FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
[ Selasa, 19 Januari 2010 ]
Hilang Ingatan, Anak Bunuh Ibu Kandung Spoiler for ni Ndan Pelakunya:
SURABAYA - Peristiwa tragis terjadi di Raya Menganti kemarin (18/1). Simpen, wanita berumur 81 tahun, dihajar cangkul hingga tewas. Pelaku adalah Lailil Markhumah, anak kandungnya. Warga sekitar kawasan itu sudah lama mengenal Lailil sebagai orang yang hilang ingatan alias tidak waras. Pembunuhan tersebut diketahui warga sekitar pukul 07.15. Kala itu, Lailil terlihat keluar dari rumah dan berteriak-teriak. ''Makku wis tak pateni!'' ujar Riyasin, ketua RT 1/RW 3, menirukan teriakan Lailil. Warga pun cepat tanggap pada teriakan wanita kelahiran 15 April 1974 tersebut. Mereka lantas berbondong-bondong ke rumah Simpen. Pemandangan tragis terhampar. Simpen, wanita kelahiran 10 Juni 1929 itu, tak bernyawa. Tubuhnya yang bersimbah darah tergeletak di kamar mandi yang terletak di bagian belakang rumah itu. Luka menganga terlihat di mukanya. Tak jauh dari kamar mandi, ada darah berceceran, mulai di musala rumah yang tidak jauh dari kamar mandi. Melihat itu, sebagian warga lantas mengejar Lailil. ''Dikejar sampai ke pasar,'' kata Riyasin. Sekitar pukul 08.45, Lailil sudah digelandang warga ke Polsek Lakarsantri yang berjarak sekitar 4 kilometer dari rumahnya. Jenazah Simpen dievakuasi sekitar pukul 09.00. Riyasin dan warga sekitar rumah itu memang mengenal Lailil sebagai orang yang owah. Tahun lalu, Lailil dua kali dirawat di RSJ Menur. Meski begitu, Lailil yang anak kelima Simpen tersebut tetap tinggal bersama ibunya. Sebagian warga sebenarnya sudah menaruh kecurigaan bahwa Lailil bakal kumat. Beberapa kali, tetangga mendengar bahwa Lailil akan membunuh ibunya. ''Ada yang lihat dia mengancam ibunya. Ada warga yang bilang, Lailil ingin belajar memandikan jenazah,'' ujar Riyasin yang kemarin ikut mendampingi Lailil saat rekonstruksi. Namun, rekonstruksi itu tidaklah mudah. Sebab, Lailil, ibu tiga anak itu, tidak mau bicara. Raut mukanya mbingungi. Kadang takut, kadang terlihat bingung. Dia juga tidak bersedia bicara atau menuruti perintah petugas. Polisi pun kesulitan membujuk Lailil turun dari mobil. Kapolres Surabaya Selatan AKBP Bahagia Dachi menegaskan bahwa tidak ada kerusakan di dalam rumah korban. Itu menguatkan bukti bahwa pelaku ya orang dalam korban. Cangkul yang dipakai menghabisi Simpen adalah peranti yang biasa dipakainya berkebun. Memang, pekarangan Simpen dipakai untuk menanam ketela rambat. Meski banyak warga menyatakan bahwa Lailil sakit jiwa, Dachi tidak serta-merta percaya. ''Tergantung dokter,'' ujar perwira lulusan Akpol 1991 tersebut. Selain barang bukti cangkul dengan bekas darah dan rambut korban, baju yang dikenakan Simpen dan Lailil yang bersimbah darah disita. Saat diperiksa di Unit Reskrim Mapolsek Lakarsantri, Lailil baru bersedia bicara banyak. Menurut Kapolsek Lakarsantri AKP Sugihartoyo, tindakan pembunuh tersebut merupakan puncak kekesalan yang terpendam lama. ''Pelaku marah karena korban tidak mengakui dia sebagai anaknya,'' jelas Hartoyo, sapaan akrab Sugihartoyo. Selain itu, Lailil mengaku tertekan karena kemarahan Simpen. Korban menilai pernikahan Lailil dengan Hariyadi, suaminya, tidak jelas. Lailil dan Hariyadi memang belum bercerai resmi. Namun, Hariyadi, warga Banjar Mlati, Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, itu tak tentu rimbanya. Karena lelah mengurusi istri yang kerap kumat, Hariyadi dikabarkan telah menikah lagi. Kondisi itu memperkeruh hubungan Lailil dengan Simpen hingga peristiwa kemarin terjadi. ''Penyidikan masih kami kembangkan. Tunggu hasil pemeriksaan ahli kejiwaan dari RS Polda,'' kata Hartoyo. TEKAPEH satu� ngriwis pagi� ; dua� siang juga ngriwis ; tiga� sore ngriwis lagi ; satu dua tiga Malam Juga Ngriwis Last edited by sidekildarisurabaya; 19th January 2010 at 08:16 PM. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Nice Inpoh tu gan...
membunuh ama cangkul Spoiler for AWAS:
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
Kasian Mbok'e.
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
yahhh.. wong edian,yak opo maneh rek..
|
#5
|
|||
|
|||
![]()
--- turut prihatin dengan kejadian ini,
![]() --- n semoga sebab musababnya dapat diatasi sehingga ga ada orang yg sampe nekad kayak gini (walaupun lupa ingatan) --- thx ndan |
![]() |
|
|