Pesugihan Metode pocongk, masuk ini....

[kijokotolol]

Jakarta - Isu pocongk selama tiga bulan terakhir merebak ke sejumlah wilayah di Bogor. Bahkan

belakangan isu tersebut juga mulai menyebar ke wilayah Tangerang dan Bekasi. Versi

pocongk yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat berbeda-beda. Ada yang hanya

penampakan saja, ada juga yang diduga merupakan

tumbal pesugihan.



Untuk versi yang kedua, yakni tumbal pesugihan menjadi isu seragam yang terjadi di

wilayah Bogor, Tangerang, maupun Bekasi.



Menanggapi isu pocongk tersebut, paranormal Ki Fatahillah Songgolangit mengatakan, pesugihan pocongk tersebut memang ada, selain praktik pesugihan lain, seperti tuyul, buto ijo, Nyi Blorong dan arwah bayi bajang.



Namun menurut Fatahillah, pesugihan dengan menggunakan media pocongk tersebut merupakan tren baru. "Melihat cara kerja dan kejadiannya, memang seperti cara kerja pesugihan pocongk. Pelaku pesugihan sengaja memanfaatkan hantu pocongk dari arwah orang yang mati penasaran untuk diperbudak mengumpulkan uang dan harta kekayaan," jelasnya saat dihubungi detikcom.



Fatahillah juga meyakini anak kecil yang diributkan warga memakai pakaian atau jubah putih tersebut memang sebagai tumbal dari orang tuanya. Pasalnya dalam setiap pesugihan, pelaku memang diwajibkan menumbalkan anggota keluarganya atau dirinya sendiri. Bukan orang lain.



"Tumbal tidak bisa diwakilkan dengan mencari korban dari keluarga lain, jadi masyarakat tidak perlu takut bakal menjadi tumbal pesugihan pocongk. Sebaiknya yang perlu diperhatikan adalah menangkal kekuatan pesugihan tersebut," ujarnya.



Namun pandangan berbeda dikatakan pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Musni Umar. Menurutnya isu pocongk itu adalah skenario yang sengaja diciptakan dengan tujuan membuat keresahan di masyarakat.



"Masyarakat akan merasa cemas dan khawatir tentang keamanan dirinya. Dan ujung-ujungnya menganggap pemerintah tidak bisa menciptakan ketenangan di masyarakat,' kata Musni.



Dikatakan Musni, isu ini sengaja dikembangkan di masyarakat sebagai pemanasan untuk gerakan yang lebih besar, yakni menciptakan gejolak politik pada 2010. Musni kemudian menyamakan kasus isu pocongk tersebut dengan ninja dan dukun santet yang merebak sejak 1999 sampai 2001.



"Pada saat isu ninja dan dukun santet merebak, kondisi politik saat itu kan tidak menentu. Bahkan saat itu berujung pada tumbangnya Gus Dur (Abdurahman Wahid) sebagai presiden," begitu analisa Musni.



Untuk itu, Musni meminta pemerintah, terutama di daerah harus segera mengantisipasi merebaknya isu yang meresahkan tersebut. Sebab bukan tidak mungkin isu itu akan menjadi liar dan penyebarannya bakal semakin meluas.



Soal adanya skenario di balik merebaknya isu pocongk juga diamini pengamat intelijen Wawan Purwanto. Menurutnya kabar pocongk tersebut bukan hanya perbuatan iseng belaka. "Pasti ada tujuan dan sasaran dari penyebaran isu pocongk ini," tutur Wawan.



Namun Wawan tidak menjelaskan target dari merebaknya isu pocongk tersebut. Alasannya, efek isu pocongk ini bisa melebar kemana-mana. Sebab isu tersebut sengaja hanya sekadar stimulus supaya masyarakat resah. Jika masyarakat sudah resah, imbuh Wawan, akan mudah digiring kepada target sebenarnya.



"Yang pasti isu pocongk itu untuk menekan psikologis masyarakat sehingga diharapkan bisa menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat," ujarnya.



Untuk mengeliminasi penyebaran isu tersebut Wawan berharap masyarakat untuk tidak terlalu panik dan ketakutan. Dan para tokoh agama serta tokoh masyarakat diminta senantiasa memberi pengertian kepada masyarakat untuk tidak terpancing hal-hal yang tidak diinginkan terkait isu pocongk tersebut.







-=-=-=-=



whai para sesepuh, nubi bingung neh...emang pocongk bisa dipake pesugihan ya? mohon pembabarannya lebih lanjut....terimakasih