Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th April 2016
Saprol18's Avatar
Saprol18 Saprol18 is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Posts: 455
Rep Power: 10
Saprol18 mempunyai hidup yang Normal
Default Harga rumah di kota besar makin mahal, ini solusi gila nya ganz!! (wanna try??)

Harga tanah dan rumah semakin hari semakin melambung. Apalagi di kota-kota besar di mana biaya hidupnya juga tinggi. Sebagai gambaran, tahun 2005 harga tanah di kawasan Kelapa Gading Jakarta masih Rp 5 juta/meter persegi. Tapi di tahun 2012, harganya melonjak lebih dari 100% menjadi Rp 11 juta-Rp 12 juta/meter persegi.



Untuk menyiasati mahalnya harga hunian, beberapa orang rupanya punya cara unik yang bisa bikin kamu geleng-geleng kepala. Kalau kamu berprinsip apalah artinya mengeluarkan sedikit uang jika demi hunian layak, mereka berpikir sebaliknya. Apa saja cara unik yang dilakukan untuk berhemat tempat tinggal?



[COLOR=blue ]Tinggal di mobil[COLOR=blue ][/COLOR][/COLOR]







Padatnya penduduk dan mahalnya harga sewa properti membuat banyak orang yang kebanyakan pendatang memilih untuk tinggal di bawah tanah. Fenomena inilah yang terjadi di Beijing China. Seperti halnya Jakarta, Beijing seakan magnet untuk mencari peruntungan.



Rupanya, yang tinggal di bawah tanah ini tidak hanya 1-2 orang tapi hingga 2 juta orang! Alkisah pada era perang dingin tahun 1969, pemerintah Tiongkok yang dipimpin Mao Zedong mengharuskan setiap bangunan memiliki ruang bawah tanah (basement/bunker) untuk pertahanan jika diserang bom tiba-tiba. Pada tahun 1990-an, pemerintah mulai menyewakan ruang bawah tanah ini. Namun seiring ledakan penduduk, basement sebagai tempat tinggal semakin diminati. Bahkan ada lebih dari 7.000 iklan di internet untuk memasarkan hunian ini.



Bagaimana tidak, biaya sewa perbulannya hanya 300 yuan (Rp610 ribu) per bulan. Diperkirakan ada sekitar 3.677 hunian bawah tanah dari total 200.000 basement yang dibangun Mao Zedong. Rata-rata luasnya hanya 9,70 meter persegi. Ini lebih dari luas dari asrama khusus pegawai yang rata-rata hanya 6,2 meter persegi. Menurut para penghuninya, tinggal di bawah tanah tidak seburuk yang dikira karena sejuk pada musim panas dan justru hangat pada musim dingin.



[COLOR=blue ]Tinggal di tenda[/COLOR]







Kondisi ekonomi seringkali menjadi alasan tersendatnya keinginan memiliki rumah idaman. Ini pula yang terjadi pada pasangan suami istri asal Tiongkok. Mereka terpaksa tinggal di bunker perang selama 10 tahun. Bunker tersebut terletak di sebuah universitas di Zhengzhou, provinsi Henan, yang memiliki kedalaman sekitar 5 meter.



Layaknya rumah pada umumnya, bunker tersebut juga dilengkapi furnitur dan diberi sekat sebagai pemisah ruangan. Pasangan yang bekerja di universitas tersebut menggunakan tangga besi sebagai pintu keluar dan masuk ke rumah mereka. Kondisi bunker tentunya lembab dan minim pencahayaan. Tapi karena lokasinya dekat dengan tempat kerja, mereka tidak mengeluh.



[COLOR=blue ]Tinggal di rumah mertua[/COLOR]

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:17 AM.


no new posts