■ Menuju Node Nol ■ [Kasus Korban Santet - SAUNG BANDUNG]

[dosabesar]

FORUM SUPRANATURAL KASKUS BANDUNG



assalamu�alaikum warahmatullahi wabarakatuh



salam bagi para saudara kami semua

salim bagi para tetua-tetua kami sekalian

mudah-mudahan kita semua senantiasa dalam lindungan Sang Khalik

Maha Pelindung lagi Maha Perkasa

Bismillahir Rahmanir Rahim,



Sudah berjalan lebih dari 3 bulan perjalanan kasus korban santet ini di Forum Supranatural KasKus, banyak perhatian yang tercurah terhadap perkembangan kasus ini. Menjadi menarik ketika kasus ini membawa kontroversi karna membawa suatu ketidakbiasaan dibandingkan dengan kasus-kasus serupa yang telah banyak terjadi di sekitaran kita, ketidakbiasaan itu adalah ketika kesembuhan sepertinya masih enggan menemui korban.



Terlepas dari kontroversi dalam kasus ini kami bahagia dan bangga melihat dan mendengar bagaimana begitu banyak saudara yang ternyata begitu peduli terhadap kasus ini, kami sampaikan rasa hormat kami yang sedalam-dalamnya terhadap seluruh saudara yang dengan segala upaya berusaha mencapai satu tujuan akhir yaitu kesembuhan Tiana Amarilis Kasih.



Beragam cara menyampaikan pendapat dan beragam pula metode penyelesaian yang akan dan telah dilakukan terhadap beliau, sungguh keberagaman ini membuat kami takjub dan menunjukkan pada kita semua bahwa begitu luas ilmu, pengetahuan dan pengalaman saudara-saudara di Forum Supranatural tercinta ini. Namun pada akhirnya kita harus kembali ke substansi dimana pencapaian kondisi nyaman pada beliaulah yang ingin kita capai bersama, insyaAllah.



Kembali pada substansi, maka izinkan kami untuk sedikit memaparkan sebuah perjalanan bersama Tiana Amarilis Kasih mencari ridha Gusti Allah. Tentu pemaparan ini tidak lebih dan tidak kurang adalah wujud dari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami, maka sebelum dan selanjutnya kami menghaturkan maaf bila dalam pemaparan kami nantinya ada kesalahan dalam berkata, berpikir dan bertindak sebagai bagian dari Forum Supranatural KasKus.



Menuju Node Nol



Tiana Amarilis Kasih, seorang saudara yang dalam perjalanan panjangnya dengan segala daya upaya berusaha mencari dan menemukan kesembuhan yang semata-mata merupakan milik Sang Khalik. 12 Tahun bukan merupakan waktu yang singkat, yang kemudian tentu meninggalkan banyak pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan hikmah tersendiri bagi beliau.



Berbagai pendapat telah dikemukakan sebagai analisis terhadap apa yang dialami beliau. Ada yang berpendapat bahwa beliau mengalami gangguan psikologis dan ada pula yang berpendapat bahwa penyakit yang dialami beliau adalah penyakit non medis yang dalam hal ini dikenal atau sering disebut santet. Tidak ada satupun pendapat yang perlu disalahkan karna pada dasarnya yang dialami oleh beliau adalah sesuatu yang tidak kasat mata dan sungguh kebenaran itu hanya milik Gusti Allah semata. Alhamdulillah, dalam penelaahan kasus ini kami mendapat banyak sekali input dari saudara-saudara kami di Forum Supranatural yang tentu pengetahuan dan pengalamannya sangat berharga sebagai bahan referensi kami dalam memahami kasus ini.



Kasus ini cukup unik hingga kami percaya ada suatu pelajaran berharga yang tersimpan di baliknya. Kemudian kami berupaya menelusuri dan menelaahnya dengan berbagai cara dan dari berbagai aspek. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir celah yang mungkin terbuka karna kekurang awasan kami yang masih sangat sedikit pengetahuan dan pengalamannya.



Maka sebagai upaya awal kami bersama-sama dengan Tiana Amarilis Kasih setelah sepakat meneguhkan satu tujuan bersama yaitu bersama-sama mencari kebaikan untuk kondisi beliau maka kami mulai mencoba melihatnya dari sisi psikologis tentu dengan catatan segala keterbatasan kami yang notabene bukan ahli psikologi, berbekal dengan pengetahuan ala kadarnya dan mencari dari berbagai sumber baik itu buku, jurnal, internet maupun bertanya kepada rekan yang lebih memahami psikologi memang tidak bisa dipungkiri ditemukan beberapa keadaan yang merupakan ciri dari gangguan psikologi, yang paling mendekati keadaan ini biasa disebut dengan pathological lying atau mythomaniac. lalu apa yang dimaksud dengan pathological lying? istilah ini pertama kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand dupr�.



�Pathological lying is falsification entirely disproportionate to any discernible end in view, may be extensive and very complicated, and may manifest over a period of years or even a lifetime.�



People who habitually lie and cheat --- pathological liars --- appear to have much more white matter, which speeds communication between neurons, in the prefrontal cortex than normal people, the researchers found. They also have fewer actual neurons.



The differences affect a portion of the brain, located just behind the forehead, that enables people to feel remorse, learn moral behavior, and plan complex strategies.



The surplus of connections between neurons might enable these people to be more adept at the complex neural networking that underlies deceit.



Lying is hard work and these brains may be better equipped to handle it, the researchers said.



[LA Times Medicine, Sept 30 2005]



Sejujurnya kami hampir berhenti pada titik psikologis ini namun Alhamdulillah saudara-saudara kami di Forsup senantiasa mengingatkan kami agar tidak terjebak dalam suatu pemahaman yang berdasar dari satu sudut pandang saja, karna akan menyebabkan kami terjebak dalam keegoan kami sendiri. Maka kemudian kami mencoba melihat kasus ini dari aspek supranatural, mencoba memahami karakter dan perilaku kondisi yang sedang dialami Tiana Amarilis Kasih yang sekali lagi tentu dengan segala keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan pemahaman kami.



Aspek supranatural ternyata tidak kehilangan perannya dalam kasus ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa supranatural memiliki kemampuan untuk membawa/menciptakan kondisi tertentu terhadap perilaku dan karakter seseorang yang dalam hal ini Tiana Amarilis Kasih. Kami melakukan beberapa pertemuan dengan beliau untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk penanganan kasus ini dan dalam pengumpulan datanya kami menggunakan 2 metode penelitian, yaitu metode penelitian terbuka dan tertutup. Alhamdulillah, setelah 2 bulan bersama-sama dengan Tiana Amarilis Kasih berdiskusi dan mencari solusi juga begitu banyak masukan dari saudara-saudara di Forsup maka kami sedikit demi sedikit mendapatkan data-data yang cukup penting.



Menurut Prof. Emeritus Dr. Sir. Norhisham Wahab bahwa jin terdiri daripada unsur gelombang, mereka dapat menguasai ruang dan waktu di dalam tubuh manusia yang mampu memberi/menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan hingga ke tahap mental.



"Tubuh manusia yang memerangkap gelombang �tidak sehat� memberikan kesan kepada seseorang yaitu kesan negatif terhadap jiwa seperti mengalami kelesuan kronik, gangguan mental, merasa sakit ini sakit itu dan sebagainya. Ketika si pesakit memeriksakan diri ke dokter, dokter malah bilang tidak ada penyakit apa-apa, tetapi anehnya si pesakit merasa dia mengidap suatu penyakit tertentu. Hal ini adalah salah satu tanda dari gangguan jin." Katanya.



Sampai pada pertemuan terakhir kami bersama Tiana Amarilis Kasih mencoba mengaplikasikan suatu solusi sebagai rumusan dari data-data yang telah dikumpulkan selama ini mencoba mengambil jalan tengah demi kesembuhan Tiana Amarilis Kasih. Alhamdulillah, Kami tidak berhenti bersyukur karna pada pertemuan terakhir tersebut kami melihat ternyata beliau semakin kuat menghadapi tekanan dari sisi supranatural yang selama ini cukup menyita energi dan waktunya. Hingga pada pertemuan itu kami dan Tiana Amarilis Kasih berhasil mengeliminir efek dari sisi supranatural yang kemudian menghasilkan kondisi nyaman pada dirinya.



Kami mengakui bahwa titik/kondisi yang kami capai saat ini bersama Tiana Amarilis Kasih bukanlah titik kesembuhan yang sempurna namun kami mencoba mencapai titik nyaman bagi beliau sehingga beliau dapat kembali beraktifitas dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga bisa memberikan manfaat yang luas bagi dirinya dan orang banyak. Alhamdulillah saat ini beliau sudah bisa mengalihkan energi dan waktu yang selama ini terkuras ke hal-hal lain yang lebih bermanfaat, sungguh tiada kurang rasa syukur kami melihat saudara kami Tiana Amarilis Kasih dapat tersenyum dan tertawa dengan beban yang lebih ringan.



Kasus ini telah memberi banyak pelajaran baru bagi kami begitu juga dengan beliau yang tak kurang senantiasa mendapat hikmah dari setiap usaha dan perjalanannya. Mudah-mudahan Gusti Allah senantiasa melindunginya dan membukakan jalan kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya, karna hanya Gusti Allah yang tidak alpa dari pandangan dan mampu memberikan apa-apa yang dibutuhkan hamba-hambanya yang tidak berhenti berpikir dan mencari keridhaanNYA.



Mohon doa dari seluruh saudara agar beliau senantiasa dilindungi dan diberikan kekuatan agar semakin dekat dengan kesembuhan yang hakiki milik Sang Penyembuh Gusti Allah.



Akhir kata kami menghaturkan terima kasih pada saudara-saudara di Forsup yang telah banyak memberikan bantuan moril dan tenaga pada kami dan Tiana Amarilis Kasih, kiranya Gusti Allah membalaskan segala amal perbuatan kita sekalian. Amin



Wallahu a�lam bish-shawabi,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam hangat dan takjub kami,



Saung Bandung dan saudara kami Tiana Amarilis Kasih .