|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Menghadapi banyaknya tawuran di berbagai daerah, polisi akan meningkatkan fungsi pembinaan masyarakat (Bimas) dan intelijen. Dengan penangkalan seperti itu, diharapkan tawuran bisa dikurangi.
"Dengan banyaknya kejahatan perkelahian, kita mengedepankan aspek penangkalan dari Bimas dan intel. Dari situ antisipasi sehingga tentu ke depan akan berkurang. Kalau hilang sama sekali tidak mungkin tapi mungkin berkurang," ujar Kabarhankam Mabes Polri Komjen Imam Sudjarwo di sela-sela lokakarya 'Pengelolaan Perbatasan' di kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2011). Imam menambahkan, menjelang bulan puasa dan Lebaran, polisi terus melakukan antisipasi tawuran. Polisi juga akan terus membangun komunikasi dengan masyarakat. "Antisipasi kita lakukan apalagi menghadapi Lebaran. Kita sudah melakukan itu terutama dengan membangun komunikasi dengan masyarakat," katanya. Pihaknya, lanjut Imam, akan melakukan segala cara, mulai dari aspek preventif untuk mencegah tawuran. Namun bila tawuran sudah terjadi, hal itu menjadi kewenangan Bareskrim Mabes Polri. "Kita melakukan ini bersama Sabhara dan Bimas. Tentu upaya yang kita lakukan dari aspek preventif, aspek penangkalan dan pencegahan. Aspek itulah yang kita upayakan. Tapi kalau sudah terjadi ya tentu dari penegakan hukum yang kita lakukan oleh Bareskrim Polri," tutup Imam. sumber Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|