
7th September 2011
|
 |
Ceriwis VIP
|
|
Join Date: Mar 2011
Posts: 15,788
Rep Power: 92
|
|
Petenis Venus Williams dan Sindrom Sjogren
Venus Williams (Foto: AFP)
Quote:
Jakarta, Setelah bermain hanya dalam satu pertandingan, petenis wanita Venus Williams mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari kompetisi tenis AS Open yang berlangsung 29 Agustus sampai 11 September 2011.
Petenis berusia 31 tahun ini telah mengalami beberapa kali cedera, tapi kali ini dia mengemukakan alasan yang tidak biasa sindrom Sjogren, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan nyeri sendi dan menguras energi.
Williams hanya bermain dalam 11 pertandingan di musim ini akibat cedera dan penyakitnya itu. "Saya bersyukur akhirnya saya tahu diagnosis penyakit saya dan sekarang saya berfokus untuk dapat sembuh dan kembali bertanding dengan segera," kata Williams dalam sebuah pernyataan yang dirilis Health.com, Senin (5/9/2011).
Yayasan Sindrom Sjogren mencatat sebanyak 4 juta orang Amerika mengidap sindrom Sj�gren (baca: sogrens). Jumlah ini menempatkan sindrom ini sebagai penyakit autoimun nomor dua yang paling banyak menyerang penduduk Amerika setelah Rheumatoid Arthritis dan disusul penyakit Lupus pada peringkat ketiga. Sembilan puluh persen penderitanya adalah perempuan.
"Ini masalah utama kesehatan perempuan. Banyak pasien yang nampaknya terlihat jauh lebih baik daripada yang sebenarnya mereka rasakan," kata Frederick B. Vivino, MD, profesor obat klinis di University of Pennsylvania dan kepala bagian rheumatologi di Penn Presbyterian Medical Center, di Philadelphia
Sindrom Sjogren menyebabkan sel-sel darah putih menyerang kelenjar yang memproduksi kelembaban tubuh. Gejala paling umum adalah mata dan mulut selalu kering. Sindrom ini dapat menyebabkan komplikasi berupa kelelahan yang sangat, nyeri sendi, masalah ginjal, paru-paru, hati, pankreas, dan sistem saraf pusat.
Karena gejalanya mirip dengan kondisi penyakit lain, sindrom Sjogren sulit didiagnosis, bahkan bagi dokter yang paling berpengalaman sekalipun. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi pasien untuk mendapat diagnosis yang pasti setelah terserang gejala pertama. Atlet seperti Venus Williams pun dapat jatuh akibat sindrom ini, namun ia mungkin lebih dulu menerima diagnosis penyakit lain sebelumnya.
"Seorang atlet nampaknya dapat merasakan gejala penyakit dengan lebih cepat," kata Vivino. "Ketika sedang terengah-engah, mulut cenderung lebih cepat kering. Gejala yang lebih penting, kelelahan akan memperlambat gerakan dan mempengaruhi performa. Dan jika mereka merasakan nyeri pada sendi dan otot yang terus berkelanjutan, mereka akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu apa yang salah," jelasnya.
Saat ini, belum ada pengobatan yang diketahui untuk sindrom Sj�gren, namun gejalanya dapat dikelola dengan baik produk-produk seperti obat tetes mata, pelega tenggorokan bebas gula, dan obat penekan kekebalan tubuh (imunosupresif). Penyakit ini sembuh secara tiba-tiba pada sekitar 5 persen kasus yang dijumpai, namun sebagian besar penderitanya mengalami gangguan ini seumur hidup.
Bukan berarti Venus Williams tidak dapat bermain tenis lagi untuk selamanya. "Sebagian besar gejala dapat diobati, dan dalam kebanyakan kasus, kami dapat mengembalikan hidup sehat dan produktifas penderita. Apakah kami bisa memulihkan atlet untuk dapat kembali berkompetisi, itu cerita lain. Tapi menurut kami, perawatan yang intensif akan membuat perbedaan yang besar," kata Vivino.
Source
|