FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Oslo - Dialog Hak Asasi Manusia (HAM) RI-Norwegia merupakan cornerstone (fundamen penting, red) di dalam hubungan bilateral kedua negara. Hal itu disampaikan Menteri Luarnegeri Norwegia Jonas Gahr St�re pada peringatan Satu Dasawarsa Dialog HAM RI-Norwegia sekaligus membuka dialog ke-10 di Oslo, Selasa (21/6/2011). Pembukaan dilakukan Menlu St�re bersama Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luarnegeri RI Duta Besar Retno L.P Marsudi, mewakili Menlu RI. "Hubungan bilateral yang sangat baik antara Indonesia dan Norwegia merupakan platform untuk memperkuat kerjasama di bidang HAM," ujar Menlu St�re. St�re menyambut gembira bahwa selama ini telah banyak kerjasama RI-Norwegia yang dihasilkan sebagai tindaklanjut dari Dialog HAM tersebut. Ditambahkan, bahwa kedua negara sepakat untuk memperkuat kerjasama bilateral di bidang HAM secara lebih terfokus dan result-oriented (berorientasi pada hasil, red). "Diperlukan gagasan kreatif dan perluasan kerjasama baru di bidang HAM dalam rangka memperkuat dialog HAM," pungkas St�re. Arti Penting Sementara itu, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Retno L.P Marsudi menggarisbawahi tiga arti penting dialog HAM yang memaknai peringatan Satu Dasawarsa kerjasama pemajuan dan perlindungan HAM RI-Norwegia. Ketiganya, menurut Dirjen, adalah kematangan hubungan bilateral RI-Norwegia di bidang politik, keberhasilan menjaga kesinambungan, dan kemampuan menerima perbedaan kedua negara serta dinamika perkembangan di dalam negeri masing-masing. "Di masa depan masih terdapat peluang untuk peningkatan kerjasama HAM dengan merujuk pada semangat kemitraan RI-Norwegia," demikian Dirjen. Seperti disampaikan Sekretaris III KBRI Oslo Febby Fahrani kepada detikcom, dialog HAM ke-10 ini mengambil tiga tema utama yang dibahas secara rinci dalam 3 Kelompok Kerja, yaitu Hak Asasi Manusia (HAM) dan Keamanan, Hak Anak, serta Dialog Antar-keyakinan dan Budaya Toleran. Tercatat ada 21 peserta Norwegia dan 24 peserta Indonesia dari wakil pemerintah, militer dan kepolisian, serta wakil dari masyarakat madani. Dari pemerintah Indonesia diwakili Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pertahanan, Babinkum TNI, Operasi Panglima TNI, Divisi Hubungan Internasional POLRI, Divisi Hukum Polri, Pusat Misi Penjaga Perdamaian (PMPP Mabes TNI) dan Kementerian Luar Negeri. Komitmen peningkatan dan perluasan kerjasama HAM ini juga tercermin di dalam Joint Declaration on Cooperation Towards A Dynamic Partnership in the 21st Century (Deklarasi Bersama mengenai Kerjasama Menuju Suatu Kemitraan Dinamis di Abad ke-21, red). Deklarasi tersebut ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI R.M. Marty M. Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Store di Jakarta (8/11/2010). sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]()
semoga kerjasamanya terjalin dengan baik
![]() |
![]() |
|
|