Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Mengenal Tuhan dengan Benar

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:15-16).


Zaman ini adalah zaman dimana ada begitu banyak pertanyaan yang sedang diajukan. Pertanyaan tentang kehidupan, pekerjaan, ekonomi, keluarga, masa depan, dunia dan sebagainya. Setiap pertanyaan itu menuntut jawaban yang benar. Banyak orang sedang dalam kebingungan dan kekacauan. Tetapi ada SATU pertanyaan yang terpenting. Kalau satu pertanyaan ini terjawab, maka semua pertanyaan lain akan terjawab.

Apakah pertanyaan itu? Pertanyaan itu adalah, 'Siapakah Yesus?' Kalau kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan benar, maka semua pertanyaan lain akan terjawab dengan sendirinya. Semua persoalan lain dalam kehidupan dapat kita atasi dengan penuh keyakinan.

Yesus mengajukan pertanyaan ini untuk membuat manusia sadar bahwa hal terpenting dalam kehidupan ini adalah mengenal Tuhan dengan benar. Banyak orang sedang mencari jawaban, tetapi tidak mencari Tuhan, padahal jawaban yang dibutuhkan ada di dalam Tuhan. Manusia tidak sanggup menjalani kehidupan ini sendiri tanpa campur tangan dan pertolongan Tuhan. Kalau kita sungguh mengenal Tuhan, maka Ia akan memberikan jalan keluar atas semua persoalan yang kita hadapi.

Ketika saya berada di Tanah Perjanjian pada bulan September yang lalu, saya memperhatikan bahwa orang-orang di sana sangat bergantung pada hujan. Mereka terus berdoa supaya hujan turun. Persediaan air mereka sangat terbatas, padahal tanah mereka gersang, karena lingkungannya gurun. Saat itulah Tuhan berbicara kepada saya, 'Seperti inilah umat-Ku harus hidup hari-hari ini. Bergantung sepenuhnya kepadaku sehingga kehidupan mereka tidak menjadi kering dan akhirnya binasa.'

"Marilah kita MENGENAL dan berusaha sungguh-sungguh MENGENAL Tuhan, Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." (Hosea 6:3)


Jawaban Yang Tepat
Setelah Yesus tiba di Kaisarea Filipi, ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." (Matius 16:13-14).

Satu pertanyaan saja dari mulut Yesus, 'Siapakah Aku ini?' dan tak seorangpun dapat memberikan jawaban yang benar. Hanya murid Yesus, yaitu: Simon Petrus menjawab dengan benar. Zaman ini adalah zaman dimana manusia membutuhkan jawaban yang benar. Ada begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tetapi juga ada begitu banyak jawaban yang keliru. Kekacauan dan kesimpangsiuran terjadi dimana-mana. Dunia sedang menghadapi krisis global yang bersifat multi dimensi.

Di tengah keadaan seperti inilah Tuhan memanggil kita untuk menjadi jawaban. Kita harus memberikan jawaban yang benar. Seperti Petrus, Tuhan ingin memenuhi kita dengan roh hikmat dan wahyu supaya kita dapat memberikan jawaban atau solusi yang tepat kepada dunia yang sedang tergoncang ini. Dengan demikian Kerajaan Allah akan ditegakkan di seluruh bumi.


Bukan Manusia
Kata Yesus kepada-Nya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga" (Matius 16:17). "Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar" (Efesus 1:17).

Dari manakah Petrus memperoleh pengetahuan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup? Dari manakah sumber informasinya? Yesus mengatakan bahwa Petrus memperolehnya bukan dari manusia, melainkan dari Bapa di Sorga. Pengetahuan yang diperoleh Petrus tidak bersumber dari bumi, tetapi dari sorga; bukan dari manusia, tetapi dari Allah. Inilah roh hikmat dan wahyu! Petrus mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias karena ia menerima hikmat dan pewahyuan dari sorga.

Demikian juga setiap orang yang mau dipakai Tuhan untuk menjadi jawaban bagi kebutuhan orang lain dan bangsa ini, harus menerima roh hikmat dan wahyu dari Tuhan. Tidak semua orang dapat menerimanya, hanya mereka yang telah mengenal Yesus dan menjadi murid-Nya. Dunia sedang mengalami kebuntuan. Hanya Tuhan yang dapat memberikan jawaban yang tepat seperti yang dibutuhkan manusia. Hari-hari ini kita harus berjalan dalam hikmat yang berasal dari atas. Maka kita akan memerintah bersama Tuhan atas kebuntuan dan kemustahilan yang sedang terjadi.


Jemaat Yang Didirikan Yesus
"..di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18).

Ada tiga hal yang Yesus katakan tentang jemaat-Nya di sini:

Pertama, Yesus sendirilah yang akan mendirikan jemaat-Nya. Gereja yang dibangun oleh Yesus adalah gereja yang bergaul karib dengan Tuhan dan mengikuti seluruh tuntunan-Nya. Gereja yang didirikan berdasarkan kekuatan dan pikiran manusia hari-hari ini tidak dapat bertahan.

Kedua, Yesus mendirikan jemaat-Nya di atas batu karang. Batu karang apakah ini? Yesus telah menjelaskannya dalam ayat sebelumnya, 'bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga' (ay. 17). Batu karang ini adalah roh hikmat dan wahyu yang datang dari Bapa. Gereja yang berdiri dan berjalan di atas roh hikmat dan wahyu tak akan tergoyahkan oleh badai zaman.

Ketiga, jemaat yang Yesus dirikan tidak akan dikuasai oleh alam maut. Hari-hari ini kita sedang melihat manifestasi dari roh kematian terjadi di mana-mana. Kematian sedang melanda kehidupan keluarga, ekonomi, kesehatan, lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Tetapi Gereja yang dipenuhi dengan roh hikmat dan wahyu akan berjalan dalam kuasa dan otoritas untuk menginjak-injak roh kematian.


Memiliki Pikiran Kristus


"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18).

Roh hikmat dan wahyu akan memampukan kita untuk berpikir seperti Kristus; melihat seperti Tuhan melihat. Simon adalah orang yang karakternya tidak stabil. Di satu saat dengan penuh keberanian ia menebas telinga seorang tentara Roma dengan pedang hingga putus; di saat lain ia menyangkali Yesus sampai tiga kali di hadapan seorang perempuan. Namun Yesus tahu bahwa suatu saat kelak ia akan menjadi salah satu tiang dalam Bait Allah.

Sebab itu Yesus berkata, 'Engkau adalah Petrus. Engkau bukan buluh yang diombang-ambingkan oleh angin. Engkau adalah batu besar yang kokoh'. Yesus tahu bahwa oleh kasih karunia-Nya Petrus akan menjadi orang yang diubahkan. Yesus melihat produk jadinya, bukan produk mentahnya.

Dunia mungkin berkata bahwa Anda tidak berarti, Anda tidak sanggup, Anda tidak bisa sembuh, Anda akan terus miskin, Anda tidak bisa menjadi pemimpin yang baik, dan sebagainya. Tapi Firman Tuhan berkata bahwa 'Anda dapat melakukan segala perkara di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada Anda' (Filipi 4:13). Lihatlah diri Anda seperti Tuhan melihat Anda, maka hidup Anda akan diubahkan.


Memperoleh Hikmat

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Yakobus 1:5).

Bagaimanakah kita mendapatkan hikmat? Suatu kali Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dan berkata, 'Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu' (2 Tawarikh 1:7). Salomo bisa saja meminta kekayaan, kemahsyuran, kejayaan, kehebatan, dan sebagainya. Tapi ia tidak meminta semua itu. Ia meminta, 'Berikanlah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian..' (2 Tawarikh 1:10). Salomo meminta hikmat dan pengertian untuk menjadi berkat bagi bangsanya. Karena Salomo meminta supaya Tuhan memakai dia untuk menjadi berkat bagi Kerajaan-Nya, maka semua yang lain Tuhan tambahkan: kekayaan, harta benda dan kemuliaan.

Sayangnya Salomo memiliki satu kekurangan. Ia tidak tahan diberkati. Ia tidak memiliki karakter yang kuat untuk menopang hikmatnya, sehingga akhirnya ia jatuh dalam dosa perzinahan dan pemberhalaan. Banyak orang juga jatuh justru pada saat diberkati. Kalau kita ingin membangun bangunan yang kokoh dan tinggi, maka pondasinya harus kuat dan dalam, supaya sanggup menanggung struktur itu. Tuhan sedang membangun pondasi karakter yang kuat dalam kehidupan kita supaya kita siap menerima kekayaan orang fasik dan menggunakannya bagi kepentingan Tuhan.

Jika Anda membutuhkan hikmat, mintalah kepada Tuhan, maka Ia akan memberikannya secara berlimpah-limpah. Tetapi jangan lupa, kembangkanlah karakter dan pikiran Kristus supaya ketika hikmat itu mendatangkan kekayaan dan kekuasaan, kita tetap rendah hati dan mencintai Tuhan lebih dari apapun juga. Hikmat itu kita pakai untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain, bukan untuk meninggikan diri sendiri. Tuhan Yesus Memberkati.


Diberkati Untuk Memberkati


"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, HENDAKLAH KAMU MEMBERKATI, karena untuk itulah kamu DIPANGGIL, yaitu UNTUK MEMPEROLEH BERKAT." (1 Petrus 3:8-9)


"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya." (1 Petrus 3:10-11). Janji Tuhan bagi yang melakukan firmanNya adalah hidup yang dipenuhi dengan berkat dan perkenanan Allah, mengalami kehadiran Allah beserta pertolongan dan kasih karuniaNya, serta mengalami jawaban atas doa-doa kita.

Marilah kita menghasilkan buah supaya nyata janji Tuhan ini: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." (Yohanes 15:7, 16).

Benarlah perkataan ini "orang dunia boleh resesi, namun anak-anak Tuhan resepsi". Sementara bisnis-bisnis dunia menciut, Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk mengalami perluasan di tahun Samekh Teth ini. Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karunia dan hikmat supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu sehingga kita berlimpah dalam pelbagai perbuatan baik. Krisis ekonomi global menghasilkan banyak orang yang di PHK sehingga jumlah pengangguran meningkat dan orang miskin bertambah. Inilah kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk mempraktekkan kebajikan atau perbuatan baik itu dengan memberikan kepada orang miskin.

"Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya." (2 Korintus 9:9). Kita diberkati Tuhan bukan untuk diri sendiri dan menjadi egois. Kita diberkati secara materi supaya menjadi berlimpah dalam kebajikan.

Tidak hanya melepaskan berkat dalam perkataan dan perbuatan baik tapi juga memberkati dalam hal keuangan. Secara mata jasmani, terasa berat untuk justru semakin memberi dalam keuangan baik bagi Tuhan maupun bagi sesama yang membutuhkan di masa resesi seperti sekarang ini. Namun, justru saat yang sulit seperti ini adalah pintu yang terbuka lebar untuk menabur.

Lihatlah Ishak! Ia menabur di masa yang sulit dan alkitab berkata ia diberkati 100x lipat ganda pada tahun itu juga. Pandang sekeliling kita! Ada banyak ladang yang Tuhan buka untuk kita tabur. Ada proyek-proyek yang Tuhan sedang bangun dan ini kesempatan bagi kita mengambil bagian dalam menabur, dan bersiaplah untuk membawa pulang berkat dari Tuhan.

"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang sambil membawa berkas-berkasnya." (Mazmur 126:5-6). Inilah janji pemulihan yang Tuhan berikan bagi Saudara dan saya. Namun janji ini menyatakan kita perlu menabur terlebih dahulu sekalipun disertai dengan cucuran air mata karena setelah itu kita akan menuai dengan sorak-sorai sambil membawa berkat-berkatNya.


sumber: bsc

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:44 PM.


no new posts