FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
SINTANG - Ancaman yang dilontarkan warga Desa Mungguk Gelombang, Ketungau Tengah, Sintang, untuk mengibarkan bendera Malaysia membuat aparat di daerah tersebut langsung sibuk. Bupati Sintang Milton Crosby mengadakan rapat tertutup, Rabu (3/8/2011), bersama Wakil Bupati Ignasius Juan, Kapolres Sintang AKBP Firly R Samosir, Dandim Sintang Letkol G Amin Y, serta Danyon 642 Sintang Amin Taufik.
Usai rapat dengan petinggi Polri dan TNI, Bupati kemudian mengundang beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi persoalan tersebut. Ancaman warga Desa Mungguk Gelombang, Ketungau Tengah, untuk mengibarkan bendera Malaysia di desa mereka, dilansir oleh MetroTV, Selasa (2/8/2011). Diberitakan, warga setempat kesal karena pemerintah tak memperhatikan kondisi infrastruktur di perbatasan. Misalnya, kerusakan jalan yang sudah didera bertahun-tahun, tapi tak juga diperhatikan. Mereka juga mengeluhkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Menurut Kepala Desa Mungguk Gelombang, Yusak, pemerintah Malaysia sudah bertahun-tahun membantu menyediakan sarana dan prasarana air bersih bagi mereka. Akibatnya, warga lebih berempati pada negeri tetangga dari pada negeri sendiri. Warga juga mengaku berulang kali mendengar kabar tinjauan dan pencairan dana pembangunan. Namun, mereka sama sekali belum pernah menikmati kemajuan pembangunan dan kesejahteraan. Selain itu, sarana transportasi jalan yang rusak harus membuat warga bertumpu melalui jalur air. Sementara Pemkab Sintang dan Pemprov Kalbar mengaku mengaku hanya mempunyai dana terbatas. Warga pun mengancam akan mengibarkan bendera Malaysia, apabila tuntutan dan perhatian bagi mereka tak jua dipenuhi. Pernyataan Yusak yang juga disiarkan oleh MetroTV itu langsung direspon pemerintah pusat, termasuk di antaranya Mabes Polri dan TNI. Hasil Rapat Pertemuan tertutup antara Bupati Milton Crosby, Wakil Bupati Ignasius Juan, Kapolres Firly R Samosir, Dandim G Amin Y, serta Danyon 642 Amin Taufik, menghasilkan beberapa agenda kerja. Pertama, Wakil Bupati Ignasius Juan bersama TNI dan Polri akan melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih di perbatasan pada 17 Agustus 2011, bertepatan dengan HUT RI. Kedua, ke depan pemerintah, Polri, dan TNI akan melakukan pembinaan melalui dialog dengan masyarakat untuk mencari tahu apa persoalan yang dihadapi. Ketiga, menyampaikan hasil dialog antara warga dan pemerintah kepada pemerintah pusat, dan atasan masing-masing institusi, terhadap beberapa keluhan yang disampaikan masyarakat perbatasan. Keempat, memberikan pengobatan gratis kepada warga, sambil melakukan pembinaan dan dialog. Bupati Milton Crosby berharap masyarakat yang ada di wilayah perbatasan dapat lebih sabar untuk menunggu pembangunan dari pemerintah. Kata dia, belum adanya pembangunan bukan berarti pemerintah tidak perduli. "Kita memang masih mengalami keterbatasan anggaran, namun kita terus berusaha untuk memperjuangkan pembangunan di wilayah perbatasan," kata Bupati. Bupati tidak menampik insfrastruktur di perbatasan masih belum memadai. Akan tetapi, tidak benar jika sampai saat ini dikatakan tidak ada pembangunan sama sekali yang dilakukan pemerintah. "Bahkan, wilayah perbatasan ini selalu menjadi prioritas. Hanya memang semuanya tidak bisa instan, melainkan butuh proses, karena sesuai dengan kemampuan kita," kata Bupati. Pemkab, kata Bupati, sudah sering kali mengusulkan pembangunan kepada pusat. Namun, karena banyak daerah yang memerlukan pembangunan, maka dana yang terbatas itupun harus dibagi-bagi. Sumber : http://id.berita.yahoo.com/perhatian...213829866.html |
#2
|
||||
|
||||
![]()
kalo sudah begini jgn salahkan kalo mereka lebih milih jadi WN malayshit
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
apalagi yg kudu dibicarakan? wong persoalannya udah jelas kok... mereka g diperhatikan...
