FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Beberapa waktu lalu, lebih tepatnya sekitar awal bulan Agusuts 2010 yang lalu saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke sebuah Dusun yang bernama Dusun Ngadas, kecamatan Poncokusumo Kabupaten malang atas undangan rekan2 mahasiswa KKN UGM Desa tersebut dapat dijangkau dari desa terdekat (Gubuk klakah) yang menjadi basecamp kami selama 3/4 jam untuk menempuh jarak 7km, dan kurang lebih 2 jam dari kota Malang. Dusun ngadas memiliki keunikan tersendiri. Selain kondisi topografinya yang ekstrim, demografi warganya pun unik. 40% warga beragama hindu, 30% buddha, 20% Islam, dan sisanya beragama hindu kuno alias dinamisme-animisme. Saya tertegun mendengar di desa tersebut ada sebuah Sekolah yang diklaim sebagai Sekolah tertinggi di pulau jawa. Terletak di ketinggian 2300MDPL, Sekolah yang berpapan nama SD Ngadas itu memiliki 3 ruang kelas sederhana, kelas 1-2, 3-4 dan 5-6 bersekolah dalam satu kelas yang sama. Sekolah tersebut juga digunakan oleh siswa SMP ngadas setelah ja belajar siswa SD selesai. Seharusnya, saya dan kawan2 memiliki jadwal 2 kegiatan. Berupa penyuluhan kesehatan gigi untuk anak-anak dan pemutaran film anak-anak �Ceng ceng Po� dan �Namaku Srikandi� Namun karena sulitnya medan, akhirnya acara penyuluhan batal saya isi karena terlambat. ![]() Film �ceng ceng Po� besutan kawan lama saya B.W Purbanegara yang meraih beberapa penghargaan Asia mengangkat tema tentang keberagaman agama, suku dan ras dalam kehidupan anak2 dipilih untuk memberikan wacana kepada anak2 dusun ngadas yang memang terlahir dalam keberagaman. Sedangkan film �Namaku Srikandi� lebih banyak menceritakan tentang kesamaan gender dan emansipasi. semoga foto berbicara lebih banyak. salam ![]() tampak belakang SD ngadas. dihiasi tower yang tidak jelas apa fungsi dan siapa pemiliknya. salah satu alasan paling logis meletakkan tower disitu adalah tempat itu adalah titik tertinggi di daerah sekitar kawasan tersebut yang masih bisa terjangkau. ![]() plang nama sederhana yang tampak sekali ditulis tangan ![]() gambar ini diambil tanpa rekayasa/menata kursi. kursi itu tadinya diduduki 3 orang siswa sambil bercengkerama menatap jurang dan lembah di belakang sekolah mereka ketika saya datang. ![]() anak2 ini rela menunggu satu jam lebih demi menonton film dengan layar lebar. pengalaman pertama untuk mereka tampaknya. ![]() yang perempuan lebih suka menunggu sambil bercanda dan bercengkerama ![]() yang laki laki seperti biasa suka bercanda dan bermain. meskipun kadang kebablasan. ketika film dimulai, tak satupun mata lepas dari layar. ![]() ![]() ![]() ![]() semua ingin ambil bagian. meskipun harus menonton dari bawah kolong meja ![]() atau mengintip dari balik jendela ![]() beberapa dari mereka tampak terharu ![]() sampai terlalu malu untuk difoto dengan wajah sembab ![]() sempat terpikir untuk mengenalkan mereka pada kamera, ![]() supaya mereka bisa berbagi dengan kita keindahan alam sekitar mereka ![]() ![]() dan kehidupan masyarakatnya yang unik ![]() ![]() demikian cerita singkat dari saya kalo ada salah kata mohon maap PISS ![]() mohon koreksi kalo ada kesalahan data atau penulisan tambahan foto dari agan 130689 Quote: Originally Posted by 130689 ![]() Gan,, ane termasuk rombongannya agan... memang keren tempat2 disana gan... masih asri,, terjaga budaya nya... ![]() ![]() ![]() ane tambahin poto2 nya gan.... Spoiler for sunrise: ![]() Nie waktu sunrise gan.... Spoiler for siang: ![]() nie pas siang bolong... Spoiler for sunset: ![]() nahh,, yg ini waktu sunset... ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|