Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Misteri, Horror, Supranatural

Misteri, Horror, Supranatural Yuk baca cerita horor, lihat dan share penampakan mahluk gaib disini. Boleh juga membuka konsultasi ramalan,tarot dan sejenisnya

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd April 2012
tuyulsakti's Avatar
tuyulsakti tuyulsakti is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Apr 2012
Posts: 1,051
Rep Power: 15
tuyulsakti mempunyai hidup yang Normal
Default Mantra di Masyarakat Sunda (jampi, asihan, singlar, jangjawokan, rajah, ajian, dan pe

Gan Ada Yang Tau Ga Orang2 Jawa Barat Punya Mantra Yang bisa dipakai buat ngelindungin diri dll



simak gan







Mantra sebagaimana dikemukakan Poerwadarminta (1988: 558) adalah:

1) perkataan atau ucapan yang mendatangkan daya gaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya); 2) susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.



Sejalan dengan pembagian jenis mantra, Rusyana (1970) membagi mantra berdasarkan tujuannya menjadi 7 bagian, yaitu jampe �jampi�, asihan �pekasih�, singlar �pengusir�, jangjawokan �jampi�, rajah �kata-kata pembuka �jampi�, ajian �ajian/jampi ajian kekuatan�, dan pelet �guna-guna�. Diketahui bahwa ketujuh bagian tersebut dapat dikelompokkan ke dalam mantra putih �white magic� dan mantra hitam �black magic�. Pembagian tersebut berdasarkan kepada tujuan mantra itu sendiri, yakni mantra putih digunakan untuk kebaikan sedangkan mantra hitam digunakan untuk kejahatan.



Adanya pembagian antara mantra putih (white magic) dan mantra hitam

(black magic) sebenarnya sulit untuk diukur dalam pengertian tidak ada pembeda secara nyata di antara keduanya, karena sering terjadi penyimpangan tujuan dari mantra putih ke mantra hitam tergantung kepada siapa dan bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh magic tersebut. Dapat dicermati bahwa mantra putih di antaranya bertujuan untuk menguasai jiwa orang lain, agar diri dalam keunggulan, agar disayang, agar maksud berhasil dengan baik, agar perkasa dan awet muda, berani, agar selamat, untuk menjaga harta benda, mengusir hantu atau roh halus, menaklukan binatang, menolak santet, untuk menyembuhkan orang sakit. Adapun kategori mantra hitam diantaranya bertujuan untuk mencelakai orang agar sakit atau mati, membalas perbuatan jahil orang lain, dan memperdayakan orang lain karena sakit hati.



Kehadiran mantra putih maupun mantra hitam itu sendiri berpangkal pada kepercayaan masyarakat pendukung di dalamnya yang memunculkan fenomena yang semakin kompleks di jaman sekarang. Sejumlah penilaian, sikap, dan perlakuan masyarakat Sunda terhadap mantra semakin berkembang. Ada sebagian masyarakat yang begitu mengikatkan secara penuh maupun sebagian dirinya terhadap mantra dalam kepentingan hidupnya. Sebagian masyarakat lainnya secara langsung atau tidak langsung menolak kehadiran mantra dengan pertimbangan bahwa menerima mantra berarti melakukan perbuatan syirik. Pada bagian masyarakat yang disebutkan pertama dapat digolongkan ke dalam masyarakat penghayat atau pendukung mantra, sedangkan bagian masyarakat yang lainnya digolongkan ke dalam masyarakat bukan penghayat mantra.



Bagi masyarakat penghayat mantra, kegiatan sehari-hari kerap kali diwarnai dengan pembacaan mantra demi keberhasilan dalam mencapai maksud. Misalnya, para petani ingin sawahnya subur, terhindar dari gangguan hama, ingin panen hasilnya melimpah; para pedagang ingin dagangannya laris. Mantra diterima oleh masyarakat penghayatnya sebagai kebutuhan penunjang setelah kehidupan agamanya dijalani secara sungguh-sungguh.



Adanya kebutuhan terhadap mantra sebagai warna yang menghiasi kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang tidak terlepas kepada keadaan alam dan mata pencaharian, menghasilkan tiga kelompok besar sehubungan dengan penggunaan mantra, yaitu mantra yang digunakan untuk perlindungan, kekuatan, dan pengobatan.



Salah satu contoh mantra perlindungan dapat disimak berikut ini.



Rarakan Nyi Pohaci

Hihid kekeper iman

Nyiru tamprak ning iman

Dulang ketuk ning iman

Parako bengker ning iman

Hawu dungkuk ning iman

Suluh solosod ning iman

Seeng kukus ning iman.





Secara simbolik, benda-benda yang disebutkan merupakan perwakilan dari hakekat manusia yang senantiasa harus menjalani hidup dengan dibekali iman yang kuat.



