Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 10th January 2012
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 50
vals has disabled reputation
Default Sawah Habis, Solusi Rakyat Mengonsumsi Rumput?

Sawah Habis, Solusi Rakyat Mengonsumsi Rumput?

Spoiler for rumput:

Ada kawan saya bertanya bagaimana rumput yang melimpah ruah bisa dijadikan produk pangan bagi manusia. Tokh, sapi dan kerbau cukup mengonsumsi rumput, akan tetapi memiliki tenaga yang kuat. Saya hanya tersenyum. Sebagai gembala sapi yang sehari-hari bergaul dengan ternak, saya berusaha menjawab kepenasaran kawan saya.

Lalu saya coba jelaskan. Pernahkah mengonsumsi masakan berasal dari genjer? Genjer biasa tumbuh secara alami di sawah-sawah sebagai menu tambahan keluarga petani. Masyarakat seringkali menjuluki makanan berasal dari genjer sebagai �mereka yang kembali�. Artinya ketika dikonsumsi manusia, produk dihasilkan adalah �genjer kembali genjer�.

Pertanyaan itu barangkali diilhami oleh pernyataan Thomas Robert Malthus (1798) yang memprediksi bahwa dunia akan menghadapi ancaman karena ketidakmampuan mengimbangi penyediaan pangan memadai. Pendeknya, teori Malthus menyatakan peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung dan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sehingga manusia di masa mendatang menghadapi ancaman kekurangan pangan alias kelaparan.

sebab mikroorganisme

Revolusi pangan terus dilakukan. Dalam konsumsi daging ayam, bila biasanya ayam kampung mencapai dewasa tubuh selama 6 bulan, kini ayam brolier digenjot bisa mencapai bobot yang sama dalam waktu sekitar 1 bulan. Begitupun konsumsi telur, bila ayam kampung dipelihara alamiah berproduksi 10-13 butir sekali diselingi jeda waktu mengeram, kini ayam petelur mampu bertelur setiap hari tanpa waktu mengeram.

Teknologi pun terjadi di bidang pertanian, untuk menciptakan species tanaman unggul, produksi tinggi, tahan penyakit, umurnya pendek, bijinya kecil, daging buahnya tebal, rasanya manis, dan lain-lain. Lalu bagaimana jika rumput yang melimpah bahkan dipandang sebagai gulma dijadikan alternatif pangan sepeti gagasan kawan saya tadi?

Saya mengeryitkan kening, karena manusia memiliki lambung tunggal (monogastric) yang suasananya bersifat asam sehingga tidak cocok ditinggali mikroorganisma. Amat berbeda dengan hewan herbivora berlambung jamak (polygastric animals) seperti: sapi, kambing, domba, kerbau atau rusa, dikenal �babat� (anda pasti kenal soto babat) terdiri: rumen (lambung besar), retikulum, omasum dan absomasum.

Hewan ini di sela waktu istirahat, suka mengunyah kembali bahan makanan yang dikenal memamah biak. Di ketiga lambung tersebut terdapat miliaran mikroorganisme seperti: bakteri, protozoa, jamur (yeast) dan kapang (mould) hidup dengan tentram. Adapun lambung sejati berfungsi mirip fungsi lambung manusia terdapat lambung keempat yaitu abomasum.

Peranan mikroorganisme sangat penting, karena untuk merombak selulosa, hemiselulosa, atau lignin diperlukan enzim selulase yang hanya dibentuk dalam tubuh mikroorganisme. Kerjasama mutualistis ini mikrooganisma mendapat bahan dari ternak ruminansia sebagai induk semang sekaligus sebagai media untuk perkembangbiakannya, dan induk semang memperoleh manfaat dari mikroorganisma yang memiliki enzim istimewa untuk mencerna rumput.


Meski rumput memiliki sedikit vitamin dan protein, keberadaan mikroorganisma mampu menjawab problem ini.
Dalam proses fermentasi oleh mikroorganisme ini produk akhir fermentasi yang bagi mikroorganisme itu sendiri merupakan limbah, yakni asam lemak terbang seperti: asam asetat, asam propionat, asam butirat, asam formiat, asam valerat, asam laktat, amonia, karbon dioksida dan air.

Tetapi bagi induk semang merupakan sumber energi. Di samping itu, mikroorganisme yang terbawa masuk ke lambung sejati (abomasum) akan dicerna menjadi sumber protein berkualitas tinggi dan vitamin dibutuhkan bagi induk semang.

Spoiler for sapi:

Kuda dan banci
Adapun kuda dan banci (istilah kawan-kawan di dunia gembala untuk menyebut babi dan kelinci)meskipun
sama-sama termasuk hewan herbivora, akan tetapi memiliki perbedaan terutama dalam organ lambung. Kuda, babi dan kelinci sama-sama memiliki lambung tunggal (lambung sejati) mirip manusia dan hewan carnivora lain seperti: kucing, harimau, singa dan lain-lain. Namun memiliki caecum berukuran besar sebagai media tumbuh mikroorganisme sehingga bisa melumat serat kasar untuk difermentasi dengan baik.


Satu lagi tipe lambung yakni hewan memiliki lambung jamak semu (pseudo polygastric) dimiliki oleh ayam, bebek, angsa, dan burung. Unggas di samping memiliki tembolok sebagai tempat menyimpan biji-bijian sementara memiliki dua lambung yaitu lambung kelenjar (proventrikulus) dan lambung pengunyah atau lambung otot (empedal/gizard).


Dari sudut susunan lambungnya, maka hewan memiliki lambung jamak digolongkan ke dalam hewan ruminansia. Adapun hewan memiliki lambung tunggal digolongkan ke dalam hewan non ruminansia. Adapun unggas yang memiliki lambung jamak semu (pseudo polygastric) masuk dalam golongan ternak non-ruminansia.


Yang menjadi renungan saya bukan menjadikan rumput sebagai bahan pangan bagi manusia. Akan tetapi justru ini bagaimana meminimalisir penggunaan pakan ternak menyedot bahan pangan biasa dikonsumsi untuk manusia, seperti: beras, gandum, jagung manis, kedelai, dan sejumlah biji-bijian sebagai bahan konsentrat untuk pakan ternak.


Penelitian dalam nutrisi dan makanan ternak, telah diarahkan untuk mencari bahan pangan yang tidak bersaing dengan kebutuhan pangan manusia dengan mencari komposisi pakan ideal, bersifat murah, mudah, massal, seperti: limbah pangan, dedak halus, ampas atau bungkil, kulit udang, tepung tulang atau bulu, kepala atau duri ikan, tepung puva limbah sutra, dan bahan lainnya untuk diracik sebagai pakan ternak bermutu.


Tuhan mahaadil dengan menyediakan rumput yang tidak dikonsumsi manusia, namun hewan ruminansia telah dilengkapi mikroorganisma sehingga terpenuhi kebutuhan nutrisi lainnya seperti: karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sebagainya.


Kalau manusia ikut mengonsumsi rumput, wah sapi dan kerbau akan berteriak:

JANGAN SERAKAH, AH!

sumber: http://green.kompasiana.com/penghija...nsumsi-rumput/


__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:05 AM.


no new posts