinya surprise,� tandasnya.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for hari2 terakhir bung karno:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bung karno:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bung karno dan tokoh - tokoh negara:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for pelantikan jendral sudirman:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for foto:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for tidak pernah lupa tongkat kebesarannya:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bung karno istri dan guruh:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bung karno fatmawati berontel:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for jalinan cinta bung karno dan fatmawati:
'
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for lelaki homo dan bung karno:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bung karno berpamit kepada anaknya:
President Sukarno kisses his youngest daughter, Sukmawati, goodbye while his other daughters, Rachmawati (center) and Megawati (left), wait their turn. The Indonesian President was leaving for a three-week vacation in Tokyo
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for saya bukan pencipta pancasila:
Saya bukanlah pencipta Pancasila, saya bukanlah pembuat Pancasila. Apa yang saya kerjakan tempo hari, ialah sekadar memformuleer perasaan-perasaan yang ada di dalam kalangan rakyat dengan beberapa kata-kata, yang saya namakan "Pancasila".
[spoiler=open this] for sedikit ulasan tentang bung karno:
1.SOEKARNO, Demokratis atau Diktator??
TIDAK Sejak proklamasi kemerdekaan 1945, selama limabelas tahun Soekarno praktis cuma Presiden simbolis.
2.Apakah aku akan menjadi komunis atau tidak, jawabnya ialah: T-I-D-A-K!
Dalam menghadapi tokoh dunia yang seide Bung Karno akan tampil begitu manisnya, tapi dia akan begitu garang bila menghadapi tokoh-tokoh Negara komunis
3.Tuan boleh punya bom atom, tapi kami punya seni yang tinggi.
Adalah kebiasaan Presiden AS, John F. Kennedy menerima tamu-tamu negara di lantai atas Gedung Putih. Tapi protokol itu tidak berlaku bagi Sukarno, Presiden Republik Indonesia. Dan itu dinyatakan langsung kepada protokol Gedung Putih, �Kennedy mesti turun. Sambut saya di bawah. Kalau tidak, saya tidak akan datang.�
saya fans berat beliau dan saya sangat mengagumi karya2 beliau . dia salah satu sosok pemimpin yg sangat bijaksana dalam mengambil setiap keputusan .Dan tentunya indonesia tidak akan merdeka tanpa beliau :ilov eindonesia