FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Ruwatan Agung Maha Diksa Karana Ruwatan Yang Hanya Terjadi 50 Tahun Sekali by Ki Mantheb Darsono ![]() Sepanjang karir dalang kondang Ki Manteb Dharsono yang mendapat �Cempala Gaib Sawo Kecik� dari Alas Purwo, baru kali ini menyelenggarakan Ruwatan Agung Maha Diksa Karana, yang sangat sakral dan penuh ubo rampe (sesajian). �Saya harus tapa brata selama 67 hari, dimulai hari Rabu Kliwon ini. Sebab saya akan menanggung diksa (karma jelek) para peserta ruwatan. Saya harus semedi dan puasa mutih, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar saudara-saudara yang diruwat hilang karma jeleknya,� kata Ki Dalang Ruwat Kondang Ki Manteb Dharsono. Upacara suci ini akan menggunakan wayang kulit kuno Bhatara Kala dan wayang raksasa Bhatara Kala setinggi 3 meter! Ruwatan Agung Maha Diksa Karana, adalah upacara ruwatan yang dilakukan 50 tahun sekali. Maha Diksa Karana adalah perbuatan karma jelek yang merasuki manusia, yang dapat menjadi kabut penghalang rejeki, karir, jodoh, dan masa depan. Dengan doa, tirakat, warah dan tapa brata, semoga Tuhan menjauhkan semua karma jelek ini. Apa yang menyebabkan manusia terjatuh mendapat karma jelek? Tanpa disadari, manusia menjadi sombong (hubris) karena merasa pintar, cantik, rupawan, kaya, punya jabatan, dan lainnya. Tuhan tidak senang dengan sikap-sikap ini. Maka datanglah kutuk-Nya (amartea) dan manusia terjatuh dalam dosa (diksa/dike). Ruwatan Agung Maha Diksa Karana adalah ruwatan yang mensucikan karma dosa yang menutup manusia dari keberuntungan dan anegerah Tuhan. Ruwatan adalah asli budaya Jawa, diselenggarakan sejak jaman Erlangga (abad ke-10). Apalagi karma kecil, karma besar yang pernah dilakukan Calon Arang yang penuh dosa karena membunuh ribuan rakyat Kahuripan pun mampu disucikan oleh Mpu Baradah melalui upacara ruwatan agung Maha Diksa Karana. Melalui dalang-dalang kerajaan upacara meruwat/mensucikan, turun-temurun sampai ke Dalang Ki Panjang Mas di jaman Sultan Agung, yang konon pernah meruwat Keraton Laut Selatan dengan ratunya Kanjeng Ratu Kidul. Selanjutnya turunannya adalah Kyai Redi Suto I-IV yang menjadi dalang Keraton Surakarta Hadiningrat. Keturunannya adalah Ki Manteb Dharsono yang telah meruwat puluhan ribu sukerto dan pernah ditanggap mendalang oleh Dewi Lanjar, penguasa gaib Laut Ruwatan, sebagai salah satu warisan upacara tradisional Jawa sampai sekarang masih terlestarikan. Terlestarikannya upacara ini oleh karena keberadaaannya memang dianggap masih bermanfaat bagi pelestarinya. Lepas dari itu, menurut beberapa ahli Ruwatan semula berkembang di dalam suatu cerita Jawa kuno yang pada pokoknya memuat masalah penyucian. Penyucian ini menyangkut pembebasan para dewa yang terkena kutukan atau tidak suci (diturunkan derajadnya) menjadi binatang, raksasa, manusia, dan sebagainya. Ruwatan ini dilakukan untuk membebaskan dewa-dewa bernoda itu agar menjadi dewa kembali. Ruwat juga sering diartikan sebagai upaya untuk mengatasi atau menghindarkan sesuatu kesulitan (batin) yang mungkin akan diterima seseorang di dalam mengarungi kehidupannya. Ruwatan biasanya selalu diikuti dengan pertunjukan wayang kulit yang mengambil lakon tertentu (misalnya Murwakala atau Sudamala). Munculnya Ruwatan juga disebabkan oleh adanya keyakinan bahwa manusia yang dianggap cacad keberadaannya (karena kelahirannya atau kesalahannya dalam berperilaku) perlu �ditempatkan� atau dikembalikan dalam tata kosmis yang benar agar perjalanan hidupnya menjadi lebih tenang, tenteram, sehat, sejahtera, dan bahagia. Orang yang dianggap cacad karena kelahiran dan juga karena kesalahannya dalam bertindak dalam masyarakat Jawa disebut sebagai wong sukerta. Dalam keyakinan Jawa wong sukerta ini kalau tidak diruwat akan menjadi mangsa Batara Kala. Ruwatan Agung Maha Diksa Karana akan dilaksanakan 13 Juni 2010 di Gedung Mahabharata, Desa Wisata TMII sumber berita : 1. tamanmini.com/index.php?modul=berita&cat=BBeritaTMII&textid=3231 37204324 2. facebook.com/profile.php?id=100000624491735&v=wall#!/event.php?eid=111370258899255 Terkait:
|
![]() |
|
|