Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Waspadai Kandungan Makanan Disekitar Kita!

terinspirasi semakin banyaknya makanan yg mencancam kesehatan.. smoga berguna . kenali makanan disekitar kita..!

WASPADAI MAKANAN MENGANDUNG BTP BERBAHAYA DI SEKITAR KITA

Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Bahan Tambahan Pangan atau disebut juga Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan pada pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu, termasuk pewarna, penyedap rasa dan aroma, pengawet, anti oksidan (mencegah bau tengik), penggumpal, pemucat dan pengental.

Bahan Tambahan Pangan Berbahaya

Bahan tambahan pangan yang berbahaya dan dilarang digunakan dalam makanan diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1161/Menkes/PER/X/1999.
Dibawah ini 3 (tiga) contoh bahan berbahaya dan dilarang digunakan sebagai BTP, tetapi masih banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan, yaitu: Formalin, Boraks, dan Pewarna.

Formalin

Formalin adalah nama dagang dari larutan 30 s/d 40 % formaldehid dalam air. Sebenarnya formalin lebih sesuai dipergunakan sebagai antiseptik untuk membunuh bakteri dan kapang, terutama untuk menyucikan peralatan kedokteran, dan mengawetkan spesimen biologi termasuk mayat manusia.

Efek negatif : Akumulasi formalin yang tinggi di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai keluhan , misalnya rasa gatal pada mata, susah bernafas, batuk, rasa panas pada hidung, tenggorokan, iritasi akut saluran pernafasan, iritasi lambung dan kulit, muntah, diare serta alergi, bahkan bisa menyebabkan kanker karena formalin bersifat karsinogenik.
Formalin banyak ditemukan pada bakso, ikan asin, mi basah, kerupuk, daging ayam segar, ikan laut segar, dan manisan buah-buahan.

Boraks

Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat, berbentuk kristal lunak. Jika dilarutkan dalam air akan menjadi natrium hidroksida serta asam borat. Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, dan obat pencuci mata. Boraks juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan antiseptik kayu.

Efek negatif : Boraks apabila terdapat pada makanan, maka dalam jangka waktu lama walau hanya sedikit akan terjadi akumulasi (penumpukan) pada otak, hati, lemak dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.

Pewarna

Rhodamin B (pewarna merah) dan Methanyl Yellow (pewarna kuning) termasuk dalam zat warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Penggunaan Rhodamin B secara umum adalah sebagai pewarna tambahan pada obat-obatan, kosmetik, pewarna kain/tekstil, pembersih mulut, sabun dan anti pembekuan. Methanyl Yellow digunakan sebagai indikator dalam larutan, obat-obatan pemakaian luar.

Efek negatif : Dapat melukai mata, merusak hati, tumor hati dan karsinogenik. Rhodamin B dan Methanyl Yellow banyak ditemukan pada sirup, kerupuk, agar-agar, jeli, kue basah, manisan buah-buahan, kerang ataupun makanan jajanan lain.

Walaupun kandungan formalin, boraks, dan zat pewarna berbahaya hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium, tetapi beberapa jenis makanan perlu diwaspadai apabila memiliki ciri-ciri berikut ini :

Ikan Segar
Ikan segar yang mengandung formalin dapat dibedakan dengan ikan segar yang non formalin. Ikan berformalin mempunyai ciri antara lain, insangnya putih pucat dengan tekstur daging kaku dan badannya agak susah dipotong. Apabila kandungan formalin agak tinggi bau menyengat akan tercium.

Ikan Asin
Ikan asin yang diduga mengandung formalin terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air sehingga lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin.

Daging Ayam Segar
Daging ayam segar apabila yang mengandung formalin, ciri yang paling mencolok adalah tidak ada lalat yang mau hinggap. Jika kadar formalinnya tinggi/banyak daging ayam terasa agak kaku.

Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks.


Mi Basah dan Bakso
Penggunaan boraks pada pembuatan mi dan bakso akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mi dan bakso yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.

Makanan Jajanan
Makanan jajanan seperti sirop, limun, es, pisang goreng, manisan buah-buahan dan lain-lain perlu juga diwaspadai. Waspadai makanan jajanan yang berwarna seragam dan mencolok, karena bukan hal yang tidak mungkin memakai zat pewarna yang berbahaya.

Mengonsumsi makanan apapun sebaiknya Anda memilih dengan cermat. Namun sebaliknya, jangan pula menjadi begitu khawatir, sehingga anda menjadi takut secara berlebihan. Masih banyak produsen dan pedagang yang jujur dan bisa mempertanggungjawabkan barang olahan dan dagangannya. Bagi konsumen tidak menjadi masalah dalam mengonsumsi produk makanan apabila terdapat nomor registrasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), tetapi bagi produk yang tidak terdaftar pada BPOM perlu diwaspadai.

Memang orang yang mengonsumsi tahu, mi, bakso, atau makanan lain yang mengandung formalin dan boraks beberapa kali saja belum merasakan akibatnya. Efeknya baru terasa beberapa tahun kemudian. Imunitas tubuh juga sangat berperan dalam berdampak tidaknya formalin/boraks di dalam tubuh. Jika imunitas tubuh rendah, sangat mungkin formalin/boraks dengan kadar rendah pun bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.


Sumber : Disperindag Kab. Sukabumi

-------------------------------------------------------------------------

artikel lain tentang ciri2 makanan berformalin, berborax, ber-rhodaminB

Formalin, Boraks, & Rhodamin B

Formalin Merusak Saraf Pusat
Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa, dan resin untuk kertas.

Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar, sakit perut, dan pusing.

Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.

Ciri makanan berformalin

1. Mi basah:
Bau sedikit menyengat.
Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25� Celsius). Pada suhu 10�C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.
Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

2. Tahu:
Bentuknya sangat bagus.
Kenyal.
Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar (25�C). Pada suhu lemari es (10�C) tahan lebih dari 15 hari.
Bau agak menyengat.
Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

3. Bakso:
Kenyal.
Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.

4. Ikan:
Warna putih bersih.
Kenyal.
Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat

5. Ikan asin:
Ikan berwarna bersih cerah.
Tidak berbau khas ikan.
Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25�C).
Liat (tidak mudah hancur).

6. Ayam potong:
Berwarna putih bersih.
Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

Boraks Bisa Mematikan
Menurut Dra. Euis Megawati, Apt., boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.

Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.

Ciri makanan berboraks
Sama seperti formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji laboratorium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.

Bakso

Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul.

Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
Tahan lama atau awet beberapa hari.
Warnanya tampak lebih putih

Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah.

Gula Merah
Sangat keras dan susah dibelah.
Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Pewarna Kain di Jajanan Anak
Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B), methanil yellow, amaranth. Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal.

Ciri makanan yang mengandung Rhodamin B:

1. Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik.

2. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).

3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.

4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:09 PM.


no new posts