FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Muhammad Luthfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wiryawan. Penugasan untuk masa delapan bulan pada Kabinet Indonesia Bersatu II ibarat pergantian pemain sepak bola di "injury time".
Luthfi merasakan bahwa dirinya tidak ubahnya seperti pemain pengganti yang masuk menjelang saat-saat akhir pertandingan. Namun peran pemain pengganti di saat "injury time" kadang bisa memengaruhi hasil akhir pertandingan. Kita hargai sikap positif dari Menteri Perdagangan yang baru ini. Setidaknya pendekatan yang diterapkan bukan tinggal delapan bulan, tetapi masih delapan bulan. Artinya masih tetap tersedia waktu untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara ini. Dua hal yang digariskan Presiden sebagai tugas dari Menteri Perdagangan yang baru adalah mengamankan pasokan kebutuhan pokok masyarakat dan mendorong ekspor. Soal pengamanan pasokan dalam negeri tantangannya bukan hanya pada distribusi dan jumlah stok saja, tetapi bagaimana terhindar dari gangguan dari luar. Seperti kasus beras impor sekarang ini, kita melihat bagaimana pasar dalam negeri didistorsi oleh para importir. Kementerian Perdagangan harus berani keras untuk mengamankan pasokan dalam negeri. Jangan biarkan para importir nakal merusak gairah petani dalam memproduksi padi. Sekarang ini kita melihat Kementerian Perdagangan begitu lembek. Seakan-akan masuknya beras impor dari Vietnam hanya persoalan prosedur. Padahal ini adalah permainan untuk sekadar mendapatkan untung dengan cepat. Peran yang dimainkan negara, termasuk Kementerian Perdagangan, bukan sekadar bagaimana pasokan ada dan harganya murah. Negara harus memberikan pemihakan dan menjaga agar masyarakat sebanyak mungkin mempunyai pekerjaan yang produktif. Dengan itu kemudian mereka memberi kontribusi kepada ketersediaan bahan pangan untuk rakyat. Sangatlah fatal apabila negara tidak mampu melindungi segenap kehidupan rakyat. Melindungi itu bukan hanya dari ancaman bersenjata, tetapi sekarang ini juga terhadap ancaman ekonomi, khususnya persaingan yang tidak adil. Kita sering mendengar pandangan tentang ekonomi liberal. Semuanya diserahkan kepada mekanisme pasar bebas yang dalam pemikiran Adam Smith akan berjalan dengan sempurna. Adam Smith sejak awal berpandangan bahwa mekanisme pasar sempurna memiliki prasyarat bahwa pelakunya bersikap adil dan tidak rakus. Kita tahu bahwa dalam kenyataannya lebih banyak muncul orang-orang yang rakus itu. Dalam pandangan mereka mendapatkan untung itu adalah tujuan dan tidak peduli bagaimana caranya keuntungan diperoleh. Itulah yang membuat mekanisme pasar sempurna selalu mengalami distorsi. Negara harus hadir untuk mencegah terjadinya distorsi itu. Terlalu berbahaya apabila mekanisme pasar bebas hanya diserahkan kepada pedagang yang rakus itu. Kepentingan rakyat banyak akan dikorbankan kalau hanya ditentukan oleh para pedagang. Luthfi kita harapkan bisa membenahi semua itu. Tidak bisa lagi Kementerian Perdagangan dibiarkan bersikap pura-pura tidak tahu. Mereka harus mengamankan perdagangan di dalam negeri. Tugas kedua yang tidak kalah menantang adalah bagaimana mendorong ekspor. Setelah dua tahun berturut-turut kita mengalami defisit perdagangan yang semakin besar, kita harus mampu membalikkan keadaan. Untuk pertamakalinya sejak Indonesia merdeka tahun 2012 kita mengalami defisit perdagangan sekitar 1 miliar dollar AS dan tahun lalu defisitnya membengkak menjadi 4 miliar dollar AS. Memang membengkaknya defisit itu disebabkan oleh impor minyak yang besar. Kita harus mencari jalan keluar bagaimana kemudian kita tidak terus terimpit, karena implikasinya mengimbas terhadap defisit neraca transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar rupiah. Menteri Perdagangan harus duduk bersama-sama para eksportir. Bagaimana kita melihat kekuatan kita dan pasar mana yang bisa digarap. Kerja sama antara pemerintah dan pengusaha merupakan kunci untuk memenangi persaingan. Tidak banyak waktu yang tersedia dan kita tidak mengharapkan sesuatu yang muluk-muluk dari Luthfi. Kalau saja bisa fokus kepada dua hal itu saja, maka besar manfaat yang bisa dipetik oleh bangsa dan negara ini. Pergantian Gita oleh Luthfi sangatlah unik, karena Gita yang dulu menggantikan Luthfi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Kini giliran berganti di mana Luthfi menggantikan Gita sebagai Menteri Perdagangan. Selamat bertugas Menteri Perdagangan yang baru.</div></div></div> |
![]() |
|
|