Fungsi lain yang menyiratkan adanya permohonan kepada Sang Pencipta, tampak pada sejumlah mantra kekuatan, begitu erat dengan kebutuhan hidup masyarakat yang dalam satu segi membutuhkan kekuatan lahir maupun batin untuk melaksanakan maksud tertentu. Semua mantra tersebut sepenuhnya disandarkan kepada Allah. Mereka tinggal menunggu keputusan dari Yang Maha Menentukan atas usaha yang dijalankan manusia. Betapa manusia merasa kecil dan tak berdaya sehingga memohon dilindungi, ditopang, diberi kemurahan pada setiap langkah, mohon ditetapkan iman dan Islam. Begitu juga dengan mantra kekuatan lainnya, dengan berbekal keyakinan dan bersandar sepenuhnya kepada Allah, mantra diucapkan untuk tujuan keunggulan, agar disayangi, agar segala perbuatan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, agar perkasa, awet muda, untuk menaklukan siluman, dan lain-lain. Salah satu contoh mantra kekuatan yang termasuk ke dalam

pelet �guna-guna� dapat dilihat dalam contoh berikut ini.



Pelet

Bismillah

Kum awewe

Wataji kulhu absar

Wahuwa Latiful Khabil

Sabulan sang ratu nu colalang

Sabulan mangrupi

Dua putri mananjo

Tujuh bulan kolot

Salapan bulan sang goledah

Gereleng putih

Jig ka cai ngadon ceurik

Jig ka darat ngadon midangdam

Jig ka imah asa jobong koong

Kop cai asa tuak bari

Kop dahar asa tatal bobo

Kaula nyaho ngaran sia�si��.



Asihan

Samping aing kebet lereng

ditilik ti gigir lenggik

diteuteup ti hareup sieup

mikaeunteup mikasieup

mangka eunteup mangka sieup

ka awaking

awaking ratu asihan

ti luhur kuwung-kuwungan

ti handap teja mentrangan

ditilik ti tukang lenggik

di tilik ti gigir sieup

mangka eunteup mangka sieup

asih�asih� asih�.

asih ka badan awaking.



Pembagian mantra lainnya, yaitu mantra pengobatan. Mantra pengobatan dipakai untuk mengobati si sakit. Melalui warisan nenek moyang, pemanfaatan alam pun tampak, yaitu digunakannya daun-daunan untuk mengobati perut kembung, tampak dalam jampe beunghak beuteung �jampi perut kembung�. Jampi tersebut harus disertai dengan menggosokkan daun eurih ke perut si sakit. Salah satu contoh mantra pengobatan dapat disimak berikut ini.



Jampe Beunghak Beuteung

Cakakak di leuweung

Injuk talina

Dihakan dibeuweung

Hitut jadina

Plong blos plong blong���



Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, bahwa mantra terdiri atas mantra

putih dan mantra hitam. Mantra hitam (black magic) yang lebih dikenal secara umum oleh masyarakat Jawa barat sebagai teluh pada kenyataannya di lapangan diperoleh dalam jumlah yang sangat sedikit, itu pun ada yang berasal dari mantra putih (white magic). Hal ini dapat dipahami karena fungsi utama mantra, yaitu yang terkandung dalam mantra putih lebih mendominasi kehadirannya. Mantra hitam (black magic) tidak mendapat tempat di masyarakat. Ini terbukti dari hasil inventarisasi yang hanya ditemukan kurang lebih 10 buah mantra hitam (black magic).



Mantra hitam (black magic) yang dimaksudkan adalah mantra pendendam dan mantra perdayaan. Mantra pendendam adalah mantra pembalasan atas perbuatan jahat orang yang mengirimkan mantra untuk mencelakai si pembalas.



Mantra ini diklasifikasikan sebagai mantra hitam karena ada motif mendendam dan ingin mencelakai orang yang mencoba mencelakainya. Simak teks yang dimaksud di bawah ini:



Panolak Teluh



Siriwi kula siratin

Mina haji kurawul kabuli badan



Papag papupang-pulang

Cunduk nyungcung datang rahayu

Anu runtuh sira nu gempur

Nu ngadek sira nu paeh

Nu nyimbeuh sira nu baseuh

Nu nyundut sira nu tutung

Nya aing Ceda Wisesa

Panca buana di buana panca tengah

Tiis ti peuting ngeunah ti beurang

Ngeunah ku Allah Taala

Ya Allah hurip waras (3 X)



Adapun dalam mantra hitam yang benar-benar dilatarbelakangi oleh hasrat ingin mencelakai orang lain tampak dalam mantra di bawah ini:



Paneluh Galunggung

Ratu teluh ti Galunggung

Sang Ratu cedacawal

Ratu teluh ti Gunung Agung

Sang Ratu murba Sakama

Sang Ratu Talaga Bodas

Nu kumawasa pusering talaga

Sang Ratu Cedacawal

Nya aing Sang Ratu Cedacawal

Pur geni pur braja

Seuseup getihna

Cokcrok ototna

Sebit atina

Bedol tikorona

Sayab nyawana

Tuh Singsieunan si ����



Mantra tidak mendapat tempat di sebagian masyarakat karena muatan teks dan perilaku magis lainnya yang menurutnya bertentangan dengan akidah Islam.



Antipati mereka terhadap perilaku magis ini masih dalam batas kewajaran. Mereka satu sama lainnya (dengan masyarakat penghayat mantra putih) masih dapat menjalin hubungan dan memfungsikan dirinya sebagai anggota masyarakat yang baik, tetapi tidak ada toleransi untuk penghayat mantra hitam (black magic).




Ane Cuma MAu Share G maksud Apa2 Kalo Berkenan Tolong Kasi

Tapi Jangan Di






[/quote][quote]






Originally Posted by mampir ke trit ane yang laen ya gan














Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:06 AM.


no new posts