FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() SOSOK Hussein Baron Sutadisastra, 53, memang layak lolos kualifikasi peserta reality show internasional tersebut. Meski usianya sudah lebih dari setengah abad, penampilan pria itu jauh dari kesan tua. Waktu ditemui di Bloeming Bar & Resto, FX Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta, pada 21 September lalu, Hussein berpenampilan elegan. Beberapa kali dia dan anak sulungnya, Natasha Sutadisastra, 24, asyik bergaya saat difoto. Hussein dan Natasha memang tampak begitu dekat. Kombinasi pasangan itu cukup unik. Yang sudah-sudah, peserta acara yang ditayangkan di kanal AXN tersebut didominasi orang muda. Minimal, peserta berusia 21 tahun. Peserta biasanya berstatus pasangan sahabat, kekasih, atau suami istri muda. Sebab, untuk mengikuti kompetisi itu, dibutuhkan stamina tubuh yang kuat. Kompetisi berlangsung Juni-Juli lalu. Namun, lantaran terikat aturan, peserta tidak boleh menginformasikan detail program yang sudah dilakukan maupun pemenang kompetisi tersebut.Selama sebulan itu, peserta harus mampu mengatasi banyak tantangan perjalanan yang tak terduga. Peserta tidak mengetahui rute dan negara yang dikunjungi. Mereka juga tidak boleh membawa uang atau kartu kredit. Selain itu, tidak ada alat komunikasi. Mereka pun tidak boleh merokok. Melihat aturan kompetisi tersebut, bisa dibayangkan betapa ketatnya pencarian peserta yang bisa lolos kualifikasi oleh penyelenggara. Tapi, bagi Tasha, panggilan Natasha, kompetisi tersebut merupakan mimpi yang akhirnya terwujud. Dia memang suka bertualang dan gemar akan tantangan. Keinginannya mengikuti lomba menggebu-gebu begitu The Amazing Race versi Asia mulai diadakan pada 2007. "Begitu ada TARA, saya langsung berniat ikut. But, I"m not qualified yet at that time. Saat itu saya belum 21 tahun," ucap gadis manis yang pernah tinggal di Kanada hingga usia 12 tahun tersebut. Hussein menjelaskan bahwa dirinya memang suka bertualang sejak muda. Ketika berusia 22 tahun, bersama teman-teman pencinta alam internasional dia menaklukkan gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro. Sejak kecil, orang tuanya kerap berpindah dari satu negara ke negara lain. Dia pernah merasakan bangku SD di Sacred Heart Catholic School di Peking, Tiongkok. Tapi, kemudian dia mendapatkan gelar sarjana dari University of Maryland, AS, di bidang agricultural engineering. Pria yang berprofesi sebagai konsultan bidang jasa komoditas skala internasional tersebut membiasakan Tasha beraktivitas outdoor sejak kecil. Tasha kemudian memiliki hobi yang sama dengan ayahnya. "Di antara empat anak papa, saya yang paling dekat. Kami sering berdiskusi dan berdebat kalau nonton berita," terang runner-up II None Jakarta 2007 tersebut. Namun, setelah Tasha beranjak dewasa, mereka jarang menghabiskan waktu bersama. Hussein sibuk dengan pekerjaannya. Begitu juga Tasha. Penari tradisional itu kerap diundang untuk tampil di berbagai negara. Tapi, ketika lulusan Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Dr Moestopo tersebut mengajak ayahnya mengikuti TARA 2010, Hussein langsung setuju. "Saya ingin memiliki pengalaman menghabiskan waktu dengan Tasha sebelum akhirnya dia menikah nanti. Itu semacam test drive, apa dia sudah siap dilepas dan mandiri," terang pria kelahiran Singapura 1957 tersebut. Hussein dan Tasha terpilih dari sekitar 2.300 pasangan yang mendaftar. Begitu tahu berhak mewakili Indonesia dan bertarung dengan peserta dari India, Singapura, Hongkong, Malaysia, serta Filipina, pasangan ayah dan anak tersebut gembira. Begitu dinyatakan menjadi peserta, Hussein dan Tasha harus menyediakan waktu lebih dari sebulan untuk melakukan petualangan tersebut. Padahal, mereka memiliki pekerjaan yang sulit ditinggalkan. Hussein punya perusahaan sendiri, sedangkan anak perempuannya waktu itu tercatat sebagai staf legal admin di salah satu perusahaan tambang. Tanpa berpikir panjang, Tasha memutuskan resign. "Saya langsung memilih keluar dari pekerjaan. Saya tidak mungkin melewatkan kesempatan langka itu," tegas dia. Hussein pun tidak berkeberatan atas keputusan anaknya. "Nggak apa-apa. Kapan lagi ada kesempatan seperti itu" papar Hussein. Kini, sepulang dari TARA, Tasha bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia untuk anak-anak ekspatriat di Jakarta. "Lumayan, ada pemasukan. Jadi, nggak jobless amat," ucap Tasha. Yang jelas, Hussein dan Tasha benar-benar menyiapkan fisik maupun mental untuk menghadapi kompetisi yang memperebutkan hadiah uang USD 100.000 (sekitar Rp 900 juta) itu. Misalnya, Hussein membuat emblem bergambar garuda dan bendera Merah Putih untuk identitas. "Kami memang tim yang sangat nasionalis. Emblem itu juga saya bagikan selama perjalanan," jelas Hussein. Karena Hussein peserta tertua, tak jarang mereka dipandang sebelah mata oleh peserta lain. Mereka dianggap sebagai lawan yang lemah. "Biarlah mereka menganggap seperti itu. Padahal, kami punya strategi yang kuat," ungkap dia. Selama perjalanan, karena penuh tekanan, emosi gampang tersulut sehingga bisa berbuntut pertengkaran. Itu juga terjadi kepada Hussein dan Tasha. "Saya baru tahu, ternyata anak perempuan saya itu sensitif sekali," terang Hussein. Itu terlihat pada race pertama yang sudah ditayangkan di AXN pada Kamis, 23 September lalu, pukul 20.00 WIB. Hussein dan Tasha mengaku sangat santai. Ketika diminta menuju pit stop di Penang, mereka tersesat dan berdebat. "Itu baru race pertama. Kami hampir saja jadi peserta terakhir yang tiba. Kalau baru pertama sudah tereliminasi, kan malu," tambah Tasha. Bila memenangi ajang tersebut, pasangan ayah-anak itu ingin mendonasikan sebagian hadiah uang tersebut untuk penderita tunarungu di Yayasan Padesan Pendidikan, Rangkasbitung. Hussein kini memimpin yayasan yang dirintis ibunya, mendiang Natalie Baron Sutadisastra, itu. Natalie dikenal sebagai pencetus dan pengembang bahasa isyarat tunarungu di Indonesia. Dia juga menggagas penampilan bahasa isyarat pada program berita di TV. "Bila menang, kami ingin mendonasikan sebagian uang hadiah itu untuk yayasan," terang Hussein. Terkait:
|
![]() |
|
|