Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
Rudisanto8's Avatar
Rudisanto8 Rudisanto8 is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 479
Rep Power: 10
Rudisanto8 mempunyai hidup yang Normal
Default 9 Orang Hebat Ini Menolak Jadi Pengemis Di Usianya Yang Senja




</span></span>

Mungkin bagi anak muda sekarang, pekerjaan yang dilakukan setiap hari oleh Mbah Joyowasito adalah melelahkan dan bahkan tidak menyenangkan. Pria berusia di atas 100 tahun yang berjualan pot dari tanah liat di sekitaran Keraton Yogyakarta ini tetap bersemangat walaupun peluh membasahi tubuhnya.

Dia setiap hari harus memanggul beberapa pot yang tentunya berat tersebut dengan berjalan kaki di atas tubuhnya yang sudah tak lagi kuat dan muda. Terkadang memang dia terlihat kelelahan dan duduk di trotoar sembari ada orang yang bersedia membeli pot dagangannya.Walaupun dia memiliki anak, akan tetapi dia tidak ingin menyusahkan dan bergantung apalagi berpangku tangan. Dia berprinsip akan tetap bekerja keras dengan tenaganya sendiri sampai sendiri untuk menghidupi keluarga, tanpa harus meminta-minta atau mengemis.</span></span></b></span></span></span>



Quote:
2. Kakek Nasrul.

Quote:

Usianya yang sudah di atas 90 tahun ini, tidak membuat Mbah Suwarno, warga Panekan, Magetan ini untuk menyerah pada nasib dan menjadi seorang pengemis. Dia tetap bekerja keras dengan menjadi seorang penjual kerai bambu.

Dalam menjual setiap kerai bambu yang digulung dan dipanggul serta hanya beralaskan kaki alias tidak menggunakan kendaraan ini, Mbah Suwarno tetap bersemangat. Dia pun berangkat menjual kerai bambunya itu tidak membawa bekal makan atau minum.Perlu diketahui bahwa satu gulungan kerai bambu bobotnya mencapai sekitar 25 kilogram yang sangat berat untuk dibawa berkeliling dengan berjalan kaki oleh orang setua itu, bukan?




Quote:
4. Mbah Slamet Kluthuk.

Quote:

Mungkin banyak orang yang tinggal di daerah Yogyakarta menemui kakek yang dikenal dengan nama Mbah To ini. Walaupun usianya sudah lebih dari 75 tahun dengan ditampakkan pada rambutnya yang memutih dan kerutan di berbagai tempat di tubuhnya, namun Mbak To tidak mau menyerah dan menjadi pengemis. Dia memilih untuk menjadi seorang pemulung.Karena usianya yang tak lagi muda, maka terkadang ketika sedang mencari barang yang dapat dia angkut ke keranjang yang terpasang di sepedanya, dari tempat-tempat sampah yang ada di sekitar jalan Kota Yogyakarta, kepalanya sakit dan pandangannya menjadi kabur.

Bahkan tidak jarang dia tidak membawa air minum atau makan ketika melakukan pekerjaan yang telah dilakoninya selama kurang lebih 10 tahun tersebut. Dia memiliki prinsip selama dia masih kuat berjalan walapun perlahan, pantang baginya untuk mengemis.Mbah To sendiri bukanlah seorang yang asli Yogyakarta melainkan berasal dari Madiun. Dia ingin segera pulang ke kampung halamannya, jika uang tabungan yang didapat dari memulung sudah cukup banyak. Sayangnya, hasilnya dari memulung tidak menentu ditambah lagi dengan kehidupannya yang sehari-hari hanya tinggal di emperan toko.




Quote:
6. Mbah Tohar.

Quote:

Dapat dikatakan bahwa Mbah Lindu yang sudah berumur lebih dari 90 tahun ini adalah penjual gudeg di tertua di Yogyakarta atau mungkin bahkan di Indonesia. Dia berjualan gudeg sebelum Jepang masuk ke Indonesia sampai sekarang.Walaupun berusia lanjut, namun nenek satu ini tetap cekatan dalam melayani para pembeli dan kerap ngobrol dan bercanda dengan orang-orang yang datang ke tempatnya berjualan.Dikarenakan itu, dia memiliki banyak pelanggan. Dengan berjualan gudeg sampai sekarang, Mbah Lindu dapat membesarkan dan menghidupi 5 anaknya. Mbah Lindu adalah sosok yang dapat dijadikan inspirasi oleh generasi muda sekarang ini agar tidak mudah loyo dan tetap bekerja keras walaupun didera banyak hal.




Quote:
8. Mbok Lasem.

Quote:

Kakek yang menjadi terkenal dan dicari banyak orang setelah ada seseorang yang mengunggah kisahnya di dunia maya beberapa tahun lalu. Walaupun sampai sekarang tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa namanya, namun kakek penjual amplop yang sering berada dan berjualan di salah satu sudut Masjid Salman ITB, Bandung ini menyentuh hati banyak orang.

Bahkan tidak sedikit orang yang setelah membaca kisahnya, langsung mencari bapak tua ini untuk memberikan sedekah. Kakek tua ini adalah penjual amplop yang di era teknologi seperti sekarang sudah tidak banyak digunakan atau diminati. Bahkan dia menjual amplop dagangannya dengan harga yang amat sangat murah sekali.

Menjadi satu hal yang menampar bagi kebanyakan orang, terutama yang berpura-pura menjadi pengemis untuk mencari uang atau orang yang selalu berkeluh kesah karena pekerjaannya. Sedangkan di sisi lain, kakek tua ini tetap bersemangat tidak pantang menyerah untuk tetap berjualan amplop walaupun kemungkinan untuk laku itu sangat kecil.



Masih merasa pekerjaan yang Anda atau kalian semua adalah yang paling berat atau merasa hidup tidak adil? Bagaimana dengan mereka?

Nantikan trit ane lainnya



Bila agan berkenan silahkan dirate dan lempar ane dengan melonnya



sumur





<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"> Komentar agan

Quote:Original Posted By sapipenghancur
Gan cuma mau nambahin aja kalo kakek yg jual amplop itu udah meninggal mungkin sekitar 1 bulan lalu. Ane tau soalnya ane kuliah di sana dan waktu itu rame pada berbelasungkawa gitu



Semoga amal ibadah Beliau diterima di sisi-Nya. Aamiin


Quote:Original Posted By mayaaaaaa
Mbah lindu itu sudah disuruh berenti jualan sama anaknya tapi nggak mau, katanya kalo ndak kerja dia malah ngerasa sakit

Lucu loh itu mbah lindu, suka becanda orangnya




Quote:Original Posted By abiucinx
d tmpt ane kakek2 jualan kangkung pake roda dan nenek jd pemetik kangkung.

tp gak k ekpose






Quote:Original Posted By rafidwp
Walaupun kasian ngeliat mereka, tapi seenggaknya mereka gamau mengemis






Quote:Original Posted By iamloser81
salut dan sedih ane ngeliatnya gan ...salut karna ngeliat perjuangannya tanpa mengeluh walau usia udah ga muda lagi,sedihnya karna di usia tua ini kakek itu ga bisa menikmati masa tua dengan tenang dan harus bekerja keras






Quote:Original Posted By bebekchan
ane lebih respect sama kakek nenek yg masih mau usaha begini gan, drpd masih muda jualannya malak bahkan ada yg ngemisnya malak. semoga mbah selalu diberi kesehatan dan keselamatan serta kebahagiaan dari Tuhan YME. aamiin






Quote:Original Posted By ilhamaulana
Di cirebon ada juga tuh gan tepatnya di pintu keluar parkiran gedung yogya grand toserba, kakek kakek udah renta jualan mainan yang didorong2 gitu gan, dulu setiap belanja bulanan sering liat dan selalu gak kesampean buat beli, tapi sekarang udah gak pernah liat lagi



intinya mah salut lah sama orang yg udah berumur tapi gak berpangku tangan sama orang lain






Quote:Original Posted By - Val -


Kemarin ane beli kerupuk sama kakek kakek yang udah tua dan buta. Berbanding terbalik sikap mereka dengan anak abg sekarang yang lebih banyak ngemis ke ortu tanpa mau berusaha.








<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">Original Posted By sandbox466
W tau tuh kisahnye Mobah Tohar, katanye kagak mau dikasih duit, kecuali kita beli barangnye

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:15 AM.


no new posts