
2nd December 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
|
|
Toyota Gandeng BMW untuk Teknologi "Hijau"
Toyota Gandeng BMW untuk Teknologi "Hijau"
Quote:

Kerja sama produsen mobil dua negara, yaitu Suzuki (Jepang) dan Volkswagen (Jerman) boleh saja berakhir di pengadilan. Namun, kerja sama jilid berikutnya berlanjut antara raksasa Toyota dan BMW.
Menurut kantor berita Dow Jones, Kamis (1/12), Toyota Motor Corporation (TMC) menggandeng BMW AG untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Kerja sama tersebut diumumkan di arena Tokyo Motor Show yang berlangsung saat ini di Tokyo.
Dikutip dari Motorauthority, hari ini keduanya sepakat menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) kerja sama jangka menengah dan panjang. Fokusnya, menggarap pengembangan baterai lithium-ion untuk kendaraan hibrida dan listrik murni.
Mesin diesel
Kerja sama ini juga membuka kesempatan Toyota mendapatkan pasokan mesin diesel mutakhir BMW berkapasitas 1,6 liter sampai 2,0 liter. Tujuannya, memperkuat penjualan Toyota di Eropa.
Mobil hibrida belum bisa berkontribusi banyak. Apalagi, makin menguatnya nilai tukar yen menyebabkan daya tarik Prius di Eropa berkurang. Toyota mengakalinya dengan mengurangi produksi hibrida dan menggenjot mobil bermesin konvensional. Untuk inilah Toyota bersedia bekerja sama dengan BMW yang punya pengalaman membuat mesin diesel yang efisien.
Sementara itu, BMW juga ingin mendapatkan pengalaman Toyota dengan teknologi hibridanya.
Pada waktu bersamaan, Nissan-Renault juga memperkuat kerja sama jangka panjang dengan Daimler AG setelah dua tahun berlangsung. Awalnya, Renault hanya memasok kendaraan ringan untuk dijual oleh Daimler. Ternyata, kerja sama berlanjut ke arah pengembangan teknologi fuel cell.
Infiniti
Dengan pengukuhan kerja sama ini, ke depan Infiniti milik Nissan bisa memetik keuntungan. Pasalnya, Infiniti menerima pasokan mesin dari Daimler yakni, V6 diesel, 4-silinder diesel dan bensin. Bekal ini bisa membuat Infiniti memperluas pasarnya di Eropa dengan konsumen yang lebih menyukai mesin diesel.
Kesepakatan ini juga mengarah pada pengembangan bersama mesin dan teknologi baru seperti diesel, motor listrik, dan sistem hibrida. CEO Nissan-Renault Carlos Ghosn mengatakan, kerja sama ini sebagai "hubungan berbuah banyak."
"Sangat banyak bagian yang bisa dikerjakan bersama-sama, menandatangani kontrak, dan saling mengirimkan produk. Semua orang bekerja untuk perusahaannya. Anda bisa melihat hasil yang diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Sejauh ini, Daimler sudah menjadi cerita yang baik," ujar Ghosn.
|
Sumber
|