Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson. ©2016 Troi Anderson
- Budaya pop dan film-film barat telah menciptakan stereotip yang keliru mengenai ritual voodoo di Afrika, di mana voodoo adalah bagian dari sihir hitam yang disertai dengan tumbal manusia. Fotografer Troi Anderson mencoba meluruskan pendapat tersebut melalui rangkaian foto yang diabadikannya di Haiti.
Dilansir The Huffington Post, Anderson merilis foto berseri yang dia beri judul Defiant Rite. Anderson mendokumentasikan aneka ritual voodoo yang dia jumpai saat mengunjungi Haiti, mulai dari upacara gerhana matahari hingga ritual mandi lumpur yang sarat akan nuansa spiritual.
Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson 2016 Troi Anderson
Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson 2016 Troi Anderson
Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson 2016 Troi Anderson Menurut Anderson, voodoo yang sesungguhnya sama sekali tak melibatkan boneka, tumbal hewan ternak, apalagi tumbal manusia. Ritual yang dia saksikan hanya melibatkan sekelompok manusia dalam upaya mereka untuk menyatukan diri sejenak dengan kekuatan alam. Hanya ada musik, tari-tarian, dan mantra yang didaraskan dengan penuh penghayatan. Tujuannya adalah mendapatkan pengalaman spiritual dengan mengalirnya roh melalui raga dan mencapai ekstasi jiwa darinya.
Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson 2016 Troi Anderson
Potret ritual voodoo di Haiti oleh Troi Anderson 2016 Troi Anderson "Ini adalah gerakan leluhur tanpa penjelasan yang nyata," kata Anderson.
Fotografer yang berbasis di Oregon, Portland ini sudah lama tertarik dengan praktik voodoo, bahkan sebelum berkunjung ke Haiti. Selama beberapa tahun terakhir, dia mengunjungi Haiti beberapa kali untuk menyelesaikan proyek fotonya.
"Membuat karya fotografi semacam ini berbeda dari karya-karya lain yang telah saya buat karena ini bergantung kepada adanya rasa instingtual satu sama lain," jelasnya. "Pelaku dan fotografer harus memiliki kepercayaan penuh. Jika tindakan saya tulus, kemudian orang itu, si pelaku, akan mengizinkan saya untuk bekerja dengan mereka."