Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Kisah dibalik lagu "KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA"

enjoy yah ><
------------------------------
Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang
Krismansyah Rahadi

(1949-2007) di majalah sastra HORISON.
Krismansyah Rahadi (1949-2007):
KETIKA MULUT
TAK LAGI BERKATA


TaUFIQ ISMAIL

Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah
acara, dan dia
berkata, " Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah
coba menuliskan
kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang
tolong tuliskan liriknya?"
Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa.
Saya tanyakan kapan mesti
selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya
yang lain, deadline sebulan
itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut
keterangan berapa baris
lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah
ketukannya, yang akan
diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi
relijius.
Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya
suka betul.
Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu
juga. Minggu ketiga inspirasi
masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu
keempat tetap buntu. Saya
heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide
memang macet, apa mau
dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye
keesokan harinya dan saya mau
bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan
kembalikan pita rekaman itu.
Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam
itu, ketika
sampai ayat 65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy
syaithonirrojim. "Alyauma
nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa
tasyhadu arjuluhum bimaa
kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari
ini Kami akan tutup mulut
mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami,
dan kaki mereka akan
bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya
tergugah. Makna ayat
tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!
Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas
memindahkan
makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya
saya ragu apakah makna yang
sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya.
Bismillah. Keragu-raguan
teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu
selesai. Lagu itu saya beri
judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon,"
Chris, alhamdulillah
selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu
padanya asal-usul
inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa
terjadilah. Ketika berlatih
di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye
menangis, menyanyi lagi, menangis
lagi, berkali-kali.
Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah,
Chrisye �" Sebuah
Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur
Chrisye:
Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya
lirik dahsyat sepanjang
karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada
kekuatan misterius yang
tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benarbenar
mencekam dan menggetarkan.
Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu
bertambah susah saya nyanyikan!
Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru
dua baris, air mata saya
membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi. Yanti sampai
syok! Dia kaget melihat
respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu.
Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali,
Ketika Tangan dan Kaki
Berkata.
Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan
pada kenyataan, betapa
tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba.
Sepanjang malam saya gelisah.
Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan
kesulitan saya.
"Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin
ayat 65..." kata Taufiq.
Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya.
Karena sebagaimana bunyi
ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca
isinya.
Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja
saya menemukan kesulitan
saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi.
Berkali-kali saya
menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur,
sepanjang sejarah karir
saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini.
Dilumpuhkan oleh lagu
sendiri!
Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin
Gutawa yang sudah
senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu,
langsung mengingatkan
saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa
ditunda lagi. Hari
terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak
Yanti ke studio, menemani
saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan
saya.
Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan
lagu itu hingga selesai.
Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya
sudah menangis dan tak
sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda
mendengarkan lagu itu,
itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik,
dan tak terulang!
Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan
lagu itu saja, rasanya
ingin berlari!
Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam
deretan lagu yang
pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya
benar-benarbenar
meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang
paling dalam selama
menyanyi.

Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan
saya. Penghayatannya
terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan
luarbiasanya, dengan
saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak
menyangka sedemikian mendalam
penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di
hari kiamat kelak.
Mengenai menangis menangis ketika menyanyi, hal yang
serupa terjadi dengan
Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser
atau pertunjukan, Iin
biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada
baris ketiga Iin akan
menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu
sedannya. Demikian sensitif dia
pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.

* *
Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata
selesai, dalam peluncuran
album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan
honorarium dari produser
untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye
terkejut. "Kenapa Bang,
kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil
menuliskan lirik lagu Ketika
Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat
lewat, jadi saluran saja.
Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari
Surah Yasin ayat 65, firman
Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan
hak saya.
Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia
menghargai pendirian saya,
tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye
menemukan jalan keluar.
"Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar
administrasi rapi. Kalau
Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah
ampun kepada Allah. Tuhan
Maha Pengampun 'kan?"
Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga.
Kalau saya berkeras
menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan
berlebihan. Akhirnya solusi
Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.

* *
Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08,
penyanyi legendaris
Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun
lebih keluar masuk rumah
sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang
mengejutkan adalah kanker
paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri,
Yanti, dan empat anak, Risty,
Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album
sountrack, 20 album solo dan 2
filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung
masjid setia ini, tangan
dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya
serta menuntunnya memasuki
Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya.
Amin. #
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye

Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya.... sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina
1997

--------------------------------------------------------------------------------

Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh
dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran
dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
[QS: Al-'Asr]

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:23 AM.


no new posts