Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 10th November 2011
Kocakabis
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 657
Rep Power: 14
Kocakabis mempunyai hidup yang Normal
Default Di negara ini orang miskin dilarang kuliah !!!

KOMPAS.com � "Maafkan aku, Nak, ya. Urungkan niatmu untuk menjadi sarjana. Ayah tidak sanggup menyediakan uang sebesar itu dalam waktu sekejap."



Kata itu mungkin yang sering muncul dari seorang ayah yang anaknya diterima menjadi mahasiswa jalur undangan perguruan tinggi negeri (PTN). Dulu, jalur ini dikenal dengan penelusuran minat dan kemampuan, atau kerap disingkat PMDK.



Bagaimana tidak, seorang teman di Facebook, Coen Husain Pontoh, menuliskan keluh kesahnya di statusnya. "Keponakan saya keterima di salah satu universitas terkemuka di Pulau Jawa melalui jalur "undangan". Tapi, untuk bisa masuk kuliah, ia pertama kali harus bayar Rp 40 juta kontan," tulisnya.



"Kampusnya terkenal sebagai kampus rakyat, namanya: Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta," tulisnya di http://www.facebook.com/home.php#!/c...50185073318500.



Bayangkan, orangtua yang gajinya di atas upah minimum, katakanlah Rp 2,5 juta per bulan, belum tentu bisa menyediakan uang sebesar itu dalam waktu singkat. Kecuali, kalau orangtua itu nyambi korupsi tentunya. Padahal, upah minimum seorang buruh atau karyawan/karyawati di Jakarta berkisar Rp 1,2 juta.



Pada situs Pemprov DKI Jakarta tertanggal 29 November 2010 diberitakan bahwa upah minimum DKI Jakarta (UMP/UMR DKI Jakarta) tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp 1.290.000 per bulan per orang. Apa ini artinya? Artinya, jika kita anak seorang buruh yang gajinya sesuai dengan upah minimum atau dua kalinya upah minimum yang ditetapkan pemerintah, kita dilarang untuk menjadi mahasiswa.



Kampus hanya untuk orang kaya. Orang miskin dilarang masuk kampus untuk belajar. Yang boleh belajar di kampus adalah orang-orang kaya. Sementara jika pendidikan tinggi adalah salah satu pintu masuk untuk mengubah kehidupan agar lebih baik, pintu itu sekarang sudah perlahan-lahan ditutup.



Yang kaya makin kaya dan yang miskin tetaplah miskin. Tak peduli di negeri yang mengklaim berdasarkan Pancasila, yang berdasarkan Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial. Yang jelas di negeri ini anak orang miskin silakan minggir dari pendidikan tinggi.



"Salah sendiri lu miskin, orang miskin, enyah aja lu".



Mungkin, itu kata-kata yang muncul di pikiran, hati, dan lisan para petinggi negeri ini, yang membiarkan komersialisasi pendidikan semakin menggila.



Nak, urungkan niatmu jadi sarjana ya�.



Sudah jangan menangis terus, Nak�.



Mungkin kita hidup di negeri yang salah.�



Di negeri yang menganggap orang-orang miskin hanya sekadar angka, bukan warga negara�.



Penulis adalah anggota Kompasiana



Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2011...u.Jadi.Sarjana






Quote:





maaf gan ane pagi2 baca koran udah emosi aja bacanya, pengen post di lounge malah ke post di jokes maaf ya agan2 semua







</div>

  #2  
Old 10th November 2011
bangun78
Member
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 95
Rep Power: 0
bangun78 mempunyai hidup yang Normal
Default

untung dah lulus
  #3  
Old 10th November 2011
olalio
Member
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 97
Rep Power: 0
olalio mempunyai hidup yang Normal
Default

kocak ndan
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts