Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th February 2016
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default "Jangan Dulu Bertemu Penguasa Kalijodo, Masalahnya Masih Panas"








Andri Donnal Putera Tampak suasana di daerah Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (11/2/2016) dini hari. Sepanjang jalan ini, banyak rumah-rumah kecil digunakan sebagai kafe dan tempat prostitusi.

Kuping penguasa Kalijodo mulai panas mendengar rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan kawasan di Keluarahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tersebut.

Ketua RW 5 Kelurahan Pejagalan, Kunarso, menyarankan agar tidak bertemu dulu dengan Daeng Aziz, salah satu tokoh yang dikenal sebagai penguasa Kalijodo tersebut.

"Ya kalau bisa jangan dulu (bertemu). Masalahnya masih panas, nanti repot Adik," kata Kunarso ketika dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (11/2/2016) siang.
Kunarso sendiri belum mau ditemui wartawan dan diwawancarai soal rencana pembongkaran Kalijodo.
Ia mengaku sakit dan sedang beristirahat di rumah anaknya di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Oleh pejabat di Kelurahan Pejagalan dan Penjaringan, Daeng Aziz disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di Kalijodo sejak keributan besar pada 2002 lalu.

Tahun itu, terjadi keributan yang melibatkan dua kelompok preman di sana. Keributan itu ditulis Komisaris Besar Krishna Murti dalam bukunya berjudul Geger Kalijodo yang terbit pada 2004.

Buku itu berisi hasil penelitian Krishna untuk studi pascasarjana di Program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

Ketika konflik antar-kelompok penguasa Kalijodo itu terjadi, Krishna menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan.

Keributan antar-kelompok ini berujung pada penutupan rumah-rumah judi yang marak pada 2002.

Dalam buku itu juga digambarkan bahwa dua kelompok preman yang kuat di sana adalah kelompok Bugis dan Mandar.
Kelompok Bugis ini dipimpin seorang pria bernama Daeng Aziz. Sementara itu, kelompok Mandar dipimpin pria bernama Jamal.
Krishna sendiri mengaku pernah bersentuhan dengan pria bernama Daeng Aziz itu. Ia mengaku pernah ditodong senjata api saat melerai keributan pada 2002.

Saat ditanya seberapa mengerikan Daeng Aziz, Krishna tak membesar-besarkannya.

"Ah biasa saja dia," kata Krishna ketika dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (11/2/2016).
Penelusuran Wartakotalive.com, kini warga Kalijodo amat menghormati dan segan dengan Daeng Aziz.
Lurah dan camat sama-sama menceritakan betapa mengerikannya Daeng Aziz.
Oleh para warga, Daeng Aziz disebut sebagai pria berusia 60-an yang punya sederet "pasukan". Ia juga disebut punya rumah besar di kawasan Kalijodo.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:55 PM.


no new posts