FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() MOSKOW � Belasan penerbangan ditunda dan warga terancam serangan penyakit pernapasan. Itulah kondisi saat kota Moskow,Rusia,berselimut kabut asap akibat kebakaran hutan,kemarin. Tiga hari terakhir,Moskow tampak berbeda dari biasanya. Ibu kota Rusia berkabut tebal. Puncak gedung pencakar langit ditelan awan kuning. Tidak ada langit jernih dan jarak pandang sangat terbatas di Moskow. Akhir pekan ini, langit Moskow berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Sejak Jumat 6 Agustus, kabut asap akibat kebakaran hutan memasuki Moskow. Pejabat kesehatan Rusia langsung memperingatkan warga Moskow supaya tinggal dalam rumah. Namun, ada beberapa orang yang memutuskan keluar rumah. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa,tapi dengan penampilan berbeda. Warga yang beraktivitas di luar ruangan mengenakan kain untuk melindungi hidung dan mulut.Mereka sadar, asap yang menyelubungi Moskow berisiko terhadap kesehatan sistem pernapasan. Kabut asap juga membuat jarak pandang semakin terbatas.Para pengendara mobil pilih menyalakan lampu pada siang hari demi mencegah kecelakaan. Di daerah sekitar bandara udara internasional Vnukovo, jarak pandang maksimal hanya mencapai 300 meter. Sedangkan jarak pandang sekitar bandara Domodedovo tidak lebih dari 400 meter. Pejabat bandara terpaksa menunda keberangkatan sejumlah penerbangan. Akibatnya, dilaporkan tak kurang dari 2.000 penumpang terkatung-katung di bandara internasional Domodedovo.Padahal, mereka sudah menuntaskan proses pemeriksaan keamanan serta kontrol paspor. Domodedovo merupakan salah satu bandara di selatan Moskow yang paling parah terkena imbas asap kebakaran.Kemarin, belasan penerbangan terpaksa ditunda keberangkatannya. Kemarin pagi,hanya sedikit pesawat yang mendarat di Domodedovo. Beberapa penerbangan lainnya dialihkan ke bandara alternatif. Komite penerbangan negara bagian Rosavitsia, Sergei Izvolsky menjelaskan, pejabat bandara diminta memberikan keterangan secara detail tentang kondisi cuaca kemarin. �Penumpang perlu tahu bahwa penundaan keberangkatan tidak bisa dihindari,� paparnya. Izvolsky yang muncul dalam program televisi menambahkan, penundaan penerbangan berkisar mulai 30 menit hingga waktu yang belum bisa dipastikan. Begitu juga yang terjadi di bandara internasional Vnukovo. Bandara yang terletak di timur Moskow ini terpaksa menunda sejumlah keberangkatan pesawat karena kabut asap.Di tampat lain,aktivitas di bandara Sheremetyevo berlangsung seperti biasa. Dibanding Domodedovo dan Vnukovo,bandara di utara Moskow ini terbilang cukup aman dari dampak kabut asap. Kabut asap yang menyelimuti Moskow membuat warga justru tidak betah tinggal di rumah.Sejumlah warga mendatangi kantor perjalanan wisata untuk membeli tiket ke luar Rusia. Menurut beberapa agen perjalanan, tiket ke Mesir, Montenegro serta Turki habis terjual dalam sehari. �Penjualan tiket perjalanan dari Moskow meningkat sebanyak 20 %,� ujar juru bicara Uni Rusia urusan Operator Tur, Irina Turina kepada radio Moscow Echo.Menurut Turina,tidak ada kursi pesawat yang tersisa untuk akhir pekan ini. �Kursi untuk pekan depan hanya tersisa beberapa,�katanya. Badan pemantauan polusi udara nasional Rusia, Mosekomonitoring menyatakan, kadar karbon monoksida di Moskow naik 6,6 kali lebih tinggi dari level normal. Dalam laporannya,Mosekomonitoring mengingatkan penduduk agar waspada terhadap partikel kabut asap yang tidak terlihat. Partikel ini,menurut Mosekomonitoring turut terbang bersama asap kebakaran dan dapat membahayakan kesehatan warga. Kebakaran yang melanda hutan Rusia bagian tengah,telah menewaskan 52 orang.Kebakaran itu dipicu gelombang panas di wilayah hutan. Menurut perkiraan badan ramalan cuaca Rusia, gelombang panas belum akan menjauh dari Rusia. Untuk itulah,warga diminta kian waspada. Beberapa hari lalu, pemerintah memohon supaya warga tidak berkemah di hutan. Untuk menghindari kemungkinan dampak susulan yang lebih buruk, wargadiperintahkantetaptinggaldalam rumah,dan lebih hati-hati dalam menggunakan peralatan elektronik. Jumat 6 Agustus lalu, Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengunjungi stasiun ambulan untuk memantau kesiapan petugas membantu warga yang membutuhkan.Diungkapkan Medvedev,panggilan darurat terkait gelombang panas dan asap meningkat 10 % beberapa waktu terakhir. sumber : http://international.okezone.com/rea...mpuhkan-moskow |
#2
|
|||
|
|||
![]()
kalau disini yang seneng copet
|
![]() |
|
|