Menteri Kerjasama Internasional Belanda ke RI

DreamWorld

Menteri Kerjasama Internasional Belanda ke RI

Quote:

Menteri Urusan Eropa dan Kerjasama Internasional Kerajaan Belanda, Ben Knapen, akan berkunjung ke Indonesia awal pekan depan. Kunjungan berlangsung dari 4 hingga 7 Juli 2011.

Kedatangannya adalah untuk membahas tentang kelanjutan hubungan bilateral di bidang pembangunan berdasarkan kebijakan pemerintah Belanda yang baru. "Ia juga ingin melihat langkah-langkah apa saja yang dapat diambil dalam kerja sama pembangunan untuk menjalin hubungan yang lebih luas lagi berdasarkan kepentingan bersama," demikian pengumuman Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Jumat 1 Juli 2011.

Direncanakan Menteri Knapen akan bertemu dengan sejumlah pejabat Indonesia. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, pejabat tinggi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Luar Negeri, Pertanian, Perdagangan, Perikanan dan Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, ia juga akan bertemu dengan sejumlah LSM lokal dan internasional serta kalangan usaha Belanda.

Kunjungan ini adalah dalam rangka membicarakan kerjasama pembangunan, yaitu di sektor keamanan dan good governance, ketahanan pangan, air dan sanitasi. "Selain itu juga akan dibahas tentang hak asasi manusia, perkembangan ekonomi dan perdagangan yang berkelanjutan," ungkap Kedubes Belanda.

Menteri Knapen juga akan mengunjungi Kalimantan dimana ia akan bertemu dengan sejumlah organisasi setempat di bidang pembangunan untuk membahas tentang perdagangan dan produksi yang berkelanjutan, misalnya minyak kelapa sawit, dan tentang dampak dari penggundulan hutan bagi penduduk setempat, iklim dan alam.

Di Jakarta, Menteri Knapen akan mengunjungi tempat dimana pemerintah Indonesia akan membangun penahan air atau Coastal Sea Defence, yang akan melindungi Jakarta dari banjir.

Menteri Knapen mengakhiri kunjungannya dengan kunjungan ke sebuah proyek perikanan dan membahas dengan kalangan usaha tentang ketahanan pangan.

Bagi Belanda, Indonesia termasuk dalam kategori Negara Mitra Kerja Sama Pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun sekitar 100 juta orang masih harus bertahan hidup dengan pendapatan kurang dari US$2 per hari dan dimana perkembangan ekonomi sangat berlainan di setiap wilayah.

Sumber

Terkait: