FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
"Orang yang cerdik dan berakal ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsu dan mengharap-harapkan kemurahan atas Alloh, yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal sholeh." ( HR. Tirmidzi).
Kecerdikan seseorang tidak bisa diukur begitu saja dengan menggunakan takaran nilai, begitupun kelemahan seseorang tidak bisa kita nilai oleh raga. namun, kecerdikan dan kelemahan seseorang dinilai dari pemanfaatan waktu yang amat singkat untuk bekal kehidupan, dia akan menjadi orang yang beruntung. alam memberi analogi pada kita dengan contoh perilaku dua ekor hewan yang mempunyai sifat hampir sama dengan apa yang dimaksud oleh hadis di atas. pertama, semut (anaml), yang selalu bekerja keras mengumpulkan makanan tanpa henti. Mereka mengumpulkan makanan sebanyak mungkin, padahal makanan tersebut takan bisa mereka habiskan sampai mereka mati, tetapi mereka tetap bekerja. Kedua adalah lebah (annahl), yang memiliki naluri yang dalam bahasa alqur'an disebut "Atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal."(QS Annahl [16]:68). Dan lebah selalu memperhitungkan keadaan dirinya, sehingga yang tidak bermanfaat bagi dirinya selalu ditingggalkan. lebah juga bisa memberikan manfaat bagi makhluk lain, berupa madu yang dihasilkan. Tak salah jika Rasulullah pernah mengibaratkan seorang Muslim itu seperti seekor lebah,"Tidak makan kecuali yang baik-baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat, jika menimpa sesuatu tidak merusak, dan tidak pula memecahkan."itulah lebah. contoh perilaku kedua hewan diatas menjelaskan bahwa yang disebut orang cerdik adalah ibarat lebah yang selalu memberikan manfaat bagi yang lain.sedangkan,contoh orang yang lemah diibaratkan seperti perilaku semut yang suka menuruti hawa nafsunya. Apa yang dikumpulkan tidak selalu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, sehingga mereka menjadi makhluk yang merugi.Wallohu a'lam bish-showab. (Dikutip dari:Republika>>Ridwan Ibnu Asikin) Terkait:
|
![]() |
|
|