pembuatan celana jeans.
Trend jaman sekarang memang canggih. Semakin buluk semakin mahal. Semakin seperti pengemis semakin mahal. Yang tidak kita sadari adalah, semakin buluk itu memang proses pembuatannya semakin sulit. Bagaimana tidak, kain denim yang berwarna biru bisa menjadi warna biru muda buluk seperti sudah dipakai bertahun-tahun, serta kelihatan tetap natural.
Ternyata proses dari pembuatan jeans untuk kelihatan buluk itu sulit dan sangat merusak lingkungan, bagi perusahaan yang tidak memperhatikan limbahnya. Jeans tersebut di amplas, lalu diberikan bahan kimia potassium permanganate agar bisa kelihatan pudar. Setelah kelihatan pudarnya ok, baru jeans tersebut dicuci dan dicuci kembali dengan softener sebelum jeans tersebut di pak dan dikirim ke toko.
Tehuac�n, kota di negara Meksiko yang berjarak 190 km dari ibukota Meksiko memiliki lebih dari 700 perusahaan loundry khusus untuk jeans dan mempekerjakan lebih dari 35.000 orang. Sekarang lingkungan disana sudah merasakan akibat dari limbah perusahaan pencuci jeans ini.
Air irigasi pertanian sudah menjadi berwarna biru, kuning dan bahkan hitam. Tumbuhan mati sehingga industri pertanian pun banyak yang gagal panen. Penduduk sekitar pun sudah merasakan alergi gatal-gatal di kulit mereka. Pemerintah sudah memberikan peringatan pada petani untuk tidak menanam tomat, jagung dan kentang karena tanah sudah terkontaminasi.
Saya tidak tahu tentang industri jeans di Indonesia. Mudah-mudahan tidak separah di Meksiko walaupun bila melihat latar belakang sebagai negara yang berkembang dengan tingkat pengamanan limbah yang ketat, bisa-bisa beberapa tempat di Indonesia mengalami hal yang sama.
Bukan kita tidak boleh beli jeans yang mahal, tetapi ini adalah peringatan untuk para pengusaha jeans atau untuk memperhatikan semua proses pembuatan barang mereka.

