
Jakarta, Sebagai makhluk sosial, manusia perlu menjalin sebanyak mungkin pertemanan. Namun sayang, hanya 5 di antaranya yang akan dikenali otak sebagai sahabat paling dekat.
Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian di jurnal Technology Review, terbitan Massachusetts Institute of Technology.
Tahun 1990-an, peneliti dan ahli antropologi dari Inggris, Robin Dunbar, mengamati kaitan antara ukuran otak dengan hubungan sosial. Menurut penelitian yang dilakukannya, makin besar ukuran otak suatu spesies maka semakin besar pula kelompok sosialnya.
Temuan tersebut dipakainya untuk mengembangkan formula yang berlaku pada otak manusia. Berdasarkan formula tersebut, ukuran otak manusia hanya mampu menampung 150 pertemanan di lingkungan sosialnya.
Sekelompok kecil pertemanan tersebut terbagi menjadi beberapa lapis berdasarkan kedalaman emosionalnya.
Lapis pertama adalah pertemanan paling dekat, alias sahabat karib, yang jumlahnya hanya sekitar 5 orang. Lapis kedua 10 orang, lapis ketiga 35 orang, dan sisanya sebanyak 100 orang ada di lapis paling luar.
Tahun 2007, sekelompok ilmuwan dari Inggris menganalisis 6 miliar panggilan telepon yang dilakukan oleh 35 juta orang di Eropa. Para ilmuwan mengamati kedekatan pola hubungan dari para responden berdasarkan frekuensi panggilan telepon yang dilakukan.
Hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian terdahulu. Pertemanan lapis pertama tercatat rata-rata 4,1 orang, lapis kedua 11 orang, lapis ketiga 29,8 orang, dan lapis terluar 128,9 orang.
"Jumlah tersebut sedikit lebih kecil dari jumlah konvensional menurut lapisan Dunbar, tapi masih dalam rentang alami dari sebuah variasi," tulis para ilmuwan dalam laporannya, dikutip dari Huffingtonpost, Minggu (8/5/2016).