Analisa Film Keramat

[jagosantet]

Maap klo jadul dan sebagainya. Maap juga klo salah kamar, cos bingung ne...



Gan, maap klo terlambat banget a ngepost soal ginian. Cuma berhubung aq baru nonton filmnya jadi aku baru berani ngepost sekarang.

Disini aq mau bahas film Keramat den, film horor yang latarnya diambil dari kisah nyata. (latarnya doang, soal cerita masih fiktif)





keramat







personil [Migi imut juga]



nah, aq mulai aja ya den.



Setelah aq tonton dan perhatikan, ternyata film tersebut dibuat tanpa mengesampingkan keyakinan dan spiritualitas penduduk setempat [DIY]. Pengangkatan hal tersebut sangat nampak sekali dari awal hingga akhir cerita. Selain hal-hal spiritualitas daerah setempat, ternyata disana juga disampaikan ajaran-ajaran yang sangat bermoral gan. Tentunya semua hal tersebut dibalut dalam nuansa sedikit horor juga. Oya, klo agan baca behind the scenenya, ternyata banyak juga sih kejadian aneh yang dialami para kru, mulai dari yang cuma kerasukan sampe ada yang patah tulang segala dan anehnya, hanya si Migi yang tidak mengalami itu (http://www.21cineplex.com/star/migi-parahita,821.htm).



Okay, bagi yang bingung dimanasih hal spiritual itu di masukkan dalam cerita ne aku mau ulas beberapa.

1. Pada awal film di katakan bahwa si produser berusaha untuk selalu tampil maksimal dalam segala sesuatu karena mungkin itu usaha pertama dan terakhir dia. Hal itu juga sering dilontarkan terus menerus oleh orang setempat dengan kalimat: "Urip kuwi mung mampir ngombe" artinya hidup itu hanya untuk minum sesaat. Penegasan disini sebetulnya bukan jangka waktu kita hidup, namun apa yang harus dilakukan saat kita hidup sesaat ini. Seperti halnya kita minum harus sebaik-baiknya agar tidak membuang-buang air.
2. Saat keliling Jogja, tiba-tiba mobil diganggu oleh orang gila. Dalam masyarakat setempat (jawa) terdapat suatu kepercayaan bahwa segala tanda-tanda masa depan yang akan kita alami itu telah di beritahukan kepada kita oleh Sang Pencipta, dalam hal ini tanda tersebut di beritahukan melalui orang gila
3. Suara-suara aneh saat di penginapan. Dalam scene ini memang saya sendiri sering kali mengalaminya. Disini pun juga sesuai dengan apa yang dipercayai oleh penduduk setempat bahwa dalam hidup ini kita tidak sendirian, ada mereka (makhluk gaib) juga. Sehingga hendaklah kita jangan saling mengganggu satu sama lain.
4. Dalam scene lagi di ceritakan mereka bersenang-senang hingga seperti lupa pada kerjaan mereka. Hal ini juga menjadi suatu pembelajaran pada kita bahwa dalam bekerja seeorang haruslah fokus agar dapat bekerja dengan maksimal.
5. Kemudian, mulailah si pemeran utama kerasukan oleh jiwa eyangnya. Disini juga di ceritakan bahwa sampai kapanpun cinta orang tua itu akan selalu beserta keanak bahkan cucunya, apalagi jika dalam keadaan bahaya. Bagaimanapun caranya, jiwa-jiwa tersebut akan senantiasa menyertai dan mengingatkan kita.
6. Kejadian-kejadian di hutan, dalam scene di hutan terdapat banyak sekali nilai moral yang ada. Mulai dari jangan mudah tergoda akan kekayaan duniawi, hingga hati yang murni. Karena setiap godaan tersebut sesungguhnya telah sesuai dengan kemampuan kita untuk mengatasinya, dan jika kita tak dapat mengatasi itu semua, maka hal buruk dapat menimpa kita.

Dan point utama dari seluruh film KERAMAT tersebut yang dapat saya ambil adalah kunci utama untuk mengatasi segala permasalahan tersebut merupakan pikiran dan hati yang bersih dalam keadaan apapun.



Okay den, mungkin itu beberapa hal yang saya share ke Agan2 semua.

Moga makin banyak film-film berbau horor yang dapat mengangkat nilai-nilai moral penduduk setempat di seluruh Indonesia, sehingga dapat meniadakan film horor sex komedi.