FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Quote: </span><div class="spoiler">Spoiler for "REPSOL": <div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_570dc290809b4" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"> ![]() Quote: Quote: ![]() ![]() Quote: Perasaan bisa dikatakan sebagai sebuah persepsi atau pengalaman yang terbentuk dari pengalaman selama kita hidup. Bisa dikatakan bahwa apa yang kita rasakan selama ini, semua berdasarkan dari pengalaman. Contoh sederhananya adalah kita punya phobia atau ketakutan berlebihan pada suatu hal, itu pasti berdasarkan pengalaman kurang baik dengan "sesuatu" itu. ![]() Quote: Reaksi dari mana? Reaksi dari psikologis dan diteruskan secara fisik. Emosi bisa dikatakan sebagai bentuk reaksi dari apa yang terjadi pada diri atau apa yang kita lihat serta rasakan. Misalkan kita menonton acara lawak di televisi, maka kita akan tertawa. Itu adalah emosi yang terbentuk dari otak kita bahwa acara itu lucu. ![]() Quote: </span></span>Keduanya bisa dikatakan terkait satu sama lain. Secara logika, perasaan dan emosi punya perannya dan saling mendukung dalam diri manusia. Misalkan, ketika kita ingin membeli sesuatu. Kita akan terpikirkan harga barang di toko A dengan toko-toko lainnya, itu dinamakan sebagai persepsi berdasarkan pengalaman (perasaan). Kemudian, setelah memikirkan harga barang dari toko lain, kita berkesimpulan bahwa toko A lebih murah. Maka dari itu kita membelinya di toko A. Hal tersebut adalah bentuk dari emosi yang menunjukkan kalau kita secara psikologis akan memilih barang dengan harga rendah lalu melakukan aksi, yakni membeli. ![]() Quote: </span></span>Istilahnya emosi sudah punya tidak punya "situasi baku" sejak terbentuk. Emosi bisa berubah kapan saja berdasarkan pemahaman di otak kita, yang berupa psikologi kita. Bisa saja kita berpikir bahwa acara televisi itu tidak lucu karena dalam otak kita mengganti "definisi" dari lucu itu. Membuat emosi kita berubah terhadap acara itu. Tidak tertawa lagi. ![]() Quote: </span></span>Kita tidak bisa begitu saja mengganti kondisi perasaan kita. Tidak dengan mudah mengganti pengalaman yang dialami seseorang dengan mudah begitu saja. Misalkan, dia pernah dipatuk ular ketika muda, maka orang itu akan terus punya persepsi bahwa ular itu berbahaya dan akan melakukan hal serupa padanya lagi suatu saat nanti. ![]() Quote: </span></span>Sebelum mencapai tahap itu, coba kita lihat bagaimana cinta itu "bekerja". Berada dalam diri seseorang menimbulkan sensasi yang berbeda dalam diri ketika bertemu seseorang yang kita cintai. Cinta itu ada bentuk kualitas dari jiwa makhluk hidup. Kualitas diri yang tidak mudah berubah begitu saja. ![]() Quote: </span></span>Kita sebagai manusia pasti punya cinta, dalam bentuk apapun. Semua itu berdasarkan apapun yang ada di pemikiran dan persepsi kita. "Cinta dalam bentuk apapun?" Ya, tidak percaya? Kamu memeluk, kamu mencium, kamu peduli, sampai kamu khawatir, itu adalah bentuk cinta. Meski begitu, cinta tak bisa kamu ubah begitu saja. Karena cinta akan bertahan dalam diri seseorang tak peduli apapun yang terjadi. ![]() Quote: </span></span>Menurut Karla McLaren, dalam bukunya yang berjudul What Your Feelings Are Trying To Tell You, cinta adalah kualitas dalam diri manusia yang membuatnya bisa merasakan banyak hal dalam satu kejadian. Karla mengatakan ketika kita mencintai seseorang, tak peduli apapun keadaannya atau unconditional love, kita akan mencampur kegembiraan, kesedihan, ketakutan, mood, bahkan membuat aliran darah kita terjadi dan tak terkontrol. ![]() Quote: </span></span>Mengutip Karla dari bukunya, bahwa cinta justru tidak setara dengan ketakutan, kekesalan, atau bentuk lainnya dari emosi. Namun, cinta berada level yang lebih tinggi dan lebih dalam dari diri manusia itu sendiri. ![]() Quote: </span></span>Cinta itu tidak membuatmu hanya kesal dan takut. Seperti di poin delapan, bahwa cinta itu bukan tentang menyakiti, tapi tentang janji. Janji yang menyatukan setiap orang untuk saling mengasihi. ![]() Quote: </span></span>Cinta sejati tanpa syarat merupakan pencarian yang masih banyak dari kita lakukan. Namun, ketika kita menemukannya, tidak akan mudah berubah, tidak akan mudah terlepas dalam diri kita sebagai manusia. ![]() Quote: </span></span>Apa maksudnya? Seperti yang dibahas dalam poin-poin sebelumnya bahwa cinta itu hadir dalam bentuk apapun. Kemudian, aksi dari cinta itulah yang mendapat sebutan lain. Cinta adalah pelukan kepada adik atau anak, kepedulian pada orang tua dan teman, sampai memelihara hewan dengan penuh kasih sayang. ![]() Quote: </span></span>Cinta ada bentuk dari perasaan. Meskipun cinta punya dimensi yang pasti dan dalam, tapi bisa dikatakan bahwa cinta adalah perasaan istimewa yang terbentuk dalam diri seseorang berdasarkan pengalaman. Pengalaman seperti apa? Pengalaman seperti kasih sayang dan cinta orang tua pada kita dahulu. Pengalaman seperti itu yang membuat kita jadi punya persepsi bahwa untuk mengasihi dan membahagiakan seseorang adalah melalui cinta. ![]() Quote: Pada akhirnya, kita memang punya dua hal yang akan saling berkesinambungan, cinta dan emosi. Tuhan memberikan kualitas ini kepada kita agar hidup kita lebih menarik. Maka dari itu, jangan sia-siakan dan memanfaatkan cinta untuk tujuan yang buruk. ![]() ![]() ![]() <span style="display:block; text-align:center;"> |
![]() |
|
|