FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Another puisi indah dari Sefung
KETIDAK-KEKALAN part 1 manusia lahir bagaikan debu beterbangan tanpa arah dan tujuan dari satu kekotoran menempel kekotoran yg lain hingga membuat batin begitu gelap bagaikan pelita tanpa nyala api membuat dia tersesat dgn jaring yg begitu kuat saat bahagia...aku berharap ini tidak akan berakhir dgn sekuat tenaga ku pertahankan tapi ....akhirnya kebahagian itu harus musnah ditelan oleh sifat duniawi waktu memacu bagaikan roda yg terus bergulir tanpa ada ujung sudah berapa banyakah kehidupan yg aku tempuh untuk merasakan lahir, tua dan mati ? dan sudah berapa banyakah aku kehilangan org yg kucintai ? mungkin kehidupan ini aku akan melihat lg orgtua ku pergi atau org yg kucintai yg akan pergi... suatu saat wajah ini akan berubah menjadi tua saat kecantikan ditelan oleh kejelekan apakah hidup ini pantas dibanggakan ? jika ada kebahagian abadi yg bisa diperoleh kenapa aku hrs mengabaikanya ? semua yg kudapat saat ini adalah kenikmatan sesaat bagaikan ikan yg ada disungai lolos dalam jaringan namun diujung sungai terjaring jg... yg lahir di dunia hanya bisa merasakan ketidak kekekalan KETIDAK-KEKALAN part 2 saat ini kita terlihat sehat, terlihat kokoh namun suatu saat akan layu. kita punya keluarga, punya ibu dan ayah namun suatu saat kita akan kehilangan mereka .....yg ada hanya mengenang mereka, saat ibu dan ayah masih ada disamping..... mereka tertawa, tersenyum dan memanjakan kita penuh dengan sayang. akankah kita menerima kenyataan bahwa hidup ini tidak kekal..? kalau kita menerimanya akankah suatu saat mereka pergi kita tidak akan menanggis dan merindukannya ?. kita sadar suatu saat mereka akan pergi dimana tidak mungkin bisa bertemu lagi apalagi melihat mereka tersenyum dan membelai rambut dengan penuh kasih sayang. saat-saat kecil adalah saat yg bahagia kita tidak perlu memikirkan hal yg lain termasuk kematian, kita hanya tahu bermain dan bermain, kita tidak takut kehilangan apapun. seiring berjalanya waktu dimana orangtua kita semakin rapuh kita semakin takut. kasih sayang dan cinta yg begitu erat dan begitu murni antara anak dan org tua membuat kita gelisah. dan....akhirnya mereka pergi...........kita hanya bisa meratap. dgn berjalanya waktu kita jg menjadi org tua ....kita mengasihi anak2 kita seperti org tua mencitai kita. dan kita menjadi tua kita semakin takut akan kematian ...kenapa ..? karena kita terlalu mencintai anak kita, atau istri atau suami kita meninggal duluan, maka kita hanya bisa mengenang saat kita masih muda dan pacaran dan tertawa, atau saat2 berdua yg penuh bahagia ahhhhh ...hidup......betapa tidak kekalnya manusia ini. banyak umat yg mengerti tapi tidak direnunggi dengan bijak. punya keluarga yg bahagia, cinta kasih yg begitu erat akhirnya menjadi malapetaka buat diakhir nanti. kesedihan dan ratapan yg tiada akhirnya, tanggisan dan air mata mengalir. andaikan ada Buddha didunia ini maukah kita menjadi seorg bikhu mengikutinya supaya tidak terlahir lagi..? atau andaikan Buddha bisa mengubah kita menjadi arahat akankah kita mau ? tidakkah kita memikirkan keluarga kita..? suatu saat aku akan kehilangan mama saya yg tercinta. semoga dunia ini semua makhluk berbahagia, tidak ada penderitaa lagi semoga alam penderitaan semakin kosong semoga semakin banyak umat buddha tidak terlahir lagi semoga didunia ini tidak permusuhan dan perang lagi semoga agama budha tetap satu dan utuh i love u all |
![]() |
|
|