Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat > Curhat > Puisi-puisi

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th January 2010
coreunstable's Avatar
coreunstable coreunstable is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jan 2010
Location: Earth, Andromeda
Posts: 1,078
Rep Power: 17
coreunstable memiliki kawan yg banyakcoreunstable memiliki kawan yg banyakcoreunstable memiliki kawan yg banyak
Default Tanah Liat

Tanah Liat



Setiap hari, tiap detik yang terlewati, selalu ada interaksi.

Kesadaran diri akan fitrah dari tanah kembali ke tanah, membuatku berpikir:
"akan jadi apa kelak tanah yang bercampur darah ini?"


Begitu liat dan cepat berubah.

Dari keras.., lunak.., hingga akhirnya kembali menyatu dengan bumi..

Aku bertanya kepada jiwa rapuh yang bersembunyi di raga ketidak-sempurnaan:
"jika engkau rapuh wahai ruhku.., apa yang bisa dikatakan kuat suatu bagian dari dirimu..?"


Hhhm.., aku rasakan jawaban dalam kebisuan.
Sunyi sesaat, bergeming senandungkan senyum penuh harap..


"wahai saudaraku.. (paling tidak itu jawaban tak terdengar yang menentramkan kalbuku), ketidak-sempunaanku saat ini tidak berarti aku tidak mempunyai kekuatan. Memang, aku dan dirimu hanyalah tanah liat. Namun, lihatlah keluar jedela, betapa indah karya seni yang terbuat dari tanah liat. Betapa banyak mereka berguna dalam menjaga kehidupan dengan keindahan.."

Aku bertanya: "apa maksudmu..?"

Tak ada jawaban..
Namun, aku mengerti..

Sentuhan dan tempa api yang membentuk keyakinan..

Kelembutan dan usaha, akan mengubah aura spektrum jiwa..

Aku mengerti..

Maafkan aku..



ORIGINAL POEM BY
SIGIT ILMIAWAN
===================
PUBLISHED ON FACEBOOK
04 Maret 2009 jam 19:38



Last edited by core_unstable; 11th January 2010 at 07:03 PM.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:42 PM.


no new posts