Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 23rd April 2016
JAgoNgulet's Avatar
JAgoNgulet JAgoNgulet is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 322
Rep Power: 10
JAgoNgulet mempunyai hidup yang Normal
Default Buat Bahasa Indonesia Agan Makin Sempurna Dengan Tips dari J. S. Badudu

[CENTER]“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri” ― Pramoedya Ananta Toer



Quote:Pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu wafat pada Sabtu, 12 Maret kemarin. Guru besar linguistik Universitas Padjajaran inilah yang memelopori "Ejaan Yang Disempurnakan". Kaidah bahasa ini kemudian diadopsi pemerintah Indonesia dan digunakan hingga kini. Dia jugalah yang memandu acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan tahun 1985-1986.



Namun belakangan EYD ini kadang dianggap tidak penting, terutama ketika melakukan percakapan sehari-hari. Tapi jika kita hendak menulis surat resmi atau naskah akademik hal ini tak bisa dianggap sepele. Mengikuti kaidah akan melindungi kita dari salah paham sekaligus menunjukkan kemampuan literasi kita.



Berikut 5 kebingungan berbahasa Indonesia yang kerap kita jumpai dan jawabannya berdasarkan EYD cetusan J. S. Badudu.




Quote:1. Ditulis atau di tulis?







Pakem bahasa yang satu ini adalah kebalikan dari pakem nomor satu. Berkebalikan dengan penulisan prefiks, "di" satu ini diikuti kata tempat sehingga harus ditulis terpisah. "Di" ini disebut kata depan atau preposisi. Sehingga kata yang benar adalah di sini, begitu juga untuk tempat-tempat lain seperti di jalan ini, di tempat ini, di atas pohon. Gambar di atas mencontohkan perbedaan "di" sebagai awalan dan kata depan sekaligus.




Quote:3. Pulau Sumatera dan pulau-pulau







Pakem satu ini harus digunakan secara jeli karena selintas mirip dengan pakem ketiga. Menurut EYD, nama tempat yang menunjukkan suatu benda ditulis menggunakan huruf non-kapital. Jadi, oleh-oleh yang kita bawa adalah peuyeum bandung, talas bogor, anyaman papua, kain tenun kupang, dan sebagainya. Meski daerah-daerah tersebut jika berdiri sendiri tetap ditulis Bandung, Bogor, Papua, dan Kupang. Gambar di atas menunjukkan penggunaan keduanya.



<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">5. Terima Kasih dan Sama-Sama

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:53 PM.


no new posts