Jakarta - Pemerintah Indonesia komitmen perangi korupsi sebagai bentuk implementasi hasil kesepakatan G20 di Seoul, Korea Selatan, 11-12 November 2010. Pemerintah Indonesia sepakat korupsi merupakan halangan pembangunan.
"Kita kan co-chair masalah itu (korupsi). Indonesia sangat komit bahwa korupsi adalah salah satu hambatan pembangunan. Oleh karena itu, harus mengubah, memerangi korupsi," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (18/11/2010).
Menurut Hatta, tindakan yang telah dilakukan pemerintah sebagai bentuk komitmen pemberantasan korupsi adalah dengan perbaikan sistem dan penegakkan hukum.
"Membangun sistem, seperti Indonesia memperbaiki Keppres 80 (tahun 2003), e-procurement, transparansi, pelatihan SDM, itu bagian dari pencegahan. Sedangkan penegakan hukum tetap terus dilakukan," ujarnya.
Sedangkan untuk isu pembangunan yang baru pertama kali menjadi pembahasan dalam forum tersebut, Hatta menyebutkan Indonesia mendapatkan pujian karena masuk dalam kategori negara kekuatan ekonomi baru.
"Indonesia mendapat pujian sebagai salah satu negara yang dikategorikan masuk dalam BRIIC. Di OECD disebut sebagai enhanced. Memberikan contoh Indonesia bisa mengelola dengan baik. Nanti Bappenas akan terlibat, inti dari pembangunan itu tidak boleh ada gap yang besar. Asia Timur adalah gravitasi baru dalam pembangunan ekonomi, di mana ekonomi maju pertumbuhan ekonominya melambat," jelasnya.
Untuk itu, Hatta menyatakan Indonesia harus memanfaatkan persepsi positif tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
"Harus memanfaatkan betul kesempatan ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Untuk itu kita melakukan partnership agreement dengan negara-negara sahabat," tandasnya.
Sumber : detikfinance