
8th September 2011
|
 |
Ceriwis VIP
|
|
Join Date: Mar 2011
Posts: 15,788
Rep Power: 92
|
|
Aisha Mengaku Ditembak di Rwanda, Ditolong Dokter dari Singapura
Quote:
Jakarta - Aisha Wardhana yang segar bugar menceritakan perihal perjalanannya ke negeri benua hitam, Afrika kepada tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menemuinya. Aisha mengaku dirinya tidak ditembak di Somalia, melainkan di negara Rwanda. Dia ditolong dokter asal Singapura.
Kepada tim ACT yang menemuinya Rabu (7/9/2011) malam, Aisha mengaku dirinya sebenarnya hendak ke Somalia. Tetapi, saat berada di Garissa, Kenya, Aisha tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Mogadishu (Somalia) karena diculik sekelompok orang tak dikenal. Kemudian, tubuh Aisha dibuang ke sebuah negara di Afrika bagian tengah, yaitu Rwanda.
Kejadian tersebut terjadi pada 31 Agustus 2011. Saat itu Aisha mengaku dirinya tiba di Garissa setelah sebelumnya tiba dari Nairobi (Kenya). Saat di Garissa ini Aisha mengaku dirinya dihampiri sekitar 6 orang bersenjata laras panjang yang memaksanya naik ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Aisha dipukul kepala bagian belakangnya hingga tidak sadarkan diri. Aisha menduga dirinya diculik karena ia dinilai sosok asing dan menyandang nama non muslim serta tidak mengenakan jilbab.
Dalam kondisi pingsan, Aisha berada dalam genggaman kawanan orang tak dikenal itu hingga 4 September 2011. Aisha tidak sadarkan diri selama 5 hari. Ketika sadar perempuan yang mengaku sebagai dokter lulusan Jepang itu sudah berada di Rwanda.
"Dia bilang, begitu dia sadar sudah berada di Rwanda," ujar Presiden ACT, Ahyudin saat dihubungi detikcom, Kamis (8/9/2011).
Kemudian, lanjut Ahyudin, Aisha mengaku sempat dikejar-kejar oleh orang tak dikenal di Rwanda. Sampai pada akhirnya tubuh Aisah tersungkur setelah tertembak di bahu sebelah kiri. "Aisah ditembak. Mengenai bahu sebelah kiri," kata Ahyudin menirukan pengakuan Aisha.
Karena dikira sudah tidak bernyawa, Aisha mengaku ditinggalkan begitu saja. Beruntung Aisha ditemukan oleh temannya yang memang mencarinya. "Pengakuan Aisha, dia dirawat Dr Kim dari Singapura. Dia yang menolongnya," ujar Ahyudin.
Tidak sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Aisha langsung diterbangkan ke Afrika Selatan dalam keadaan terluka. Kemudian Aisha dievakuasi ke Qatar untuk selanjutnya pulang ke Indonesia. "Tanggal 6, dia mengaku sudah tiba di Jakarta," tutupnya.
Benarkah cerita Aisha? Masih diragukan. Sebab, kata Ahyudin, Aisha tidak mau membeberkan bukti-bukti dan dokumen perjalanannya ke Somalia. Aisha hanya mengaku tidak menggunakan dokumen atas nama Aisha Wardhana atau Caroline Ruhning Tyassasanti. "Dia tidak mau menyebutkan pakai nama siapa," kata Ahyudin.
Kondisi Aisha yang sudah sehat bugar juga menjadi tanda tanya. Menurut Ahyudin, Aisha mengaku ditembak di bagian bahu kiri, dekat ketiak. Saat bertemu ACT, Aisha juga memperlihatkan perban di bahu kirinya. Tapi belum bisa dipastikan apakah itu memang benar ada luka atau tidak.
Ahyudin bersama Vice President Partnership and Communication ACT Syuhelmaidi Syukur dan Communication Manager ACT Sugih Hartanto menemui Aisha di sebuah restoran di Perumnas Teluk Jambe Timur, Karawang. Pertemuan berlangsung 1 jam dan berakhir pukul 23.00 WIB.
|
Source
|