Angin Puting Beliung Mengancam
Hujan deras disertai angin kencang beberapa hari terakhir ini telah menimbulkan permasalahan tersendiri. Sebuah fenomena yang mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan manusia. Dua hari yang lalu, hujan deras sekali melanda Salatiga. Setelah hujan reda, beberapa ruas jalan sempat tergenang air, di pinggir jalan nampak patahan dahan-dahan pohon, juntaian kabel listrik yang putus, lampu penerangan jalan yang patah dan tentu saja menimbulkan kemacetan. Listrik mati sampai sore hari. Informasi lanjutan yang diperoleh ternyata banyak papan reklame yang roboh akibat angin kencang yang melanda.
Ternyata fenomena itu bukan fenomena lokal Salatiga saja, saat ini puting beliung sangat marak di Indonesia. Melalui detikcom, hari ini Jumat, 6 Januari 2012, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperingatkan ancaman angin puting beliung yang aktivitasnya dari tahun ke tahun semakin meningkat dan saat ini sangat marak di Indonesia. Menurut Sutopo, puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 kilometer per jam yang berlangsung selama 5-30 menit. Angin puting beliung terjadi akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (CB).
Puting beliung merupakan salah satu jenis angin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, angin adalah gerakan udara dr daerah yg bertekanan tinggi ke daerah yg bertekanan rendah. Bila kita menelusuri lebih lanjut kita akan menjumpai beberapa pengertian: !) puting beliung = gerakan udara (angin) yg berpusing; angin puyuh ; 2) puyuh = gerakan udara yg berpusing; kisaran angin ; 3) puyuh = topan di daerah tropis, 4) topan = angin puting beliung, angin ribut; badai, 5) badai = angin kencang yg menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tiba-tiba) berkecepatan antara 64 dan 72 knot; topan, 6) puting beliung = udara yg bergerak dng cepat dan bertekanan tinggi.
Dalam
http://awando.wordpress.com, termuat urutan gejala awal kehadiran puting beliung, yaitu 1) sehari atau dua hari sebelum kejadian pada malam hingga pagi hari udara panas atau pengap, 2) pada pagi hari terlihat pertumbuhan awan yang berlapis-lapis ke atas (awan Cumulusnimbus) atau bergulung-gulung menjulang tinggi berbentuk seperti bunga kol dan puncaknya putih, 3) terjadi perubahan warna pada awan tersebut dari putih menjadi hitam pekat, 4) dahan atau ranting pada pepohonan disekitar daerah adanya awan tersebut bergoyang cepat dan udara terasa dingin sekali, 5) kadang disertai hujan gerimis atau deras secara tiba-tiba serta petir.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional dalam situsnya,
http://www.bnpb.go.id, menuliskan hal-hal yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut. Secara umum dapat dirangkum sebagai berikut: 1) bila berada di dalam rumah: matikan listrik, kunci pintu dan jendela, 2) bila berada di luar rumah: segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh, hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya
Angin puting beliung merupakan gejala alam yang tidak dapat diduga kedatangannya. Frekuensi angin puting beliung yang kian meningkat tidak terlepas dari kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Program penghijauan perlu digalakkan kembali. Mulailah dari diri kita sendiri dengan menanam pohon di lingkungan kita.
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