11th July 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
|
|
Merak Seperti Dibiarkan
Merak Seperti Dibiarkan
Quote:
CILEGON� Penumpukan truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, masih terjadi hingga kemarin. Masalah ini seolah tanpa solusi dan seperti sengaja dibiarkan.
Berdasarkan pantauan harian Seputar Indonesia (SINDO), kemarin antrean truk mencapai 17 kilometer dari Pelabuhan Merak. Sopir truk yang akan melakukan penyeberangan membutuhkan waktu hingga 31 jam untuk bisa sampai di atas kapal. Hingga pukul 16.00 WIB, di dalam Tol Tangerang� Merak,antrean mencapai 4 kilometer atau berada di kilometer 94.
Sedangkan antrean truk di Jalan Cikuasa Atas,Kecamatan Gerem, Kota Cilegon hingga Pelabuhan Merak sepanjang 6 kilometer. Antrean ribuan truk di dua jalan ini memakan dua jalur sehingga terjadi pengalihan lalu lintas. Pengaturan arus lalu lintas dilakukan seperti Sabtu (9/7).
Untuk jalan tol Tangerang � Merak, pengelola jalan tol mengalihkan kendaraan pribadi, bus, truk memuat sembako, dan truk milik industri yang ada di kawasan Krakatau Steel ke Gerbang Tol Cilegon Timur.Adapun untuk kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak dialihkan ke Jalan Cikuasa Bawah dan masuk ke Gerbang Tol Merak arah Tangerang.
Akibat pengalihan ini, arus lalu lintas di dalam Kota Cilegon menjadi padat. Andy, 30, sopir truk ekspedisitujuanLampung mengaku sudah berada di dalam Tol Tangerang � Merak pada Sabtu (9/7) pukul 09.00 WIB. Namun, kendaraannya baru bisa sampai ke dermagakemarin pukul 15.00 WIB.
�Biasanya saya bisa menyisihkan dari sisa uang makan, tapi kalau macet seperti ini, saya malah nombok,�ujarnya di Dermaga I Pelabuhan Merak kemarin. Kemacetan parah yang tak kunjung teratasi di Merak ini berimbas terhadap aktivitas ekonomi. Asosiasi Pengusaha Jasa Angkutan Truk (APJAT) Sumatera Selatan bahkan terpaksa menaikkan ongkos angkutan ekspedisi antarprovinsi hingga 30%.
�Imbas dari kemacetan di Merak-Bakauheni berdampak buruk terhadap operasional jasa ekspedisi. Biaya yang dikeluarkan pun membengkak. Jika ini dibiarkan terus-menerus, imbasnya ke masyarakat,� ujar Ketua APJAT Sumsel,ChairuddinYusuf. Dia mengilustrasikan, biaya operasional pergi-pulang Jakarta- Palembang biasanya hanya Rp5,5 juta.
Namun, belakangan menjadi Rp7 juta.Perjalanan pergi-pulang yang biasanya ditempuh selama enam hari kini bisa 14 hari. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Zialis Anas,mengatakan, antrean truk terjadi lantaran ada peningkatan jumlah kendaraan yang melakukan penyeberangan dibanding hari biasa.
�Karena saat ini memasuki hari terakhir libur sekolah, banyak sekali kendaraan yang melakukan penyeberangan,� ujar Zialis kemarin. Menurutnya,kendaraan pribadi saat ini meningkat 150% dari hari biasa yang jumlahnya rata�ratahanya 1.300� 1.500unit. Bus angkutan umum meningkat 100% darirata-rataharibiasa200 - 222 unit.
�Sedangkan truk juga meningkat 50% karena saat ini menghadapi bulan Ramadan,� ungkapnya.Upaya yang bisa dilakukan, kataZialis,hanya mengoptimalkan kapal yang ada dan mempercepat bongkar muat bagasi kapal yang bersandar.
Kementerian Perhubungan mengakui,dari 33 kapal roll onroll off (roro) yang siap beroperasi di pelabuhan penyeberangan Merak,Cilegon,Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung,hanya 17 kapal yang bisa beroperasi 24 jam.�Jumlah tersebut masih kurang,� kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Suroyo Alimoeso
|
Sumber
|
