Ketua ATSI sekaligus CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli
Chief Executive Officer Indosat Ooredoo (Indosat) Alexander Rusli membantah kabar ihwal ancaman memenjarakan pengguna yang mengambil keuntungan saat
carrier billing di Google Play Store bermasalah.
Menurut Alex, Indosat sama sekali tak memiliki niat untuk menempuh jalur hukum. Kabar soal ancaman penjara pada pengguna yang memborong aplikasi berbayar saat terjadi
bug carrier billing dikatakan hanya gosip belaka.
"Kami tidak ada rencana untuk menempuh jalur hukum. Nggak tahu siapa yang
nyebarin gosip soal itu (ancaman penjara)," ujarnya dalam pesan singkat pada
KompasTekno, Senin (18/4/2016).
Pernyataan tersebut bisa membuat lega sejumlah pengguna yang khawatir akan Indosat menagih dan membawa mereka ke ranah hukum.
Sebelumnya,
saat carrier billing sedang bermasalah, sejumlah pengguna mengaku mengunduh aplikasi berbayar hingga jutaan rupiah. Semua itu dilakukan tanpa terjadi pemotongan pulsa.
Kejadian ini makin heboh ketika ada pengguna yang mengaku sudah memakai Rp 1,2 juta dan ditagih oleh Indosat. Menurut pengakuannya, seperti tersemat dalam kicauan berikut ini, dia diancam penjara jika tak memenuhi tagihan itu.
Sekadar diketahui, metode
carrier billing adalah kerjasama antara Indosat sebagai operator dengan Google sebagai pemilik platform. Melalui kerjasama ini, pengguna bisa membeli aplikasi berbayar dengan menggunakan pulsa mereka.
Head of Corporate Communication Group of Indosat Ooredo, Deva Rachman mengatakan perusahaan langsung bertindak saat mengetahui terjadi eror pada
carrier billing.
Mereka berhasil menyelesaikan masalah tersebut dan
carrier billing sudah kembali normal sejak Minggu (17/4/2016) pagi lalu.