Presiden FIFA yang baru, Gianni Infantino, melambaikan tangan dalam kongres luar biasa FIFA di Zurich, 26 Februari 2016. Infantino merupakan seorang pengacara yang telah menjadi sekretaris jenderal Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) selama tujuh tahun. Ennio Leanza/Keystone via AP
Jenewa - Polisi Swiss menyerbu
markas badan sepak bola Eropa, UEFA, Rabu, 6 April 2016, terkait dengan dokumen
Panama Papers yang menyebut nama Gianni Infantino, pimpinan FIFA, yang juga mantan Sekretaris Jenderal UEFA.
Dalam laporan sebanyak 11,5 juta dokumen yang beredar luas pada Minggu, 3 April 2016, Infantino menjadi salah satu dari tokoh politik dan pemimpin dunia yang menempatkan dananya di Panama agar terhindar dari pajak.
Pada pembelaannya Infantino mengatakan, dia sangat kecewa jika integritasnya diragukan berdasarkan laporan media yang mengatakan bahwa dia sebagai pejabat UEFA menjual hak siar kepada televisi dengan harga rendah. "Faktanya saya menjual hak siar tersebut dengan harga yang sangat tinggi."
Kantor berita
Reuters yang tidak melihat dokumen jual beli hak siar tersebut belum bisa mendapatkan konfirmasi atas isu tersebut. Adapun UEFA menolak laporan yang menyebutkan bahwa hak siar itu dijual di bawah harga pasar.
"UEFA bisa menjelaskan bahwa hari ini kami menerima sebuah kunjungan dari kantor kepolisian federal Swiss yang meminta dokumen kontrak antara UEFA dan Cross Trading/Teleamazonas," demikian pernyataan UEFA.