Jakarta - Kepala Staf TNI AD yang baru diminta untuk fokus melakukan pembinaan TNI AD. Jangan seperti KSAD saat ini, Jenderal George Toisutta yang dinilai lebih sibuk memikirkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) daripada TNI AD.
"Dalam UU TNI, tugas militer cuma melakukan operasi militer perang dan selain perang, tidak ada urusan sepakbola," ujar pengamat militer Mufti Makarim saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/6/2011).
Mufti menjelaskan perlu ada kontrol dan aturan tegas dari Panglima TNI agar para pejabat militer tidak terlibat petualangan di organisasi olahraga dan kemasyarakatan.
Hal serupa disampaikan koordinator Kontras, Haris Azhar. Azhar menilai George kesulitan membagi fokus pekerjaannya.
"Ini ketakutan kita dari awal waktu George mulai manggung di PSSI. TNI AD butuh kepemimpinan di mana KSAD harus meluangkan waktunya full, tapi kondisi persepakbolaan kita juga membutuhkan pemimpin. Dua-duanya butuh waktu full, jadi keleleran," ujar Azhar kepada detikcom,
Azhar menjelaskan seharusnya seorang KSAD lebih fokus mengurusi tugasnya sebagai pemimpin TNI AD. Apalagi kinerja TNI AD sampai saat ini juga belum bisa dikatakan sempurna.
"Banyak yang harus dilakukan. TNI AD belum bisa jadi panutan. Harusnya KSAD menunjukan dedikasinya pada pembinaan internal," katanya.
Ke depan, Presiden diminta memberikan target kepada seorang kepala staf angkatan. Diharapkan, pergantian KSAD tidak cuma kegiatan reguler karena KSAD lama pensiun, sehingga harus diganti dan begitu seterusnya.
"Harus ada aturan agar TNI aktif tidak memimpin organisasi sipil," terang Azhar.