Kenali 6 Tipe Pengguna Twitter

**azharmaice** · 12:44 PM

Diantara semua media sosial selain blog, Twitter dan LinkedIn adalah yang pertama saya masuki. Saya signup akun twitter bukan untuk tempat pelarian atau main-main semata, melainkan untuk bersosialisasi�termasuk mencari relasi, itu pasti. Untuk bersosialisasi dan mencari relasi, pastinya saya tidak sembarang follow (mengikuti). Mau tidak mau saya harus pilih-pilih, paling tidak yang memiliki interest yang sama, atau aktifitas yang tidak jauh berbeda.

Ya. Saya tahu, untuk follow seorang teman, tinggal mengklik tombol follow di halaman profilnya, tetapi untuk memperoleh follow-back, tidak semudah itu. Ada kalanya, ketika saya sangat ingin memperoleh follow-back dari orang-orang yang saya anggap potensial untuk menjadi teman di Twitter, ternyata mereka tidak melakukannya, meskipun saya sudah follow atau re-tweet kicauan mereka.

Setelah sekian hari berlalu tanpa follower, akhirnya saya menyadari bahwa saya butuh pendekatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan yang saya inginkan. Paling tidak harus tahu dulu, apakah orang yang akan difollow akan tertarik untuk mengikuti kicauan saya.

Mungkin tergantung maksud dan tujuan hadir di Twitter, yang jelas saya butuh beberapa bulan untuk mengetahui bahwa: Tidak semua pengguna twitter memiliki karakter serta aktivitas yang sama�mungkin karena masing-masing pengguna memiliki agenda (alasan) berbeda. Ada setidaknya 6 tipe pengguna twitter�menurut saya�dengan karakter yang berbeda juga tentunya.

Berikut ini adalah enam tipe pengguna Twitter yang saya maksudkan dan pendekatakan yang saya pakai (Note: Tujuan penggolongan ini tidak saya maksudkan untuk hal-hal lain, selain mencoba mencari pendekatan yang paling baik (efektif) jika ingin bergaul dengan masing-masing tipe ini):

1. Tipe CAPER
Biasanya mereka berusia belia. Susahnya, tidak semua pengguna Twitter jujur mencantumkan data dirinya. Nama yang digunakanpun jarang mengindikasikan usia dengan jelas. Lama-lama saya mengenali mereka dari apa yang mereka kicaukan di Twitter.

Yang paling sering dikicaukan oleh pengguna type ini adalah hal-hal yang sifatnya pribadi, atau yang konyol samasekali. Tujuannya tiada lain hanya untuk menarik perhatian pengguna lainnya. Itu sebabnya maka saya sebut mereka tipe CAPER (singkatan dari �cari perhatian�).

Karakter ini biasanya ditunjukan oleh mereka-mereka yang baru menggunakan Twitter (mungkin usia profilnya baru 3 bulanan, maksimal). Mereka sangat mudah berpindah dari satu topik ke topik yang lain, mereka follow siapapun yang kebetulan mereka lihat. Lalu, cepat bosan jika tidak ada yang memperhatikannya.

Pendekatan yang diperlukan: Pahamilah, mereka baru di media sosial.

2. Tipe �MIAUW!�
Saya sebut tipe �miauw!� karena mereka ini malu-malu kucing. Kepengen branding tapi khawatir kalau dibilang pedagang keliling. Akibatnya, bunyi kicaunya sering sengau dan false. Bicara sosial tetapi koq nyerempet dagangan, atau bicara dagangan tetapi koq malu-malu. Motivasi aslinya sudah pasti ingin branding entah itu personal atau usaha atau bahkan produk.

Pendekatan yang diperlukan: Observasi saja dahulu.

3. Tipe SMORE
Apa itu �smore�? Oke ini istilah yang terdengar kasar memang, yaitu: Sosial Media Whore (Pelacur Media Sosial). Dikatakan pelacur karena mereka yang bertipe smore mengeksploitasi media sosial semata-mata hanya untuk promosi diri�untuk keuntungan diri pribadi, tanpa peduli followers maupun orang-orang yang mereka follow. Isinya promosi dan promosi �thok�. Motivasinya jelas uang, kalau Twitter ada kotak uangnya, mungkin sudah dibobol. Hehehe..

Pendekatan yang diperlukan: ditoleransi saja

4. Tipe EMBER BOCOR
Tipe yang satu ini, mungkin yang paling nyebelin diantara semua. Sampai saat ini saya belum berhasil menaklukan maupun mengadaptasi diri untuk tetap bertetangga dengan yang satu ini. Mulut besar tapi nggak ada bukti. Jangankan portfolio, website saja tak punya, tetapi komplain tentang website. Jikapun punya blog, isi blognya tak sebesar kicauannya. Merekomendasikan situs lainpun, isinya juga kosong. Sampai saat ini saya belum bisa mengira-ngira apa motivasi mereka bermedia sosial.

Pendekatan yang diperlukan: Tidak ada pendekatan lain, selain �blok/delete�.

5. Tipe SPESIALIS/PAKAR
�Apa yang menarik di bidang saya?� itulah isi kicauannya. Misalnya: dia seorang pendidik, maka isi kicauannya adalah �hindsight� di bidangnya. Jika dia seorang ahli IT, maka isi kicuannya di seputaran IT. Jika dia merujuk satu link, bisa dipastikan konten link itu isinya analisa yang sangat rinci, atau tips yang bermanfaat terkait dengan bidangnya. Diantara semuanya, tipe seperti inilah yang paling banyak saya follow.
Saya hampir yakin 4 dari 5 kicuannya pasti bermanfaat dan memperkaya. Pokoknya tidak akan rugi memfollow mereka. Motivasi mereka biasanya berharap di retweet, dan tujuan akhirnya adalah pengakuan sebagai seorang pakar dibidangnya.

Pendekatan yang diperlukan: Follow mereka! Tidak akan rugi.

6. Tipe MALAIKAT
�Apa yang bisa saya bantu?�, itulah kira-kira isi kicauannya. Mereka tak segan-segan membantu orang hingga tuntas. Di twitter dan LinkedIn, saya memilih lingkungan orang-orang asing, karena target saya memang mereka. Tipe malaikat ini tahu persis kalau bahasa Inggris bukan bahasa ibu saya. Tetapi mereka sangat sabar membimbing hingga masalah saya terselesaikan.
Sayang sekali mereka ini tidak banyak. Mungkin banyak, tetapi sulit dikenali, karena mereka biasanya tidak suka menonjolkan diri. Mereka memilih di ground dibandingkan di permukaan. Mungkin itu yang menyebabkan mengapa follower mereka biasanya tidak banyak. Motivasi mereka saya yakin hanya satu, yaitu: membantu meringankan beban orang lain (siapapun dia).

Pendekatan yang diperlukan: Hormati dan hargai mereka, re-tweet kicauannya.

Yang baca pastinya pengguna twitter Follow ane dong ndan @RachmatAzhar berarti kalo ane promote ane masuk tipe yang manaa yaa

ndan I need

please kumandan

SUMBER

Terkait:

Menu