FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Selasa, 31 Maret 2015 , 10:57:00 WIB
RMOL. Saat ini omzet dari Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di seluruh Tanah Air mengalami penurunan dikarenakan daya beli rakyat yang semakin menurun. Hal ini tidak lain dikarenakan tidak stabilnya ekonomi Indonesia saat di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Ini akibat tata kelola ekonomi bangsa yang semrawut dan distortif, melenceng dari Pancasila dan UUD 1945. Jika hal ini dibiarkan, bukan saja kedaulatan ekonomi bangsa yang robek, dan lebih dari itu pada akhirnya bisa bubarkan Indonesia," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Pedangang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun, melalui keterangan tertulis, Senin (30/3). Ali menggambarkan, kondisi dampak tak stabilnya perekonomian Indonesia di akar rumput, seperti bisul yang menganga. Sangat berbahaya, karena ketika terkena jarum kecil saja, dapat meluber ke mana-mana. "Rakyat sangat penat bahkan putus asa. Semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup. PKL pun menjerit omzetnya anjlok akibat semakin tak stabilnya ekonomi nasional. Jangan main-main, jangan coba-coba, apalagi utamakan kepentingan asing dalam kelola ekonomi bangsa," ujarnya. Menurutnya, kesabaran rakyat ada batasnya. Rakyat bisa marah kalau perutnya keroncongan. Karena itu pemerintah harus segera mengatasi kesemrawutan dan distorsi tata kelola ekonomi bangsa. "APKLI mendesak Presiden Joko Widodo tidak main-main, tidak coba-coba dan tidak utamakan asing dalam kelola ekonomi Indonesia. Jangan biarkan perut rakyat keroncongan. Jangan biarkan rakyat semakin jauh dari rasa aman, tentram, adil, dan sentosa," katanya. Jika tak terpenuhi, Ali khawatir rakyat bisa marah. "Mengingat apa yang terjadi telah berada diambang toleransi. Baik itu kenaikan BBM maupun kenaikan sejumlah harga-harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik," tukasnya. http://m.rmol.co/news.php?id=197457 ini trit ane bikin kayak trit sebelumnya di forum berita politik http://www.kaskus.co.id/thread/551a2...konomi-bangsa/ . trit sejenis pernah didelete sama momod ![]() ane bukannya ngejelein Jokowi ya.. tapi dampak kenaikan BBM, gas, listrik berdampak luas ke harga barang kebutuhan lain menjadi naik dari yang primer sampe yang tersier semua menurun bahkan ada yang sampe tutup buat kalian yang suka komen BBM naik "cuma" seribu duaribu dll kebanyakan protes bla bla bla nih dampaknya mulai terasa sekarang terutama bagi para pedagang UKM nih ya analoginya daya beli menurun ekonomi lesu harga" BBM, GAS, listrik naik secara bersamaan padahal tau sendiri usaha jasadan barang banyak membutuhkan BBM, GAS, listrik. > harga barang lain ikutan naik dari harga barang dan jasa > barang naik, konsumen irit yang ga perlu ditunda dulu belinya ato yang dulu makan masak 4 menu dikurangi jadi 2-3 menu > rakyat ngirit efeknya ada barang yang tidak terbeli, penjualan omset profit pedagang menurun > barang numpuk, perputaran uang stagnan. pabrik produksi bisa" mengurangi produksi > pengusaha cost nambah, pendapatan menurun akhirnya beberapa memecat karyawan itu real terjadi sekarang beberapa bulan terakhir terutama sejak jokowi dilantik, ditambah pelemahan kurs rupiah ![]() ini juga dikeluhkan oleh KADIN , perdagangan ritel 3 bulan terakhir minus 5% pemerintah cuma diem aja pura" ga tau. bagi mereka duit subsidi dicabut, pajak ditarget tinggi . pemasukan apbn meningkat ![]() tim ekonomi kebinet joko ![]() gimana agan" sekalian merasakan juga kan pada ngirit? yang pengusaha omset nurun? kecuali sembako, obat, pulsa ![]() yang kerja di bank, sektor jasa dll juga bisa di share perkembangan gimana wajib komen ![]() ![]() Spoiler for wajib buka: KARIMUNJAWA hemat pemesanan tiket kereta, pesaawat, hotel yang mau liburan, mudik, dinas reservasi tiket pesawat domestik & Internasional, kereta api dan hotel like fanpage RingWisata yang punya dagangan selipin info lapaknya juga gakpapa, buat promosi saat sepi ![]() </div></div></div> |
![]() |
|
|