
Perajin perak di Kotagede, Yogyakarta
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Produk kerajinan perak dan alumunium berupa hiasan dinding, aksesoris rumah, dan topeng mampu menembus pasar luar negeri yakni Jerman dan Aljazair.
Menurut salah seorang perajin perak dan alumunium di Jalan Kemasan, Kotagede, Kota Yogyakarta Kartika Catur Rini, Senin (22/11/2010), produk kerajinannya mampu menembus sejumlah pasar dunia di antaranya Jerman dan Aljazair.
"Selain pasar luar negeri, produk kami juga dijual ke sejumlah daerah di Indonesia di antaranya Jakarta, Surabaya, Bali, dan bhkan Kalimantan serta Sulawesi," katanya.
Ia mengatakan setiap dua bulan sekali dirinya mengekspor produk kerajinannya ke sejumlah negara, selain dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. "Namun, jumlahnya tidak menentu tergantung permintaan pembeli," katanya.
Menurut Kartika, meski jumlahnya tidak menentu, jika dihitung secara rata-rata setiap bulan menjual antara 100 hingga 200 produk kerajinan perak dan alumunium seperti topeng, gantungan kunci, hiasan dinding, hiasan meja, serta korek api. "Harga jualnya tergantung ukuran dan jenis produk, yakni antara Rp 5.000 hingga Rp 200.000 per buah," katanya.
Omzet penjualan setiap bulannya, kata dia juga tidak menentu, tergantung kondisi pasar atau permintaan. "Jika sedang ramai pembeli, maka pendapatan kami juga meningkat," katanya.
Ia mengatakan pascaerupsi Gunung Merapi pendapatan dari penjualan produk kerajinannya mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan sebelumnya, yakni hanya sekitar Rp 2 juta dalam satu bulan. Sebelum Merapi meletus, pendapatannya rata-rata Rp 4 juta per bulan.
Kompas