Saat memilik anak yang beranjak dewasa, pertanyaan ini bisa saja merepotkan Anda. Apa yang harus dilakukan ketika anak usia sekolah dasar berumur 9 tahun membutuhkan perangkat komputer sederhana,ringan dan mudah dibawa kesekolahnya? Eben Upton, peneliti di Laboratorium Komputer University of Cambridge, Inggris menjawabnya dengan solusi : komputer saku. Benda seukuran kartu kredit seberat 45 gram ini kemudian dibatis dengan nama Raspberry Pi. Kini komputer saku telah menyebar keseluruh dunia dan dipakai untuk beragam keperluan.
Seperti dilansir dari raspberrypi org, Eben Upton kemudian dibantu Rob Mullins, Jack Lang dan ahli komputer lain mulai merintis proyek pengembangan komputer saku Raspberry Pi ini. Sejak diproduksi secara massal 2009, hingga kini komputer saku mungil tersebut telah terjual lebih dari 2,5 juta unit ke seluruh dunia.
Di situs resminya, terdapat dua model Raspberry Pi yaitu model A dan model B. Model B memiliki keping memory pemroses data yang lebih besar. Secara teknis, perbedaan model A dan B terletak pada memory yang digunakan, Model A menggunakan memory 256 MB dan model B 512 MB. Model B juga dilengkapai dengan port kartu jaringan. Desain Raspberry Pi didasarkan seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256 Megabyte RAM.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan komputer saku ini, adalah penyimpanan data yang tidak untuk menggunakan hard disk atau solid-state drive. Penyimpanan dana mengandalkan keping kartu SD (SD memory card) untuk menyimpan sistem operasi dan penyimpanan file jangka panjang. Raspberry Pi merupakan komputer mini yang sangat murah, harganya hanya 25 dollar AS untuk Model A adapun 35 dollar AS utuk Model B per unit.
Tertarik untuk mencobanya?
6th February 2016
Ketika Komputer Masuk Saku