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
opsi 1 sampe opsi 4 agenda kerja dari hasil rapat tertutup itu harusnya dilakukan sejak bertahun-tahun yang lalu... bukan sekarang,disaat warga sudah tidak tahan dan mengancam... pemerintah daerah seharusnya memiliki sifat inisiatif untuk mencari dana sendiri,tidak selalu bergantung pada pemerintah pusat... ini menandakan pemerintah daerah di negeri kita masih banyak yang belum bisa mandiri...
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
terlalu berlebihan deh...........kalo masalah infrastruktur doang mau sampe keluar dari negara??? emang kalo keluar dari indonesia mereka langsung hidup enak??? ...... kalo mau membangun daerah ga usah tunggu pemerintah......contohnya di daerah saya, ga semua daerah dapat duit dari anggaran daerah, tapi tetap membangun kok (contohnya desa saya aja, ga pernah tuh ada proyek masuk ke desa saya, maklum di desa saya ga ada yang jadi pejabat tuh....semuanya buruh sadap karet)....... yang penting kalo warganya rajin daerah tetap maju tuh .......jadi kalo daerah cuma nunggu proyek pemerintah untuk membangun infrastruktur itu artinya masyarakat daerah tersebut pemalas
Quote:
__________________
![]() Last edited by me_R; 6th August 2011 at 03:42 PM. |
#6
|
||||
|
||||
![]() Quote:
warga indonesia adalah warga negara paling manja ........... semua maunya di sediakan pemerintah .....ga tersedia demo, ......emang kalo jadi warga sana semua tersedia gitu??? yang jelas itu cuma contoh warga yang ngambek doang kok....... biasanya ada yang menunggangi dan ada faktor politik.... warga desa dari dulu udah biasa hidup susah, jadi umumnya mereka ga akan protes kalo jalan rada keriting (saya waktu kecil hidup di desa terpencil kok, jadi paham bener gimana kehidupan di desa)...... kecuali mereka di tunggangi oleh segelintir orang untuk tujuan mereka
__________________
![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
kalo semua harus di perhatikan ya banyak sekali tuh ........ tiap daerah selalu pingin di perhatikan dan dapat dana pembangunan ...... yang jelas warga sana ga ada yang duduk di DPR sehingga tiap ada rapat anggaran di coret me DPRD .......wakaakakak
__________________
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]() Quote:
Quote:
Quote:
![]() |
#9
|
||||
|
||||
![]()
Hmmmmm susah semuanya, dalam satu sisi warganya pengen di perhatiin pemerintah, tapi disisi pemerintah sendiri mungkin semuanya ga akan terjangkau indonesia begitu sangat luas sekali. jadi mungkin seharusnya ga harus sampe mau berpindah kewarganegaraan dari NKRI. belum tentu setelah berpindah ke malayshit bakalan d perhatiin juga
intinya tetep ![]() ![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]()
prihatin sih kalo liat warga desa di bodohi segelintir orang untuk tujuan politik.....
apakah cuma di sana ada desa terpencil dan terisolir??? ... di tempat saya masih seabreg desa terpencil, yang untuk kesana aja harus jalan kaki ...... apakah dengan keluar dari indonesia keterpencilan dan kehidupan mereka menjadi lebih baik??? .... belum tentu malaysia memperhatikan mereka juga, sebab bagaimanapun pemerintah akan lebih memprioritaskan pembangunan di daerah yang punya potensi...... jadi kalo ingin daerah kita di perhatikan pemerintah lebih baik gali potensi daerah ..... bukan dengan teriak2 ingin pindah negara ......
__________________
![]() |
![]() |
|
|
|