Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th October 2010
theghel's Avatar
theghel theghel is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 40
theghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Guru
Exclamation hasil pengujian Mi Instan Seluruh Indonesia

Spoiler for mi instan:


Spoiler for hasil:
Semua produk mi instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku serta dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
Dari 158 sampel kecap dalam mi instan, ada 96 sampel mengandung methyl p-hydroxybenzoate yang tidak melebihi 250 mg per kg (batas maksimum yang diizinkan). Sementara 62 sampel sama sekali tidak mengandung zat pengawet untuk saus atau kecap.
Demikian hasil sampling surveillance dan pengujian laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terhadap sejumlah merek mi instan dari peredaran di 21 provinsi yang dikemukakan oleh Kepala BPOM, Kustantinah, di Jakarta, Senin (18/10/2010).
BPOM menentukan 250 mg per kg sebagai batas penggunaan methyl p-hydroxybenzoate atau nipagin pada produk saus atau kecap di Indonesia. Nilai tersebut berdasarkan standar Codex Allimentarius Committee (CAC) dan kajian ilmiah terhadap risiko kesehatan serta sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 722/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.
Selain itu, berdasarkan Database of Select Committee on Generally Recognize as Safe (GRAS) Substances Reviews, diketahui tidak ada bukti bahaya pemakaian nipagin sebagai pengawet dalam pangan olahan sepanjang digunakan sesuai standar dan tidak melebihi batas maksimal yang diizinkan.
"BPOM sendiri terus mengawasi post market dengan mengambil sampel pangan olahan secara acak dan pengujian laboratorium, termasuk mi instan yang dijual di pasaran," ujar Kustantinah.

sumber: http://health.kompas.com/index.php/r...uh.Indonesia-4


Reply With Quote
  #2  
Old 19th October 2010
Mutiara Mutiara is offline
Member
 
Join Date: Oct 2010
Posts: 77
Rep Power: 0
Mutiara mempunyai hidup yang Normal
Default

semoga BPOM bisa meningkatkan pengawasannya karen banyak produsen nakal yg tidak menghiraukan kesehatan konsumen, hanya mengejar keuntungan semata.
Reply With Quote
  #3  
Old 19th October 2010
theghel's Avatar
theghel theghel is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 40
theghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Guru
Default

Quote:
Originally Posted by Mutiara View Post
semoga BPOM bisa meningkatkan pengawasannya karen banyak produsen nakal yg tidak menghiraukan kesehatan konsumen, hanya mengejar keuntungan semata.
BPOM pasti tidak gegabah dalam mengambil keputusan..pasti banyak aspek yg diperhatikannya..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:21 PM.


no new posts