Kehidupan Jakarta 24 jam gan[+PIC]

[yudho1]

Agan-agan yang pulangnya jam 11 malam dari kantor atau sampe di Jakarta jam 12+, atau sekadar kongkow2, pasti gan nyari tempat yang pas untuk istirahat kalo lagi capek.

Kalo jalan-jalan di Jakarta jam 23.00-04.00 coba longok kanan kiri, banyak unit 24 jam, mulai dari pom bensin, Ind*m***t, A**amart, warnet, toko kopi, lounge, restoran, sampe cucian mobil... Apalagi sekarang demam bola jadi tambah rame gan....

Nih gan kalo mau lihat pic-nya..




Spoiler for pic:


















gerai coffeewar di Kemang(huruf kecil semua ya)







minimarket 7/11(seven eleven) di Bulungan, Jaksel





Warung pun 24 jam gan...















Artikel dari Kompas.com


Spoiler for article:








Jakarta, 24 jam belum cukup

KOMPAS.com - Jakarta seperti tak pernah mati. Denyut kehidupan kota ini terus berdetak: dari pagi ke pagi berikutnya. Di situlah kemudian tumbuh berbagai fasilitas untuk mendukung kebutuhan para penghuninya. Jakarta 24 jam, nonstop....



Waktu sudah menunjukkan pukul 01.00, Selasa (29/6/2010) lalu. Pada saat banyak orang terlelap hanyut dalam mimpi, sekumpulan anak muda duduk santai di bawah tenda payung di halaman minimarket 7-Eleven di perempatan Bulungan, Jakarta Selatan. Di meja, tersaji teh, kopi, minuman kemasan, dan beberapa cemilan.



Di bagian lain, pengunjung yang tidak kebagian tempat di tenda rela duduk lesehan di emperan toko. Sementara di dalam toko, orang bergantian menyeduh kopi atau teh dari beberapa mesin dispenser. Seorang lelaki bersama dua anaknya sibuk mengoles-oles keju krim ke atas hot dog atau burger yang mereka beli.



�Baru pulang dari bertemu klien, lalu menjemput anak-anak dari rumah kakak saya,� kata lelaki yang bekerja di sebuah biro periklanan di Jakarta. Lelaki ini mampir ke 7-Eleven yang buka 24 jam untuk membeli kopi dan roti buat anak-anaknya yang malam itu, katanya, kelaparan.



Ia lalu bercerita bahwa pekerjaannya sering kali baru selesai hingga larut malam. Bersama kliennya, ia terkadang baru selesai membahas rancangan beberapa produk iklan sampai pukul 04.00.



Ginung Pratidina (40) juga masih berkutat dengan pekerjaan hingga dini hari. Pemilik perusahaan konsultan marketing komunikasi Marcom X ini malah sering menggelar rapat di tengah malam atau pagi buta. Siang harinya ia harus kembali ke kantor untuk mengeksekusi hasil rapat.



Jual cabai



Seiring dengan meningkatnya aktivitas di Jakarta, beberapa tahun belakangan semakin mudah ditemukan tempat yang menyediakan layanan nonstop 24 jam. Mereka tidak hanya beroperasi di kawasan perkantoran atau pusat-pusat bisnis di tengah kota Jakarta, tetapi juga merambah hingga ke perkampungan dan kompleks perumahan di pinggiran kota Jakarta.



Jaringan minimarket Alfa, Alfa Midi, dan Indomaret, misalnya, �berhadap-hadapan� membuka gerainya selama 24 jam di setiap sudut perumahan atau perkampungan. Di beberapa tempat, Indomaret bahkan juga sudah menjual kebutuhan dapur seperti sayur-mayur, cabai, tahu, dan bahan makanan �basah� lainnya.

Karena siang dianggap tak cukup untuk menampung seluruh aktivitas itu, orang-orang merambah malam hari.



Di daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, yang dekat dengan kawasan perkantoran Sudirman-Thamrin, mesin-mesin percetakan digital terus melayani pelanggan tanpa henti. Setidaknya ada lima tempat usaha percetakan digital yang memasang tanda �buka 24 jam�.



�Mereka yang datang malam hari biasanya mahasiswa yang sedang membuat tugas atau pekerja kantoran yang mencetak dokumen untuk digunakan keesokan harinya,� kata Donny BP, Asisten Store Manager Jaya Agung, griya printing 24 jam. Percetakan itu juga sering mendapat order cetakan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru selesai menggelar rapat hingga dini hari.



Tidak jauh dari situ, Bebe (23) sibuk meladeni pembeli yang mampir ke kiosnya yang menjual pulsa isi ulang. Mereka yang membeli pulsa di kios Bebe ini tidak hanya pekerja kantoran di bilangan Sudirman yang akan pulang ke rumah, tetapi juga penduduk kampung di Bendungan Hilir.



Padat aktivitas



Sebagai wilayah dengan berbagai aktivitas, waktu di Jakarta terasa makin terbatas. Karena siang dianggap tak cukup untuk menampung seluruh aktivitas itu, orang-orang merambah malam hari. �Ditambah dengan semakin banyaknya diversifikasi pekerjaan, jam kerja menjadi tidak cukup sehingga bergeser sampai ke malam hari,� kata Imam Prasodjo, sosiolog dari Universitas Indonesia.



Diversifikasi pekerjaan ini membuat satu bidang pekerjaan menjadi berlipat-lipat jenisnya. Misalnya saja, pada masa lalu salon hanya menyediakan jasa potong rambut dan creambath, sekarang ini layanan yang disediakan semakin beragam, seperti bersih-bersih kuku, pemanjangan rambut, dan lain-lain. �Ketika persaingan makin ketat, orang mencoba menggaet pasar lebih luas lagi dengan cara membuka gerai di malam hari,� kata Imam.



Menurut Imam, mereka yang �hidup� di malam hari ini tidak hanya orang-orang yang menggeluti industri kreatif, yang jam kerjanya memang tidak tentu, tetapi juga pekerja kantoran yang mau tidak mau tinggal lebih lama di Jakarta karena terjebak kemacetan.



Kemacetan ini memaksa mereka yang tinggal di kantong-kantong perumahan di luar kota Jakarta pulang semakin larut malam. Tidak heran bila di sepanjang jalur menuju kantong-kantong perumahan juga mudah ditemukan tempat usaha yang buka 24 jam.



Seperti tempat cuci mobil di Jalan Pangeran Antasari, Cipete, Jakarta Selatan. Sejak lima tahun lalu tempat cuci mobil ini membuka gerainya tanpa pernah tutup. Menurut Eben (20), salah satu pegawai di tempat cuci mobil itu, mereka buka sepanjang hari untuk melayani warga yang hanya punya waktu mencuci mobilnya di malam hari. Hingga dini hari, ketika banyak orang terlelap, Eben dan beberapa temannya masih menggosok-gosok mobil pelanggannya agar tetap mengilap. Esok harinya, sang pemilik sudah siap action dalam panggung kehidupan Jakarta�versi siang tentu.











Ada yang mau menambahkan(berhadiah 3 melon)



Maafin TS kalo \



Kenapa ane ngasih 3 melon karena susah gan nyari fotonya..