FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Senin, 1 Februari 2010 | 10:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gerombolan anak lelaki itu berteriak seru layaknya suporter sepakbola. "Hiat, kiri dong... kiri... itu... itu musuhnya! Hajar... hajar," teriak salah seorang anak. Mata mereka tertuju pada sebuah layar komputer di sebuah warnet yang mereka sewa bersama. Rupanaya mereka tengah bermain game online. Salah satu di antara mereka, Andi, mengaku sering datang ke warnet yang terletak di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan itu untuk bermain game. "Main Facebook juga," katanya saat berbincang di warnet Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2010). Tak jauh dari komputer yang disewa Andi, segerombol anak perempuan juga duduk tenang di depan layar. Bedanya, mereka tidak berteriak-teriak layaknya gerombolan anak laki-laki. Terlihat di layar komputer, sang anak perempuan sedang mengutak-utik aplikasi game Farmville yang temanya berkebun dan beternak di Facebook-nya. "Biasanya buka Facebook. Kadang game online. Kadang-kadang doang. Biasanya enggak bareng-bareng, nggak lama, setengah jam doang," ujar Tia yang masih duduk di kelas lima SD. Rupanya, setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu, warnet milik Yusuf itu dipenuhi anak-anak sejak pagi hingga malam hari. "Kalau hari libur, mereka (anak-anak) dari pagi jam 08.00 sampai jam 18.00 lewatlah," kata Yusuf. Diakui Yusuf, pelanggan setia warnetnya memang anak-anak sekolah tingkat SD dan SMP. Biasanya, lanjut Yusuf, anak-anak itu menghabiskan uang paling banyak hingga Rp 10.000 untuk sekali main di warnetnya. "Biasanya yang paket 3 jam Rp 9.000 atau empat jam paling lama," kata Yusuf. Fenomena anak memenuhi warnet memang tak asing lagi saat ini. Yusuf pun mengakui bahwa anak-anak yang berkunjung ke warnetnya sudah pintar mengoperasikan komputer berakses internet. "Emang ya aneh juga. (mereka) pinter-pinter banget, malah udah ngertian dia (anak-anak). Kalau soal game, dia yang lebih tahu," katanya. Yusuf juga bercerita, gaya hidup anak-anak zaman sekarang memang berbeda dengan masa kanak-kanak Yusuf. "Beda anak sekarang. Kalau zaman dulu kan biasa maen di lapangan. Beda jaman, pada paham internet. Sekarang kan di sekolah tugas-tugas pakai komputer sih," tuturnya. Memang, saat ini teknologi informasi semakin berkembang. Serbuan informasi media baru seperti internet, tak dapat dihindari, begitupun dengan anak-anak. Sifat internet yang interaktif memang menarik minat anak-anak. Terlebih saat ini sistem pendidikan di sekolah-sekolah mewajibkan siswanya terbiasa dengan teknologi. "Kadang ada juga yang ke warnet untuk bikin tugas. Tugas-tugas mereka (anak-anak) kan pakai komputer, cari di internet," imbuh Yusuf. Untuk mengantisipasi kenakalan anak yang membolos sekolah demi bermain di warnet, Yusuf mengaku telah melarang anak-anak yang berseragam masuk ke warnetnya. "Kalau pakai seragam nggak boleh masuk," imbuhnya. Terkait:
|
#2
|
|||
|
|||
![]()
memang kemajuan dunia sekarang mengharuskan agar semua mengenalnya dengan cara yang beanr
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
keren warnetnya di dkt hum ane smpah wkk
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
asal yang diakses bermutu kek ceriwis gag masalah ndan..:nyahaha:
|
![]() |
|
|