
2nd August 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Kiat Berkomunikasi dengan Dokter 'Sombong'
Quote:
Banyak sekali keluhan dari pasien saat konsultasi dengan dokter. Keluhan yang paling sering muncul adalah dokter tidak mau banyak ditanya-tanya. Bagaimana caranya berkomunikasi dengan dokter 'sombong' seperti itu?
Sebenarnya tidak semua dokter memiliki sifat sombong, judes, arogan atau egois. Hal itu juga tergantung sifat dokternya masing-masing. Tapi ketika berhadapan dengan pasien, dokter dituntut untuk bisa bersifat ramah dan berkomunikasi kooperatif dengan pasien.
"Itu tergantung dokternya. Tapi kalau bertemu dengan dokter yang seperti itu, pasien bisa melaporkan ke IDI (Ikatan Dokter Indonesia) atau YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)," tutur dr Kartono Mohamad, mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat dihubungi detikHealth, Jumat (8/10/2010).
Menurut dr Kartono, jika berhadapan dengan dokter seperti itu pasien hendaknya banyak bertanya. Tanyakan apa saja yang ingin diketahui tentang keluhan atau penyakitnya. Karena saat konsultasi adalah kesempatan bertanya sebanyak-banyaknya.
"Tanya apa saja yang mau ditanyakan. Nggak perlu takut, apa yang perlu ditakutkan. Kalau memang dokternya sangat tidak kooperatif, maka cari saja dokter yang lain," jelas dr Kartono lebih lanjut.
Namun, terkadang dokter yang tidak kooperatif itu merupakan dokter yang cukup handal, sehingga sulit bagi pasien untuk mencari dokter lain.
Jika Anda memutuskan untuk tetap ingin berkonsultasi dengan dokter tersebut, seperti dilansir dari About.com, Jumat (8/10/2010), maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Memahami lebih dalam
Cobalah pahami cara dokter tersebut melayani Anda. Kenali ia dengan lebih dalam. Terkadang ada beberapa dokter yang memang kurang bisa kooperatif dengan pasien yang baru dikenalnya.
2. Ajukan pertanyaan cerdas
Dokter tentunya akan memberikan jawaban dan pengobatan yang terbaik. Tapi sebagai pasien yang bijak, Anda juga harus terlibat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang cerdas atau berbagi informasi tentang diagnosis dan pilihan pengobatan. Cobalah untuk membangun diskusi yang baik.
3. Anggaplah dokter sebagai teman
Terkadang kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien berawal dari ketakutan si pasien itu sendiri. Dokter bertugas untuk melayani pasien, maka sebaiknya pasien bisa menganggap dokter sebagai teman. Ceritakanlah apa saja keluhan dan sakit yang Anda rasakan, sehingga Anda bisa mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.
4. Ingat aspek penting penyakit Anda
Meski Anda sulit berkomunikasi dengan dokter, jangan jadikan hal tersebut hambatan untuk mendapatkan hal yang lebih penting, yaitu penyembuhan dan perawatan penyakit. Jika Anda percaya dokter tersebut mampu membantu, maka cobalah fokus dengan penyakit Anda. Hal ini akan membantu lebih lancar dalam berkomunikasi.
5. Pastikan dokter tersebut benar-benar bisa membantu Anda
Jika Anda mengalami masalah dengan pengobatan, misalnya obat yang diresepkan tidak bekerja dengan baik, maka tanyakanlah dengan baik-baik apa penyebab dan bagaimana seharusnya reaksi dari pengobatan tersebut. Pastikan bahwa Anda benar-benar bertemu dengan dokter yang bisa membantu.
|
|